TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyambut positif langkah Pemerintah Arab Saudi yang menutup sementara visa non-haji menjelang musim haji 1446 H/2025 M. Kebijakan tersebut, menurut Kepala Badan Haji dan Umrah Irfan Yusuf, akan membantu memperketat pengawasan terhadap praktik perjalanan haji ilegal, yang kerap mengganggu jalannya penyelenggaraan ibadah haji resmi.
Irfan mengatakan penutupan visa non-haji tersebut akan berdampak langsung terhadap pengurangan jemaah yang berangkat ke tanah suci dengan visa umrah atau kunjungan, lalu ikut berhaji di luar jalur resmi. Menurut Irfan, praktik ini sempat mencuat beberapa tahun terakhir hingga menimbulkan kerumitan dalam pengelolaan jemaah resmi Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alhamdulillah, kebijakan Saudi tahun ini sangat membantu. Selama ini, kami bukan hanya mempersiapkan jemaah haji reguler dan khusus, tapi juga harus mengantisipasi keberadaan jemaah non-visa haji yang ikut bergabung dalam kelompok haji kita. Ini yang sering menjadi kendala,” ujar Irfan saat dihubungi, Sabtu, 11 April 2025.
Arab Saudi mulai menutup visa non-haji sejak 13 April 2025. Menurut Irfan, penutupan visa ini sejatinya bukan hal baru, tapi beberapa tahun terakhir sempat dilonggarkan sehingga jemaah umrah masih bisa masuk hingga mendekati musim haji.
Meski begitu, Irfan tidak menampik masih ada celah bagi munculnya jemaah haji ilegal. “Tentu sama sekali meniadakan itu tidak mungkin, tapi kami terus melakukan edukasi agar masyarakat memilih agen atau travel haji resmi sesuai ketentuan,” kata dia.
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga, kata Irfan, terus diperkuat. Irfan menyebut pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Imigrasi untuk meminimalkan keberangkatan jemaah dengan visa non-haji. Pemerintah juga terus menjalin komunikasi dengan vendor penyedia layanan di Arab Saudi untuk memastikan seluruh proses haji berjalan sesuai standar.
“Kemarin kami bersama DPR RI dan anggota Komisi VIII meninjau langsung kesiapan layanan di Makkah. Amanah Presiden jelas, tahun ini pelayanan haji harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Irfan.
Adapun kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk Asrama Haji pada 1 Mei mendatang, dan akan diberangkatkan ke Madinah pada 2 Mei 2025. Pemerintah berharap, dengan sinergi yang baik antara Indonesia dan Arab Saudi, serta langkah preventif yang telah disiapkan, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan berlangsung lebih tertib dan aman.