Jakarta -
Posisi woman on top tidak saja menawarkan peran dominan para perempuan saat berhubungan intim tetapi juga peluang kehamilan yang lebih besar bagi pasangan yang melakukan promil. Yuk, mengenal posisi woman on top dalam berhubungan intim dan tips melakukan hingga risikonya.
Memegang kendali dalam berhubungan intim bisa menjadi opsi sesekali bagi Bunda. Salah satu posisi bercinta yang bisa dicoba yakni woman on top di mana Bunda bisa mengendalikan permainan panas selama sesi bercinta berlangsung.
Mengenal gaya berhubungan intim posisi woman on top
Gaya berhubungan intim memang perlu variasi dari waktu ke waktu. Jika biasanya pasangan yang memegang kendalinya, tak ada salahnya sesekali Bunda memegang kendali tersebut melalui posisi woman on top. Posisi ini ternyata juga menjadi favorit pria karena memberikan mereka pandangan spektakuler dari bawah secara cuma-cuma. Selain itu, pria juga tak perlu lelah karena sekadar menikmati di bawah.
Posisi ini merupakan kebalikan dari missionaris ya, Bunda. Pada posisi misionaris, Bunda berada di bawah sementara pasangan berada di atas. Sementara pada woman on top, Bunda yang memainkan peran strategis selama sesi berlangsung.
Sebenarnya, posisi seks ini merupakan alat ampun bagi perempuan karena ia dapat mengendalikan kecepatan dan kedalaman serta menyediakan akses ke klitris untuk rangsangan tambahan, seperti dikutip dari laman Allure.
"Cukup banyak pria mendambakan perempuan berada di atas. Ketika perempuan memegang kendali, mereka tahu bahwa perempuan akan bergairah dan menikmatinya," kata terapis seks bersertifikat, Ava Cadell, PhD, EdD.
Pada posisi ini, tambah Cadell, pria juga mendapatkan pemandangan yang bagus terhadap payudara perempuan serta bagian tubuh seksi lainnya. Terpenting, pria jadi lepas tugas ketika perempuan berada di atas mengendalikan sesi bercinta.
Mengapa posisi seks ini disebut posisi woman on top?
Posisi woman on top memang menjadi posisi yang membuat perempuan jadi powerfull. Di dalam posisi ini, gairah seks perempuan dapat meletup sekaligus membangkitkan orgasme bagi perempuan.
Penamaan posisi woman on top sendiri karena perempuanlah yang kali ini menjadi pemain utamanya ya, Bunda. Jika pada posisi lainnya cenderung pria yang memiliki peran dominan maka di posisi ini, perempuan lah yang memainkan peran besar selama durasi seks berlangsung. Tak heran, perempuan memiliki peran yang sangat dominan di dalam sesi bercinta tersebut.
Keunggulan posisi woman on top
Menurut certified sex educator, Amy Levine, bahwa perempuan dapat mengatur kecepatan yang akan membuat Bunda terangsang, dan sudutnya ideal untuk merangsang dua hal terpenting yakni G-spot dan klitoris.
Selain itu, sebagai penguasa permainan, perempuan dapat mengendalikan kenikmatan seksualnya sendiri. Ini akan membuat pasangan turut menikmati prosesnya. Tak hanya itu, berada di atas juga membantu menunjukkan seberapa besar perempuan menginginkan eksplorasi seks terjadi yang tentunya ini menjadi hal yang sangat menggairahkan.
Jika biasanya pria yang memegang kendali saat berhubungan seks, saat ini perubahan diambil alih perempuan dan itu sangat membangkitkan gairah dan membuatnya tidak akan pernah puas. Sementara bagi pria, posisi WOT ini benar-benar membuat mereka terpikat. Apalagi, pria lebih berorientasi visual daripada perempuan sehingga posisi tersebut sangat pas untuk memuaskannya.
Tips seks agar cepat hamil/ Foto: HaiBunda
Tips berhubungan intim dengan gaya woman on top agar meningkatkan peluang kehamilan
Berbicara mengenai peluang kehamilan, katanya posisi woman on top menjadi salah satu pemulus pasutri untuk mewujudkan mimpi tersebut. Tetapi, benarkah dengan asumsi tersebut ya, Bunda?
Salah sat studi yang dilakukan The University College Cork meneukan bahwa mengalami orgasme dapat meningkatkan peluang untuk hamil sebanyak 15 persen. Nah, diperkirakan bahwa ketika hormon oksitosin dilepaskan selama orgasme, hormon tersebut merangsang otot-otot di rahim, mengangkut sperma ke tempat yang seharusnya.
Namun, tidak ada bukti bahwa posisi woman on top merupakan posisi terbaik untuk hamil, seperti dikatakan Dr Anna Targonskaya, MD, seorang dokter kandungan, seperti dikutip dari laman Flohealth.
Kesalahpahaman umum lainnya yakni bahwa posisi woman on top dapat mencegah sperma bergerak ke hulu. Karena kenyataannya adalah terlepas dari posisi apa yang digunakan, dalam hitungan detik setelah ejakulasi, sperma berhasil masuk ke dalam rahim, tempat mereka dapat membuahi sel telur.
