Arthur Hayes Ramal Bitcoin Tembus $110.000! Apa yang Mendorong Lonjakan Harga BTC?

1 day ago 5

Jakarta, Pintu News – Mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes, kembali membuat gebrakan dengan memprediksi harga Bitcoin akan melonjak ke level Rp1.822.480.000 ($110.000) dalam waktu dekat.

Prediksi ini muncul saat pasar crypto bersiap menyambut rilis data inflasi inti PCE AS yang menjadi acuan utama kebijakan moneter Federal Reserve. Hayes meyakini bahwa pergeseran kebijakan The Fed dari pengetatan kuantitatif (QT) ke pelonggaran kuantitatif (QE) akan menciptakan banjir likuiditas yang mendorong harga Bitcoin lebih tinggi.

Di tengah ketidakpastian global, mata uang crypto tertua ini kembali menjadi sorotan sebagai aset lindung nilai yang menjanjikan.

Dari QT ke QE: Kunci Kenaikan Harga Bitcoin

I bet $BTC hits $110k before it retests $76.5k.

Y? The Fed is going from QT to QE for treasuries. And tariffs don’t matter cause “transitory inflation”. JAYPOW told me so.

I’ll expound on that in my next essay, that’s the TLDR for your TikTok peanut brain.

— Arthur Hayes (@CryptoHayes) March 24, 2025

Baca juga: Pakistan Sulap Energi Terbuang Jadi Tambang Emas Digital — Bitcoin Jadi Penyelamat Ekonomi?

Arthur Hayes menilai bahwa pergeseran kebijakan The Fed menjadi pemicu utama kenaikan harga Bitcoin saat ini. Menurutnya, Federal Reserve akan segera beralih dari kebijakan QT—yang menekan pasar uang—ke QE yang lebih longgar dan mendukung aset berisiko seperti cryptocurrency.

Dalam cuitan terbarunya, Hayes menyebut bahwa inflasi bersifat sementara dan tarif perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump tak akan berdampak besar pada harga BTC.

Selain Hayes, analis dari 10X Research, Markus Thielen, juga memberikan pandangan serupa. Ia menilai bahwa sikap dovish The Fed terhadap inflasi, serta sinyal relaksasi politik, akan membantu meningkatkan kepercayaan investor.

Sumber: 10X Research

Indikator teknikal pun menguat, didukung oleh tren akumulasi jangka panjang dari pemegang Bitcoin besar. Ini menunjukkan bahwa pasar masih berada dalam fase bullish, meskipun belum ada katalis pemicu lonjakan parabolik dalam waktu dekat.

Setelah Mencapai Puncak, BTC Mungkin Alami Koreksi ke $76.500

Harga Bitcoin saat ini (25/3/25) telah naik 1,80% dan diperdagangkan di kisaran Rp1.446.027.101 ($86.932), dengan volume perdagangan harian melonjak 128% hingga $34.04 miliar.

Kenaikan tajam ini juga tercermin dari pasar derivatif, di mana open interest pada kontrak futures Bitcoin meningkat 7,79% dan melampaui Rp928 triliun ($56 miliar). Lonjakan ini menandakan sentimen optimisme investor terhadap pergerakan harga BTC ke depan.

Namun, Hayes juga mengingatkan bahwa setelah mencapai puncak Rp1,82 miliar, kemungkinan koreksi ke Rp1.266.684.000 ($76.500) masih terbuka. Hal ini dianggap sebagai bagian dari siklus alami pasar crypto, yang dikenal dengan volatilitas tinggi namun diiringi potensi keuntungan yang luar biasa.

Dengan demikian, para investor diminta tetap waspada meskipun outlook jangka pendek tampak menjanjikan.

Institusi Serbu BTC: ETF dan Korporasi Dorong Permintaan

Lebih lanjut, minat institusional terhadap Bitcoin terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, menjadi bahan bakar tambahan untuk potensi rally berikutnya.

ETF spot Bitcoin di AS mencatat aliran dana masuk selama enam hari berturut-turut, menandakan kuatnya permintaan dari investor institusional. BlackRock saja menyerap lebih dari Rp8,89 triliun ($537 juta) dalam periode tersebut, menurut data dari Farside Investors.

Baca juga: Michael Saylor All-In! Kumpulkan Dana Fantastis Senilai $722 Juta untuk Borong Bitcoin

Di sisi korporasi, perusahaan Jepang Metaplanet baru saja membeli 150 BTC senilai sekitar Rp1,25 triliun ($12,6 juta), sehingga total kepemilikannya mencapai 3.350 BTC. Dengan harga rata-rata pembelian Rp1.379.330.192 ($83.801), perusahaan ini telah mencetak keuntungan 68,3% sepanjang tahun berjalan.

Sementara itu, Michael Saylor dari MicroStrategy juga menyiratkan adanya pembelian BTC lebih lanjut dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, prediksi optimis dari Arthur Hayes menjadi bahan bakar baru bagi pasar crypto yang tengah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Dengan dukungan dari kebijakan moneter The Fed, aliran modal institusional, serta keyakinan para analis, Bitcoin berpotensi besar untuk menembus level tertinggi barunya di Rp1,82 miliar.

Meski volatilitas tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar cryptocurrency, arah pergerakan saat ini memberi harapan bahwa masa depan BTC masih sangat cerah bagi para investor jangka panjang.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online