TEMPO.CO, Boyolali - Gubernur Jawa Tengah terpilih Ahmad Luthfi mulai mempersiapkan tim transisi untuk pelaksanaan pemerintahan baru. Pada tahap awal, Luthfi menggelar pertemuan bersama sejumlah elemen di Kali Pepe Land, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu-Minggu, 1-2 Februari 2025.
Melalui acara yang dikemas dalam Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi melakukan diskusi dengan sejumlah pihak mulai dari relawan, anggota DPR RI dan DPRD, partai pengusung, forum rektor dan pimpinan perguruan tinggi lainnya se-Jawa Tengah. Kegiatan itu dilaksanakan secara bergantian pada siang dan malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertemuan Luthfi dengan forum rektor pada Sabtu malam yang dihadiri rektor dan direktur dari 35 perguruan tinggi di Jawa Tengah, menghasilkan pembentukan Forum Cendekiawan yang akan mengakselerasi program-program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ke depannya agar lebih cepat, tepat, dan efisien menyejahterakan masyarakat.
"Selama ini para rektor dan pimpinan perguruan tinggi ternyata sudah lama menunggu ajakan dari pemerintah. Tujuannya memberikan sumbangsih demi kemajuan Jawa Tengah," ungkap Luthfi kepada wartawan seusai pertemuan.
Ia menargetkan tiga bulan ke depan pertemuan itu telah ditindaklanjuti langsung dengan melakukan MoU. Tujuannya untuk akselerasi program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan melibatkan akademisi.
"MoU disesuaikan dengan program-program prioritas Pemprov Jateng. Contohnya KKN (kuliah kerja nyata) Tematik, bidang pertanian, desa wisata, ketersediaan perawat di desa untuk menangani stunting," ujar Luthfi yang malam itu didampingi oleh Ketua Tim Transisi, Zulkifli Gayo.
Dalam program KKN Tematik, kata dia, nantinya mahasiswa itu harus bisa memberikan manfaat untuk masyarakat secara riil. Caranya, KKN mahasiswa ditempatkan di lokasi yang tepat dan program yang tepat pula.
"Misalnya ada desa yang punya program digitalisasi, RTLH, desa wisata, peningkatan entrepreneur, rumah kreatif akan lebih maju dengan pemberdayaan mahasiswa," katanya.
Pembina Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni, Sri Puryono mengatakan, kerja sama nantinya disesuaikan antara program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan keunggulan perguruan tinggi. Contoh, bidang pertanian ditangani oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, bidang IT bersama Udinus Semarang dan bidang sosial serta desalinasi air bersama Universitas Diponegoro.
"Program-program gubernur dan wakil gubernur yang progresif perlu dukungan akademisi. Mesti dilakukan secara komunikatif, integratif dan kolaboratif," katanya.
Sementara itu, Rektor UNS, Hartono mengatakan, pihaknya siap untuk memberikan sumbangsih bagi provinsi ini. Apalagi hal-hal serupa sudah seringkali dilakukan kerja sama dengan kementerian.
Politeknik Negeri Semarang, Eni Dwi Wardihani menambahkan pihaknya telah membuat "Policy Paper" yang berisikan analisa dan rekomendasi pembangunan di Jateng. Hal itu bisa dijadikan rujukan untuk menyusun RPJMD Jateng.
Selain dari UNS, Undip, Polines, sejumlah rektor dan direktur perguruan tinggi juga hadir di antaranya dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag). Adapun pada Minggu, 2 Februari 2025, agenda acara dilanjutkan dengan pembahasan program kerja bertujuan untuk menyatukan visi dan misi pemerintahan baru yang akan dijalankan Ahmad Luthfi-Gus Yasin bersama masyarakat.
Pilihan Editor: Program Prioritas Ahmad Luthfi: Pengentasan Kemiskinan hingga Jadikan Jateng Lumbung Pangan