Peringati Hari Tari Dunia, Indonesia World Dance Festival Siap Digelar Tahun Ini

Jakarta, Insertlive -

Masyarakat dunia, khususnya pegiat dan pencinta seni tari setiap tahunnya merayakan Hari Tari Dunia yang jatuh pada 29 April.

Untuk turut merayakan Hari Tari Dunia tahun ini, RSD Management bersama Gandrung Dance Studio, Kolam Ikan, dan Sahabat Jakarta menggelar Indonesia Wolrd Dance Festival (IWDF) 2025 pada 11 Mei mendatang di GOR dan Teater Bulungan, Jakarta Selatan.

Mengusung tema Unite in Motion, Dance Beyond Borders, IWDF 2025 digagas untuk menjadi ruang di mana tari hadir sebagai bahasa universal yang menyatukan sekat budaya, generasi, komunitas, hingga batas geografis.

"Tahun ini adalah yang pertama buat kita. Kita juga deg-degan bagaimana antusiasnya, ternyata lebih dari yang kita bayangkan, di luar dari ekspektasi. Kita hanya mengharapkan pada saat itu 75 sanggar untuk terlibat, ternyata lebih (yang daftar)," ungkap Rosmala Sari Dewi selaku ketua penyelenggara acara dalam konferensi pers yang digelar di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Rabu (23/4).

"Pada akhirnya kita mengkoreksi lagi dan saat ini ada 60 sanggar dari berbagai provinsi, yaitu ada Kalimantan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi dan kita punya tamu dari jauh sekali itu Maluku, Papua," bebernya.

Tidak hanya kelompok tari dari Indonesia, salah satu kelompok tari asal Malaysia juga akan berpartisipasi dalam acara ini.

"Ada satu tamu dari mancanegara, yaitu tamu Malaysia," jelas Rosmala.

Ditanya soal mengapa festival ini hanya digelar sehari, Rosmala menjelaskan bahwa pihaknya masih mencoba formula acara sebagai permulaan. Selain itu, masalah soal bujet yang terbatas juga menjadi alasan lain mengapa festival ini tak diadakan lebih dari sehari.

"Ini kita pertama kali, jadi kita masih coba dan memang kali ini masih satu hari nggak memungkiri sulit cari sponsor. Aku juga harus mempelajari dulu hasil dari mereka mengenai IWDF ini, itu nanti yang jadi bahan pertimbangan kita next tetap satu hari atau tambah jadi dua hari," jelasnya.

Sementara soal keberlanjutan pembinaan sanggar tari yang terlibat, Rosmala menegaskan bahwa pihaknya akan tetap bersinergi dengan melibatkan kelompok-kelompok tersebut dalam acara-acara budaya lain yang bakal digelar berikutnya.

"Ini adalah perayaan yang diadakan satu tahun sekali. Kita akan memberikan peserta ini pelakat, jadi itu adalah salah satu administrasi kita juga untuk mendata. Pembinaannya pasti kita mengajak mereka untuk acara yang kita buat," tutupnya.

IWDF 2025 juga diproyeksikan dapat menjadi agenda perhelatan tahunan sebagai bentuk perayaan budaya. Istimewanya, tahun ini IWDF juga menjadi bagian dari perjalanan menuju perayaan 5 Abad Kota Jakarta.

(dia/fik)