Selular.ID – Berbagai inovasi hingga adopsi AI yang dilakukan oleh Xiaomi dan Lenovo, sehinga persaingan AI di China kian ketat. Berdasarkan hasil riset IMD China Company Transformation Indicator (CCTI) 2025 keduanya berhasil membuat peringkat, meningkat pesat tahun ini dan naik daun.
Xiaomi berhasil naik 10 peringkat dari peringkat 15 ke peringkat 5, sementara Lenovo naik 6 peringkat dari posisi 10 ke nomor 4.
Baidu pun berhasil menyalip Alibaba tahun ini. Sementara JD.com mengalami kejatuhan yang signifikan dari posisi 2 ke peringkat 7, akibat persaingan ketat di sektor ecommerce, naiknya biaya logistik, dan sengitnya pertarungan dengan platform ritel berbasis-AI.
Pusat riset IMD (The Internasional Institute of Management and Development) di Shenzen, China, merilis hasil riset Indikator Transformasi Perusahaan China 2024 (China Company Transformation Indicator/ CCTI) untuk memahami seberapa lincah perusahaan di China melakukan transformasi agar bisnis mereka bisa tetap meroket di tengah berbagai tantangan perubahan situasi kebijakan luar negeri hingga perubahan teknologi terbaru.
Berikut daftar 5 perusahaan teknologi China terbaik versi IMD CCTI 2025:
1. Tencent (peringkat tetap dari tahun lalu)
2. Baidu (naik dari peringkat 5 ke 2)
3. Alibaba (peringkat tetap dari tahun lalu)
4. Lenovo (naik dari peringkat 10 ke 4)
5. Xiaomi (naik dari peringkat 15 ke 5)
Xiaomi tercatat sebagai salah satu produsen smartphone terkemuka dan memiliki rangkaian produk IoT (Internet of Things) yang memiliki dukungan ekosistem AI terbesar di dunia.
Tak hanya mengandalkan bisnis yang sudah ada, Xiaomi juga melakukan gebrakan baru dengan meluncurkan kendaraan listrik yang menjadi salah satu faktor meroketnya peringkat perusahaan.
Hingga Q3 2024, bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) Xiaomi telah menghasilkan pendapatan sebesar RMB 9,7 miliar dan margin laba kotor sebesar 17,1%.
Gurita bisnis Xiaomi ini menunjukkan kepiawaian perusahaan melakukan diversifikasi produk yang dinilai sebagai langkah strategis.
Selain itu, Xiaomi juga menunjukkan bagaimana investasi pada penelitian dan pengembangan (litbang/ R&D) menjadi pendorong kemajuan bisnis.
Pada 2023, Xiaomi menginvestasikan RMB 19,1 miliar untuk litbang, naik 19,2% dari tahun ke tahun.
Tak cuma investasi finansial, lebih dari 53% (sekitar 17.800 karyawan) tenaga kerja Xiaomi didedikasikan untuk memperkuat pengembangan AI, IoT, dan perangkat keras pintar perusahaan.
Di sisi lain, keberhasilan Lenovo membuat lompatan besar dengan naik 6 peringkat dari 10 ke posisi 4, merupakan cerminan dominasi perusahaan di sektor komputasi AI dan infrastruktur cloud.
Seiring dengan percepatan permintaan komputasi berperforma tinggi yang didorong oleh AI, peran Lenovo yang semakin luas dalam solusi perusahaan menjadi kunci kebangkitan perusahaan ini.
Tencent berhasil mempertahankan kedudukannya di peringkat pertama CCTI 2025.
Setelah berhasil melewati berbagai tantangan regulasi dan perubahan pasar di 2022, bisnis Tencent kembali melonjak di 2023 imbas dari fokus pada strategi meningkatkan investasi di penelitian dan pengembangan (litbang).
Tencent meningkatkan investasi litbang dari 61,4 miliar RMB di tahun fiskal 2022 menjadi 64 miliar RMB di tahun fiskal 2023.
Tambahan anggaran ini digunakan untuk mendorong inovasi kecerdasan buatan (artificial intellegence/ AI), cloud computing, komersialisasi live steraming di WeChat dan inovasi mini-gaming.
Komersialisasi fitur live streaming membuat pengguna WeChat bisa langsung berbelanja saat pengguna melakukan siaran langsung.
Selain itu, bisnis Tencent ikut ditopang oleh grup Cloud & Smart Industries yang kini menjadi ujung tombak pertumbuhan perusahaan.
Sementara keberhasilan Baidu naik ke peringkat 2 dari peringkat 5, didorong oleh investasi besar-besaran di sektor riset dan penelitian.
Investasi ini berhasil mendorong keahliannya Baidu mengembangkan AI generatif ERNIE Bot, cloud computing, dan teknologi sistem pengemudian otonom (autonomous driving).
Alibaba mempertahankan posisi di peringkat tiga pada CCTI 2025 berkat keandalan inovasi berbasis AI dan langkah strategis untuk melakukan diversifikasi bisnis yang mendorong eksplorasi monetisasi sumber pendapatan baru.
Hasil riset IMD CCTI 2025 menunjukkan investasi pada penelitian dan pengembangan AI, cloud computing, dan layanan digital menjadi faktor penting untuk mendongkrak perusahaan.
Tencent, Baidu, dan Xiaomi telah membuktikan hal ini dengan berhasil menjadikan perusahaan mereka sebagai pemimpin pasar.
Baca Juga:Indonesia AI Day for Mining Industry, Indosat Dorong Transformasi Pertambangan Dalam Negeri
Ketiga perusahaan ini berhasil menempati posisi lima besar imbas dari kelihaian mereka memanfaatkan AI untuk media sosial, pengemudian otonom, cloud computing, hingga ekosistem IoT untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis dan mendominasi pasar.