Bear Market Bitcoin (BTC) Hanya 90 Hari, Reli Besar Akan Terjadi Setelah 15 April 2025?

2 days ago 6

Jakarta, Pintu News – Di tengah ketidakpastian pasar crypto akibat perang dagang global, Bitcoin mengalami penurunan harga yang memicu kekhawatiran akan bear market. Namun, menurut analis pasar dan penulis Metcalfe’s Law as a Model for Bitcoin’s Value, Timothy Peterson, kondisi ini tak akan berlangsung lama.

Ia memprediksi bahwa bear market saat ini hanya akan bertahan selama 90 hari, dan tidak akan terlalu dalam dibandingkan siklus-siklus sebelumnya. Prediksi ini membawa secercah harapan di tengah tekanan geopolitik dan menurunnya minat investor terhadap aset spekulatif.

Simak analisa lengkapnya di sini!

Bear Market Kali Ini Dianggap Lemah dan Singkat

Every Bitcoin Bear Market Since 2015

Since 2015 there have been 10 Bitcoin bear markets, defined as a 20% decline from ATH. About one every year, these are common.

Of those, only 4 have been worse than this one in terms of duration: 2018, '21, '22, '24.

In terms of… pic.twitter.com/ywVw8InId0

— Timothy Peterson (@nsquaredvalue) March 22, 2025

Menurut Peterson, bear market saat ini hanyalah koreksi wajar dari tren sebelumnya dan tidak seburuk empat siklus bear market besar sebelumnya, yaitu tahun 2018, 2021, 2022, dan 2024. Berdasarkan datanya, penurunan harga lebih dari 20% dari puncak tertinggi Bitcoin (BTC) merupakan hal yang terjadi hampir setiap tahun.

Namun, durasi dan skala koreksi kali ini dinilai masih dalam batas wajar, serta menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Ia bahkan memperkirakan bahwa harga BTC tidak akan anjlok jauh di bawah level $50.000 atau sekitar Rp817 juta.

Peterson juga mengatakan bahwa adopsi Bitcoin yang terus meningkat menjadi faktor penahan utama agar harga tidak jatuh lebih dalam. Menurutnya, momentum pasar yang ada saat ini cukup kuat untuk menjaga BTC tetap di atas $80.000 atau sekitar Rp1,3 miliar dalam jangka pendek.

Selain itu, ia memprediksi bahwa akan terjadi koreksi ringan dalam 30 hari ke depan, sebelum pasar kembali bangkit. Bahkan, ia menyebut ada peluang reli 20–40% setelah tanggal 15 April 2025, yang akan mendorong minat baru dari investor ritel.

Baca juga: Stablecoin Emas Bakal Geser Dominasi Dolar AS? Max Keiser Ungkap Hal Ini!

Perang Dagang Tekan Pasar Crypto dan Aset Spekulatif

Koreksi pasar crypto kali ini sebagian besar dipicu oleh ketegangan geopolitik, terutama tarif ekspor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara mitra dagang.

Kebijakan ini memicu balasan berupa tarif dari negara lain, menciptakan kekhawatiran akan perang dagang jangka panjang. Efeknya, investor mulai menarik diri dari aset berisiko seperti cryptocurrency, termasuk Bitcoin (BTC). Harga BTC pun anjlok bersama dengan pasar saham dan aset spekulatif lainnya.

Penurunan minat terhadap crypto terlihat jelas dari data Glassnode Hot Supply, yang mengukur jumlah BTC yang dimiliki selama seminggu atau kurang. Data menunjukkan penurunan signifikan dari 5,9% pada November 2024 menjadi hanya 2,3% pada 20 Maret 2025.

Hal ini menandakan bahwa investor jangka pendek dan spekulan mulai meninggalkan pasar. Analis dari Nansen, Nicolai Sondergaard, memprediksi tekanan dari perang dagang akan terus membayangi pasar crypto setidaknya hingga April 2025, saat negosiasi internasional diharapkan dapat meredakan ketegangan.

Baca juga: Bisakah Pi Network Menyamai Kapitalisasi Pasar Ripple (XRP)? Simak Potensinya

Investor Ritel Sudah Masuk, Harapan Inflow Baru Menipis

Menurut laporan dari CryptoQuant, sebagian besar investor ritel sudah terlebih dahulu masuk ke pasar Bitcoin, sehingga peluang untuk dorongan besar berikutnya dari gelombang pembelian baru menjadi kecil.

Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa likuiditas baru yang bisa mendorong harga ke level lebih tinggi akan sulit didapat dalam waktu dekat. Sementara itu, narasi bahwa Bitcoin (BTC) sebagai “safe haven” kembali dipertanyakan setelah harganya jatuh bersamaan dengan aset berisiko lainnya akibat berita tarif.

Pergerakan harga BTC yang mengikuti sentimen global menunjukkan bahwa pasar cryptocurrency masih sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi. Meski Bitcoin sering dipromosikan sebagai aset pelindung nilai, realitanya investor tetap memperlakukannya sebagai aset berisiko tinggi.

Hal ini membuat adopsi jangka panjang tetap penting, namun ketergantungan terhadap sentimen pasar jangka pendek masih menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, momentum setelah 15 April akan menjadi krusial untuk melihat arah pasar crypto selanjutnya.

Kesimpulan

Meskipun pasar crypto tengah menghadapi tekanan dari ketegangan geopolitik dan minimnya likuiditas baru, analis optimis bahwa bear market kali ini hanya bersifat sementara. Prediksi durasi 90 hari dan potensi reli pasca April memberikan harapan baru bagi investor yang bersabar.

Di tengah badai ekonomi global, daya tahan Bitcoin (BTC) kembali diuji — dan masa depan pasar cryptocurrency pun akan sangat bergantung pada respon investor terhadap dinamika tersebut.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online