Puan Bicara Hubungan PDIP dengan Jokowi: Harus Introspeksi Diri

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan PDI Perjuangan dengan mantan Presiden Joko Widodo memburuk sejak anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden. Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri bersilat lidah secara terbuka mengkritik Jokowi.

Namun, anak Megawati, Puan Maharani, terlihat masih bertemu dengan Jokowi di pelbagai acara. Ia pun menanggapi hubungan retak partainya. Dia mengatakan, tiap-tiap pihak memiliki masa lalu dan kesalahannya masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita semua manusia yang tidak sempurna, semua punya kesalahan. Tapi kita juga harus introspeksi diri," kata Puan ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 17 Maret 2025.

Menurut dia, sikap saling mengkoreksi diri itu bermanfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dia menilai, seharusnya saat ini masing-masing pihak harus berpikiran positif untuk kepentingan negara.

"Semua yang mempunyai kontribusi, pemikiran baik untuk bangsa ini, mari sama-sama bangun bangsa," ujarnya.

Dia mengatakan masih ada sejumlah masalah yang harus dihadapi Indonesia. Ketua DPR ini menilai problem itu tak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja.

Puan mengimbau agar tidak ada lagi tindakan yang membuat bangsa terpecah belah. "Apalagi ini bulan Ramadan, bulan penuh berkah. Marilah berpikir positif," katanya.

Pengurus di DPP PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mengatakan sempat ada utusan yang menemui partai sehari sebelum PDIP memecat Jokowi sebagai kader.

Ia mengatakan utusan tersebut meminta agar PDIP tidak memecat Jokowi, sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto harus mundur.

"Sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan yang menemui kami, memberitahu bahwa Sekjen (Hasto) harus mundur," katanya, Rabu, 12 Maret 2025.

Deddy menyebut utusan tersebut merupakan sosok yang memiliki kewenangan yang kuat. Namun, ia enggan menyebut siapa sosok tersebut.

Presiden ke-7 Jokowi membantah tudingan tersebut. Menurut dia, secara logika tudingan mengirim utusan sebelum dipecat itu tidak masuk akal. “Apa kepentingan saya mengutus untuk itu? Coba di mana logikanya?” ucap Jokowi di rumahnya di Solo, pada Jumat, 14 Maret 2025.

Jokowi mengatakan selama ini ia diam saja mendengar pelbagai macam difitnah dari politisi PDIP. “Saya itu sudah diam loh, ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekin saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus loh. Tapi ada batasnya,” katanya.

Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Penjelasan Terbaru Istana tentang Revisi UU TNI

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online