Potensi Zakat Rp 320 Triliun, Menag Bilang Bila Optimal Bisa Atasi Kemiskinan Ekstrem

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan potensi penerimaan zakat bisa mencapai Rp 320 triliun per tahun jika dikelola secara optimal. Namun, pada 2024, dana zakat yang berhasil dikumpulkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) baru mencapai Rp 41 triliun.

"Padahal, kalau kita hitung berapa KTP yang beragama Islam menyimpan dananya di bank dalam bentuk tabungan atau deposito, maka seharusnya zakat umat Islam di Indonesia itu Rp 320 triliun. Ke mana larinya sebagian? Kita baru dapat Rp 41 triliun," kata Nasaruddin Umar di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Senin, 17 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menambahkan bahwa jika ditambah penerimaan dari wakaf, yang mencapai Rp 187 triliun per tahun, dapat dioptimalkan, maka total dana umat dari zakat dan wakaf bisa mencapai sekitar Rp 500 triliun. Menurut Menag, hal ini bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.  

"Dua saja, zakat dengan wakaf, itu sudah bisa mengumpulkan Rp 500 triliun. Sebanyak 2,2 juta orang miskin mutlak di Indonesia, 90 persen itu orang Islam, membutuhkan uang Rp 20 triliun untuk membebaskan kemiskinan ekstrem itu," ujar dia.  

Selain itu, masih terdapat 27 sumber penerimaan lainnya, seperti infak, sedekah, hibah, wasiat, dan luqatah, serta lainnya.  

Sebelumnya, dikutip dari Antara, Nasaruddin mengatakan pelibatan nilai agama dalam upaya mengentaskan kemiskinan akan lebih memaksimalkan upaya mengumpulkan dana umat. "Kedahsyatan bahasa agama ini luar biasa untuk menjadi faktor dalam mengentaskan kemiskinan ini," kata Nasaruddin Umar.  

Berdasarkan World Giving Index (WGI) yang dirilis Charities Aid Foundation (CAF), Indonesia berada di posisi pertama sebagai negara paling dermawan di dunia. Nasaruddin pun optimistis bahwa peran masyarakat lewat pundi-pundi agama dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan kemiskinan ekstrem di masyarakat.  

"Kemiskinan-kemiskinan yang sangat ekstrem itu sesungguhnya bisa terselesaikan sendiri dalam masyarakat. Dan melalui pundi-pundi agama, terutama agama Islam, itu ada 27 pundi-pundi. Kalau ini aktif, yang kita aktifkan baru satu, zakat," katanya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online