Istana Bagikan 5.000 Bingkisan kepada Warga saat Open House, Apa Saja Isinya?

1 day ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga mendapatkan bingkisan dan suvenir usai mengikuti acara gelar griya atau open house Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 31 Maret 2025.

Herman, 38 tahun, mengatakan mendapatkan bingkisan usai mengikuti kegiatan tersebut. Herman mendapatkan tas bingkisan berwarna biru muda berisi handuk, tumblr, dan juga kue kering untuk lebaran. "Dapat payung juga," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 31 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, lebih dari 5.000 bingkisan dan suvenir dibagikan kepada warga. Dalam tas bingkisan yang diberikan, berisikan bahan makanan dan minuman mulai dari mie instan, teh celup, susu, hingga gula. Sementara tas souvenir berisikan payung, handuk, tumblr, dan juga kue kering untuk lebaran. 

Meski menerima bingkisan, Herman mengaku kecewa karena tidak bisa menyampaikan aspirasinya kepada kepala negara. Saat open house, Presiden Prabowo hanya menyapa dan menyalami masyarakat di satu lokasi yang sama yaitu di Halaman Istana Kepresidenan. 

Padahal Pria asal Pamanukan, Subang, Jawa Barat itu berharap bisa menyampaikan aspirasi kepada Presiden Prabowo agar membuat kebijakan ramah disabilitas.

"Supaya disabilitas bisa mendapatkan pekerjaan tanpa diskriminasi," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 31 Maret 2045.

Herman menjadi disabilitas tunadaksa sejak mengalami penyakit polio pada umur 7 tahun. Penyakit itu membuat saraf kakinya mengecil. Meski begitu, Herman tidak putus asa. Dia mengaku masih bisa melakukannya berbagai macam pekerjaan. 

Masalahnya, kata Herman, masyarakat sudah memberikan stereotipe bahwa disabilitas tidak bisa melakukan pekerjaan. Pandangan itu yang membuat Herman geram. Sebab, memutus akses disabilitas untuk bekerja. 

"Saya sendiri pedagang. Karena kebanyakan di dunia nyata disabilitas itu mencari kerja dipandang sebelah mata," ka dia.

Stereotipe itu yang membuat disabilitas tidak bisa berkembang. Karena itu, dalam momen open house ini, Herman sudah bertekad meminta Prabowo untuk memudahkan akses pekerjaan kepada disabilitas. Dia ingin, kesempatan kerja disabilitas tidak diskriminatif. "Sayangnya saya belum sempat sampaikan," kata dia. 

Aspirasi sama disampaikan oleh Stella, 57 tahun. Warga Jakarta Utara ini memiliki anak disabilitas autisme bernama Justin, 24 tahun. Menurut Stella, disabilitas autisme lebih sulit mendapatkan pekerjaan dibandingkan disabilitas lain. Karena itu, Stella berharap Prabowo memberikan akses pekerjaan yang mudah bagi semua disabilitas. 

"Anak saya juga ingin dia dapat pekerjaan. Karena saya engga tahu mau diarahkan ke mana. Anak disabilitas autis, negara jarang memperhatikan. Kalau yang lain mungkin diperhatikan," kata dia di Halaman Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 31 Maret 2025.

Tempo sudah mencoba menghubungi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi. Namun, Hasan belum memberikan respons hingga berita ini terbit.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana sebelumnya mengatakan acara open house oleh Presiden Prabowo juga akan mengundang masyarakat umum. "Selesai melaksanakan salat Idul Fitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan resmi, Minggu, 30 Maret 2025. Sebelum menggelar open house, Prabowo Subianto menunaikan salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pilihan Editor: Deretan Menteri hingga Pengusaha yang Sambangi Kediaman Bahlil pada Momen Idul Fitri

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online