Komisi I DPR Bakal Panggil Panglima hingga Pangdam Siliwangi Buntut Ledakan Amunisi di Garut

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadwalkan bakal memanggil Panglima TNI, Pangdam Siliwangi, hingga jajaran komandan terkait untuk meminta penjelasan ihwal peristiwa ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi I DPR Utut Adianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami akan panggil segera. Mudah-mudahan sebelum masa sidang ini (selesai)," kata Utut ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2025.

Menurut dia, pemanggilan jajaran pimpinan instansi pertahanan itu penting dilakukan. Dia menilai, kinerja TNI perlu dilakukan evaluasi, termasuk ihwal strategi pengawasannya.

Politikus PDIP ini mengatakan, ledakan amunisi kedaluwarsa yang menewaskan 13 orang ini dikarenakan keteledoran dalam bekerja. Dia khawatir bila sikap ceroboh ini dibiarkan, maka kejadian serupa bakal terulang.

"Kami tentu berharap semuanya yang berhubungan dengan amunisi dilakukan dengan proper. Sebisa mungkin (kejadian) ini harus jadi yang terakhir," ujarnya.

Peristiwa amunisi kedaluwarsa yang meledak ini terjadi pada Senin, 12 Mei 2025. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan, insiden yang menewaskan 13 orang itu terjadi saat satuan Puspalad sedang melaksanakan prosedur rutin penghancuran amunisi di lokasi milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Garut.

Menurut dia, lokasi tersebut selama ini digunakan secara resmi untuk pemusnahan bahan peledak. “Pemusnahan dilakukan pada pukul 09.30 WIB oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi Tiga Puspalad. Lokasi telah melalui pengesahan dan dinyatakan dalam kondisi aman sebelum pelaksanaan,” ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, kegiatan dimulai dengan pendistribusian personel pengamanan ke pos masing-masing. Setelah tim pengamanan menyatakan area steril, pemusnahan dilakukan di dua lubang peledakan yang disiapkan. “Peledakan pertama dan kedua berjalan lancar tanpa kendala,” kata dia.

Namun, insiden terjadi saat tim sedang menangani sisa bahan peledak, berupa detonator, yang akan dimusnahkan di lubang ketiga. “Sebelum proses peledakan dilakukan, tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang ketiga. Ledakan itulah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” ujar Wahyu.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online