"Sperma telah ditemukan di dalam dinding sistem reproduksi hanya setelah satu menit di dalam tuba uterina dalam waktu lima menit setelah inseminasi," kata Dr Targonskaya.
Sehingga, lanjutnya, selama sperma sampai ke vagina, tidak peduli posisi apa yang digunakan, pasangan memiliki peluang untuk hamil. Memilih posisi seks yang berbeda mungkin bisa meningkatkan gairah seks tetapi apakah itu dapat meningkatkan peluang kehamilan?
Dalam satu studi yang diterbitkan di Journal of Sex and Marital Therapy menggunakan pemindaian MRI untuk melihat apakah posisi seks misionaris atau gaya doggy benar-benar membuat sperma lebih dekat ke serviks, para peneliti mengonfirmasi bahwa memang ujung penis mencapai serviks di kedua posisi, meskipun posisi seks dari belakang adalah yang paling dalam.
Namun, saat ini masih ada belum bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa posisi ini akan membuat perempuan lebih mungkin untuk hamil. Posisi seks tidak meningkatkan peluang untuk hamil, kata Dr Targonskaya.
"Seks seharusnya menyenangkan, mengasyikkan, dan menenangkan,"tambahnya.
Guna meningkatkan peluang kehamilan, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan ya, Bunda:
1. Bercinta pada masa subur
Memanfaatkan masa subur menjadi waktu terbaik untuk meningkatkan peluang kehamilan. Seperti menjelang hari-hari ovulasi yakni saat sel telur yang matang dilepaskan dari salah satu ovarium ke dalam tuba uterina. Dan, jika sperma hadir di sekitar waktu ovulasi, sel telur kemudian memiliki peluang untuk dibuahi. Berhubungan seks hingga lima hari sebelum sel telur dilepaskan dapat menyebabkan kehamilan karena sperma dapat hidup hingga lima hari dalam tubuh.
Hal terbaik ialah merencanakan hubungan seks di sekitar waktu ovulasi. Bagi kebanyakan orang, ada enam hari saat seseorang bisa hamil yakni lima hari sebelum ovulasi dan pada hari ovulasi itu sendiri saat kemungkinan kehamilan paling tinggi, kata Dr Targonskaya.
2. Melakukan hubungan seks lebih sering
Cobalah berhubungan seks setiap hari atau dua hari sekali selama masa subur untuk meningkatkan peluang kehamilan.
3. Lakukan perubahan gaya hidup
Menjalani pola hidup sehat dapat meningkatkan peluang kehamilan. Beberapa kebiasaan sehat tersebut meliputi menjaga berat badan yang ideal, berhenti merokok, tetap bugar dan aktif, dan lainnya.
4. Gunakan pelumas yang tepat
Pelumas diketahui dapat mengurangi mortilitas sperma sehingga lebih sulit untuk mencapai sel telur. Jika mencoba untuk hamil, pilihlah pelumas yang ramah terhadap sperma.
Bagi Bunda dan pasangan yang memilih posisi woman on top sebagai salah satu pemanis dalam berhubungan intim, ada baiknya perhatikan juga risiko yang mungkin timbul dari posisi seks ini, Bun.
Mengutip dari laman Business-standard, sebuah tim peneliti Kanada menemukan bahwa posisi seks woman on top berbahaya bagi pria karena berisiko adanya patah pada tulang penis mereka.
"Studi kami mendukung fakta bahwa hubungan seks dengan woman on top merupakan posisi seksual yang berpotensi paling berisiko terkait dengan patah tulang di penis," tulis para peneliti.
Untuk penelitian tersebut, tim mengamati tiga rumah sakit di Campinas, sebuah kota berpenduduk 3 juta orang di Brasil, yang menggunakan catatan rumah sakit dalam beberapa kasus mewawancarai pasien, seperti dilaporkan Telegraph.
Dalam pengamatan tersebut, mereka mengamati pasien dengan dugaan patah tulang penis selama periode 13 tahun. Setengah dari mereka, dengan usia rata-rata 34 tahun melaporkan mendengar bunyi retakan sebelum mengalami rasa sakit, dengan beberapa juga menderita pembengkakan. Beberapa dari mereka menunggu hingga enam jam sebelum mencari pertolongan medis.
"Hipotesis kami ialah bahwa ketika perempuan berada di atas, dia biasanya mengendalikan gerakan dengan seluruh berat tubuhnya mendarat di penis yang ereksi dan tidak dapat menghentikannya ketika penis mengalami penetrasi yang salah arah,"catat para penulis.
Sebaliknya, ketika pria mengendalikan gerakan, dia memiliki peluang lebih baik untuk menghentikan energi penetrasi sebagai respons terhadap sakit yang terkait dengan bahaya, dan kemudian meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, tambah penulis.
Fraktur penis merupakan kondisi klinis yang tidak umum dan dapat menyebabkan rasa takut dan malu bagi pasien sehingga dapat menghambat fungsi seksual. Jadi, tetap waspadai risiko yang mungkin muncul di balik manfaat yang mungkin banyak dirasakan dengan pasangan.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)