Telkom Implementasikan RWP untuk Kesetaraan Gender dan Kenyamanan Bekerja

1 day ago 6

Jakarta, Selular.ID – Produktivitas karyawan dalam bekerja di kantor sangat berkaitan erat dengan keharmonisan dan kondisi lingkungan keluarga yang sehat.

Agar kondisi tersebut tetap terjaga, Telkom senantiasa mengimplementasikan Respectful Workplace Policy (RWP).

Termasuk jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang berdampak pada kinerja karyawan, maka Telkom dapat membantu mediasi jalan keluarnya.

Implementasi RWP di lingkungan TelkomGroup sejalan dengan agenda BUMN tentang kesetaraan gender dan kenyamanan suasana kerja.

Sebagaimana yang sering ditegaskan oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir tentang peran perempuan sebagai pendorong perubahan dan tidak takut untuk speak up jika terjadi perbuatan yang tidak menyenangkan di lingkungan BUMN.

“Melalui implementasi RWP, diharapkan tercipta lingkungan kerja yang produktif di lingkungan BUMN. Saling menghormati, bebas dari diskriminasi, pengucilan atau pembatasan, pelecehan, perundungan, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya serta menjunjung tinggi martabat dan harga diri. Termasuk juga ikut membantu karyawan jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga,” jelas Human Capital Strategic Management Telkom Lilies Nuraini, pada acara webinar Srikandi TelkomGroup di Telkom Landmark Tower, Selasa (10/12).

Baca Juga: Sambut Hari Perempuan, Begini Upaya Google Dalam Kesetaraan Gender Melalui #YukBukaSuara

Webinar tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan pada Perempuan dan Hari Ibu 2024.

Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut dibuka oleh OVP Enterprise Regional Management Telkom Reni Yustiani, serta dihadiri secara luring dan daring oleh para Senior Leader dan karyawan TelkomGroup.

“Melalui webinar bertema ‘Anti Domestic Violence: Keluarga Sehat, Ibu Produktif’, kita semua berharap agar terjadi keharmonisan dan tercipta lingkungan keluarga yang sehat. Karena itu sangat berdampak pada produktivitas kerja karyawan,” jelas Reni yang juga menjabat sebagai Ketua Srikandi TelkomGroup.

(Kiri ke Kanan) AVP Cultural Development Telkom Carla Hapsari, OVP Enterprise Regional Management Telkom & Ketua Srikandi TelkomGroup Reni Yustiani, Deputy Executive Director for Program IBCWE (Indonesia Business Coalition for Women Empowerment) Syafirah Hardani, SO Organization Development & Evaluation Telkom Lilies Nuraini, SM General Support Telkom Christin Anwar, dan Manager Marketing Program Telkom Yota Yoedi Goestinnenda pada acara webinar Srikandi TelkomGroup di Telkom Landmark Tower, Selasa (10/12).(Kiri ke Kanan) AVP Cultural Development Telkom Carla Hapsari, OVP Enterprise Regional Management Telkom & Ketua Srikandi TelkomGroup Reni Yustiani, Deputy Executive Director for Program IBCWE (Indonesia Business Coalition for Women Empowerment) Syafirah Hardani, SO Organization Development & Evaluation Telkom Lilies Nuraini, SM General Support Telkom Christin Anwar, dan Manager Marketing Program Telkom Yota Yoedi Goestinnenda pada acara webinar Srikandi TelkomGroup di Telkom Landmark Tower, Selasa (10/12).

Turut hadir sebagai narasumber, Deputy Executive Director of Program IBCWE (Indonesia Business Coalition for Women Empowerment) Syafirah Hardani.

Dalam kesempatan itu, Syarifah menjelaskan tentang empat siklus kekerasan dalam rumah tangga.

Pertama adalah konflik yang berlanjut pada pertengkaran, lalu saling memaafkan kemudian hangout bersama, kembali ke konflik, dan begitu seterusnya.

Baca Juga: Mengurangi Kesenjangan Gender Melalui Kekuatan Teknologi

“Kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi dan berakhir pada perceraian karena siklusnya mengecil di konflik dan pertengkaran saja. Kekerasan domestik di keluarga bisa berdampak pada produktivitas karyawan khususnya perempuan di dunia kerja. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk membantu karyawan yang sedang kurang produktif,” jelas Syarifah.

Melalui acara ini, Srikandi TelkomGroup menegaskan kembali komitmennya untuk memberdayakan perempuan Indonesia, sekaligus mendorong masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan suportif.

Baca Juga: Mantan karyawan PlayStation Ajukan Gugatan Atas Diskriminasi Gender

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online