Dian Siswarini Masih Menjabat Sebagai CEO XL Axiata, Bantah Hal Ini

1 month ago 26

SELULAR.ID – Chief Executive Officer (CEO) PT XL Axiata, Dian Siswarini membantah jika dirinya mengundurkan diri karena alasan merger antara XL Axiata dan Smartfren.

Dian mengatakan jika dirinya sudah terlalu lama duduk di posisi CEO XL Axiata, yakni selama 10 tahun.

“Sudah 10 tahun saya menjabat sebagai CEO XL Axiata dan sudah segalanya saya berikan hingga memutuskan mengundurkan diri,” ungkapnya, Rabu (11/12/2024).

“Sudah sejak awal tahun sebenarnya saya menyampaikan ingin mundur. Jadi, saya tidak mengundurkan diri karena alasan adanya merger ini,” sambungnya.

Dian menambahkan dirinya masih akan menjadi CEO XL Axiata hingga tiga bulan kedepan atau hingga rapat umum pemegang saham (RUPS) selanjutnya.

“Jadi, saya berharap bisa mengantarkan XL Axiata sampai ke ujung dari proses merger ini,” sambungnya.

Seperti Selular beritakan sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) mengumumkan tercapainya kesepakatan definitif untuk melakukan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari IDR 104 triliun (~US$6,5 miliar).

Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart), sebuah kekuatan baru di sektor telekomunikasi hasil penggabungan kekuatan operator bereputasi di Indonesia untuk mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia.

Merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.

Baca juga: XL Axiata dan Smartfren Resmi Umumkan Merger Strategis Menjadi XLSmart

XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

Vivek Sood, Group Chief Executive Officer, Axiata Group, menyatakan sangat yakin bahwa konsolidasi industri ini membuka jalan bagi Indonesia dan ASEAN yang lebih terkoneksi, serta membantu mengurai permasalahan kesenjangan digital dalam menciptakan masa depan yang inklusif bagi seluruh komunitas maupun bisnis agar dapat berkembang.

“Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh,” ujarnya.

“Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan menyediakan platform yang dapat berkembang yang akan meningkatkan cakupan dan kualitas layanan, berbagai pilihan produk menarik, dan perbaikan kualitas jaringan,” sambungnya.

Vivek menambahkan sinergi yang dihasilkan oleh merger ini akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan sebagian akan digunakan untuk menangkap peluang
pertumbuhan masa depan.

“Axiata memiliki keahlian dalam mengeksekusi merger yang sukses dan memberikan nilai bagi para pemegang saham, dan kami bersemangat membawa keahlian ini ke XLSmart, menggabungkan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi yang memiliki posisi unik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang di seluruh segmen utama,” ungkapnya.

“Kami ingin berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk konsumen kami, para mitra, karyawan, dan pemerintah Indonesia, atas partisipasinya dalam tonggak sejarah ini serta dukungannya terhadap masa depan digital Indonesia,” lanjutnya.

Baca juga: Merger XL Axiata dan Smartfren Harus Ada Golden Handshake Jika Hal Ini Terjadi

Sementara itu,Franky Oesman Widjaja, Chairman, Sinar Mas Telecommunication and Technology, menyatakan merger ini adalah upaya penting untuk memberikan nilai tambah yang besar kepada seluruh pemangku kepentingan melalui layanan yang prima, konektivitas digital, dan inovasi, termasuk untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mendorong transformasi digital.

Hal ini sejalan dengan prinsip bersatu untuk tujuan bersama yang lebih besar; seperti kata pepatah, ‘If you want to go fast, you go alone; if we want to go far, we go together’.

“Di Sinar Mas, kami selalu mengatakan, ‘Together, we go far, fast, and beyond’. Hal ini lah yang akan memberi nilai tambah bagi seluruh pelanggan dan karyawan, serta ikut mendukung upaya digitalisasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia,” jelasnya.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Pemerintah, serta dedikasi dari seluruh karyawan, mitra dan rekanan, dan tentunya kepercayaan seluruh investor sehingga merger ini dapat terwujud, di mana XLSmart dapat berkontribusi lebih besar dalam melayani masyarakat dan mendukung ekonomi digital Indonesia,” sambungnya.

Kepemilikan Saham

Usai XL Axiata dan Smartfren melakukan merger menjadi XLSmart, kepemilikan saham Axiata dan Sinarmas akan berimbang.

Baik Axiata dan Sinarmas akan sama-sama memiliki 34,8% saham, sedangkan sisa 30,4% saham adalah milik publik.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online