TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan, tidak tertarik mengincar posisi calon presiden dan calon wakil presiden di pemilihan presiden atau pilpres 2029. Menurut dia, tugas ketua umum adalah meningkatkan kursi di pemilihan umum atau pemilu 2029.
"Banyak juga Golkar yang tidak jadi presiden sama wakil presiden, yang penting kursi naik. Jadi jangan terjemahkan lain-lain. Tugas ketua umum partai itu menaikkan kursi, bukan yang lain-lain," kata Bahlil saat memberikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) III Kosgoro 1957 di Hotel Sultan, Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk meningkatkan perolehan kursi, Bahlil mengumumkan akan maju sebagai calon legislatif dari Papua pada pemilihan legislatif 2029. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini pun meminta seluruh kader Golkar meningkatkan perolehan kursi di daerah masing-masing.
Diketahui, pada Pileg 2024, Golkar menempati posisi kedua dengan perolehan 102 kursi. Jumlah ini hanya selisih delapan dengan PDIP yang meraup 110 kursi.
Bahlil mengklaim meningkatnya kursi Golkar merupakan bentuk kesuksesan kepemimpinanya. Sebaliknya, bila perolehan kursi turun, Bahlil merasa tidak lebih baik dibandingkan ketua Golkar sebelumnya. “Kalau tidak maksimal jangan merasa hebat. Harus tahu diri,” kata dia.
Golkar merupakan salah satu anggota Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Setelah Prabowo menjadi presiden, Partai Gerindra sepakat mengusung kembali Prabowo untuk maju sebagai capres di pilpres 2029. Pengumuman itu disampaikan di pada Kongres Luar Biasa ke-VII di Hambalang, Bogor, 15 Februari 2025. Prabowo pun menerima usulan itu.
Sejumlah partai telah menyatakan dukungan mereka untuk Prabowo maju kembali di Pilpres 2029. Mereka di antaranya Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).