Layanan Direct to Device Mulai Diperkenalkan, Operator One NZ Klaim Jadi yang Pertama di Dunia

17 hours ago 1

Selular.ID – Operator yang berbasis di Selandia Baru, One NZ (New Zealand) meluncurkan TXT, layanan pesan satelit langsung ke perangkat kepada pelanggan atau direct to device (D2D) di seluruh negeri pada Kamis (26/12/2024).

Sebuah langkah yang diposisikan sebagai layanan nasional pertama dari jenisnya yang menggunakan infrastruktur Starlink di mana pun di dunia.

Layanan TXT Satelit operator tersedia bagi pengguna pada paket yang memenuhi syarat dengan perangkat Android yang kompatibel saat mereka tidak dapat memperoleh jangkauan seluler standar.

Dalam sebuah unggahan media sosial tentang ketersediaan layanan, Starlink menyatakan bahwa telepon genggam tidak memerlukan “perubahan pada perangkat keras, firmware, atau aplikasi khusus,” menambahkan pengguna hanya memerlukan “pandangan langit yang jelas” beserta perangkat yang kompatibel.

Dalam sebuah catatan kepada pelanggan, One NZ mengatakan fasilitas satelit memberi pengguna “lapisan perlindungan ekstra untuk perangkat keselamatan yang ada, dengan mencatat jika pengguna pergi ke daerah terpencil, selalu disarankan untuk membawa suar pelacak pribadi jika terjadi keadaan darurat”.

Operator memperkirakan dalam banyak kasus pesan yang dikirim melalui infrastruktur Starlink akan memakan waktu sekitar tiga menit, meskipun terkadang ini dapat diperpanjang hingga lebih dari 10 menit terutama pada fase awal ketersediaan.

“Seiring makin matangnya layanan dan makin banyaknya satelit yang diluncurkan, kami perkirakan waktu pengiriman akan semakin cepat,” imbuhnya.

Saat ini ponsel pintar yang awalnya dapat mendukung layanan ini adalah Samsung Galaxy Z Flip 6, Galaxy Z Fold 6, dan Galaxy S24 Ultra bersama Oppo Find X8 Pro. Sejumlah perangkat lain dari kedua produsen tersebut, saat ini sedang dalam tahap pengujian.

Peluncuran layanan TXT oleh One NZ memenuhi target untuk menyediakan layanan ini secara komersial pada akhir 2024, yang dipresentasikan pada perubahan nama mereknya dari Vodafone New Zealand pada 2023.

Pada Oktober 2024, One NZ mengungkapkan bahwa pengujian akan segera dilakukan, setelah sebelumnya telah menerima izin regulasi yang diperlukan.

Baca Juga: Operator Selular Jamin Layanan Internet Stabil Saat Natal dan Tahun Baru

Layanan D2D Pertama Kali Diujicobakan Oleh Viasat

Untuk diketahui, D2D (Direct to Device) atau D2C (Direct to Cell) adalah teknologi baru yang memungkinkan perangkat sehari-hari – seperti smartphone, mobil, atau mesin industri – terhubung dengan lancar ke konektivitas terestrial dan satelit tanpa memerlukan perangkat keras khusus tambahan.

Teknologi ini mengikuti standar selular global baru 3GPP rilis 17, yang diadopsi oleh operator satelit, operator jaringan selular, produsen handset dan chipset.

Sejatinya, bukan Starlink yang pertama kali menginisiasi layanan D2D, melainkan saingan terdekatnya, Viasat.

Sebagai salah satu pemimpin global dalam komunikasi satelit, Viasat mengumumkan telah berhasil mendemonstrasikan konektivitas satelit langsung ke perangkat (D2D) di Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya, bersama dengan para mitra ekosistem.

Dalam uji coba itu, Viasat berhasil mengirim pesan dua arah dan pesan SoS yang didukung satelit untuk peserta acara ‘Connecting the World from the Skies’.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Komisi Komunikasi, Antariksa & Teknologi (CST) Kerajaan Arab Saudi dan Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU), Rabu (27/11/2024) di Riyadh.

Pengujian menggunakan telepon pintar Android komersial yang mendukung konektivitas jaringan nonterestrial (NTN) dengan aplikasi pengiriman pesan over-the-top Bullitt.

Pesan tersebut dikirim melalui pesawat ruang angkasa L-band milik perusahaan yang sangat andal yang mengorbit di atas Samudra Hindia.

Didukung oleh infrastruktur layanan NTN berbasis standar 3GPP dan dipasang di gerbang Viasat oleh Skylo, mitra ekosistem Viasat.

Demonstrasi ini dimungkinkan oleh kemampuan satelit L-band Viasat, dengan pengujian yang menunjukkan kelayakan konektivitas satelit ke telepon selular di seluruh wilayah.

Menurut Viasat, penggunaan spektrum satelit khusus yang telah berlisensi akan memungkinkannya untuk bekerja dengan operator jaringan selular guna menyediakan layanan ini di masa mendatang tanpa mengorbankan atau mengganggu spektrum terestrial apa pun.

“Dengan memperluas inovasi langsung ke perangkat kami ke Kerajaan Arab Saudi, kami memamerkan potensi layanan D2D di wilayah Teluk dan Asia-Pasifik yang berkembang pesat”, ujar Viasat Sandeep Moorthy, Chief Technical Officer Viasat.

Sandeep menambahkan, D2D kelak dapat membantu mengurangi hambatan konektivitas di wilayah-wilayah yang layanan terestrialnya tidak merata dan tidak tersedia.

“Teknologi D2D dapat mengubah industri dan rantai pasokan, memungkinkan peluang baru, dan menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan lebih aman”, pungkas Sandeep.

Baca Juga: Operator Jepang Bersatu Dalam Tanggap Bencana, Bisa Ditiru Indonesia

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online