SELULAR.ID – Ketika ribuan karyawan PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan aksi cuti massal, progres merger perusahaan telekomunikasi itu dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) ternyata begini.
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berharap proses merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dapat segera rampung.
Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys menuturkan pihaknya berharap proses merger antara FREN dan EXCL dapat segera rampung.
“Progresnya (merger) baik, mudah-mudahan segera final,” ujar Merza, pekan lalu (4/12/2024).
Sebelumnya, EXCL dan FREN telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tidak mengikat pada 15 Mei 2024, terkait dengan rencana menciptakan entitas baru.
Baca juga: Terungkap Alasan Dian Siswarini Mundur dari Posisi CEO XL Axiata, Tak Dilibatkan Sepenuhnya Dalam Proses Merger
Axiata menjelaskan validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama dan kesepakatan atas persyaratan penting akan menjadi kegiatan utama yang dilakukan selama tahap penjajakan yang diatur dalam MoU.
Axiata juga meyakini bahwa pembentukan entitas baru EXCL—FREN ini akan memiliki kelincahan yang strategis, kompetensi dan kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi harapan dan permintaan yang semakin meningkat dari konsumen, bisnis dan sektor publik di Indonesia.
Axiata Group Bhd (Axiata) sebelumnya pernah menargetkan merger antara EXCL dan FREN bisa rampung akhir 2024.
Group Chief Financial Officer Axiata Nik Rizal Kamil mengatakan bahwa rampungnya merger itu sejalan dengan proses due diligence yang tengah dimulai antara pemegang saham EXCL-FREN.
“Kalau aspirasi kami [merger XL Axiata-Smartfren] selesai di ujung tahun ini, tetapi selain due diligence juga tetap patuh terhadap aturan regulasi,” ujar Nik dalam acara Media Briefing dan Diskusi Bersama Axiata Group Berhad.
Namun biasanya, Nik menyebut bahwa proses due diligence membutuhkan waktu sekitar 3–4 bulan, atau bisa lebih cepat.
Dengan demikian, rampungnya merger ini didasari dua faktor, yakni due diligence dan negosiasi yang dilakukan secara paralel.
Cuti Massal
Sebelumnya, jelang merger antara XL Axiata dengan Smartfren, karyawan XL Axiata melakukan cuti massal pada hari Jumat (6/12/2024).
Padahal sebelumnya, mencuat klarifikasi mengenai pengunduran diri Direktur Utama XL Axiata, Dian Siswarini.
Setelah pengunduran diri Dian Siswarini sebagai Direktur Utama XL Axiata, kini muncul postingan yang menyatakan bahwa serikat karyawan XL Axiata melakukan cuti massal.
Postingan tersebut pertama terunggah oleh akun Instagram Serikat Pekerja XL Axiata @spxl_reborn pada Kamis (5/12/2024).
Akun ini mengunggah foto ilustrasi yang menggambarkan laptop, kalendar menunjukkan tanggal 6 Desember, dengan latar warna khas perusahaan, yakni biru.
Dalam foto ilustrasi itu juga ada tulisan “Gerakan Cuti Massal. Mohon maaf saat ini kami karyawan XL Axiata sedang cuti massal #MergerYangBener”.
Baca juga: Di Balik Rencana Merger, Analis Wanti-wanti XL Axiata Hadapi Lonjakan Utang Bersih Smartfren Rp 12,3 Triliun
“Besok kita akan melaksanakan cuti massal! Ini bukan hanya sekedar istirahat, tapi sebuah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan dan energi kita sebagai tim kesatuan karyawan!
Kami berharap manajemen @xlaxiata_tbk @thisisaxiata dapat memberikan perhatian penuh pada kesempatan ini, karena keberhasilan kita ke depan sangat bergantung pada seberapa baik kita menjaga keseimbangan kerja dan istirahat. Mari gunakan momen ini untuk bersatu, kita bisa!,” tulis postingan tersebut.
Saat Selular mengonfirmasi hal tersebut, Reza Mirza selaku Group Head Corporate Communications & Sustainability XL Axiata mengatakan bahwa pada prinsipnya manajemen menghormati aspirasi karyawan.
“Terkait dengan aksi SPXL, pada prinsipnya manajemen menghormati aspirasi karyawan. Dan karena aksi mereka ditujukan ke Axiata, maka terkait substansi, kami tidak berkompeten untuk menanggapinya. Silakan ditanyakan ke Axiata,” jawabnya singkat, Jumat (6/12/2024).
Dari pantauan Selular, akun Instagram @spxl_reborn ini memiliki lebih dari 1.000 follower.
Dari bio Instagramnya, akun ini memang menggunakan beberapa tagar sebagai bentuk dari gerakannya, seperti #MergerYangBener, #MergerTanpaGemeter, dan #NeedClarity.
Serikat Karyawan XL Axiata juga sudah menjadi bagian dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) dan UNI Global Union.
Belum lama ini, akun @spxl_reborn mengunggah video reel yang memperlihatkan ucapan terima kasih atas dedikasi Dian Siswarini selaku direktur utama yang baru saja mengajukan pengunduran diri.
Serikat Karyawan XL Axiata ini juga sejak beberapa bulan lalu menggencarkan aksi Black Wednesday.
Postingan terbaru mengenai gerakan ini diunggah pada 4 Desember 2024.
Baca juga: Merger Smartfren dan XL Axiata Bakal Segera Terealisasi Usai Aksi Pemegang Saham
Tampaknya, dari unggahan tersebut, serikat karyawan XL Axiata menuntut pihak perusahaan untuk memberikan kejelasan terkait proses merger dengan Smartfren.
Diketahui, pada Oktober lalu, Dian Siswarini membeberkan kabar terbaru mengenai merger ini. Ia mengatakan sudah mulai terlihat ‘hilal’ merger XL Axiata dengan Smartfren.
“Proses due diligent-nya sudah masuk tahap terakhir, semoga bisa masuk tahap selanjutnya,” ungkap Dian pada 23 Oktober 2024.
Katanya, jika dari dua shareholder memang menginginkan ini terlaksana segera, perusahaan harap persetujuan dari pemerintah bisa didapatkan dengan cepat.
Proses konsolidasi antara Smartfren dan XL Axiata diyakini Dian tak hanya bagus untuk dua perusahaan yang melakukannya, tapi juga diharapkan dapat membawa industri yang lebih sehat.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News