Bitcoin (BTC) Tetap Stabil di Tengah Penurunan Nasdaq: Tanda Bullish Kuat? (30/1/25)

17 hours ago 2

Jakarta, Pintu News – Meskipun pasar saham AS mengalami tekanan akibat penurunan Nasdaq sebesar 3%, Bitcoin tetap bertahan di atas level $100.000 (Rp1,62 miliar) setelah sempat turun ke $97.777 (Rp1,58 miliar). Beberapa analis melihat perbedaan performa ini sebagai sinyal bullish yang kuat untuk Bitcoin, yang menunjukkan bahwa aset digital ini mulai berpisah dari korelasi dengan pasar saham tradisional.

Bitcoin Bertahan di Tengah Ketidakstabilan Pasar Saham

Menurut Andre Dragosch, Kepala Riset Bitwise di Eropa, kemampuan Bitcoin untuk tetap stabil di tengah aksi jual pasar saham menandakan minimnya risiko penurunan lebih lanjut.

Beberapa indikator menunjukkan perbedaan sentimen antara pasar saham dan crypto:

  • Indeks “Fear & Greed” pasar saham saat ini berada di 44/100, yang mencerminkan ketakutan investor akibat volatilitas.
  • Indeks “Fear & Greed” crypto berada di 72/100, menunjukkan sentimen optimis dan greed terhadap aset digital.

Meski demikian, beberapa analis memperingatkan bahwa pasar crypto mungkin masih tertinggal dari koreksi di pasar saham, yang bisa menyebabkan tekanan jangka pendek pada harga BTC.

Baca Juga: Arthur Hayes: “Kapan Saat Terbaik untuk Membeli Bitcoin? Ini 2 Skenario Waktu Terbaiknya!”

Investor Besar Tetap Optimis

Beberapa investor besar (whales) tetap bullish terhadap Bitcoin. Keith Alan, Co-Founder Material Indicators, menyebut bahwa penurunan BTC ke $97.750 bukan alasan untuk panik, melainkan kesempatan untuk membeli lebih banyak BTC.

Sementara itu, Rekt Capital menekankan bahwa Bitcoin masih berada dalam fase awal dari siklus paraboliknya, yang rata-rata berlangsung 300 hari. Saat ini, kita baru memasuki hari ke-82, yang berarti masih ada ruang pertumbuhan sebelum BTC mencapai puncaknya.

Prediksi Harga BTC: Apakah Puncak Belum Tercapai?

Meskipun BTC telah mencapai harga tertinggi sepanjang masa $108.786 (Rp1,76 miliar) pada 20 Januari, beberapa analis percaya bahwa puncak siklus bull ini masih jauh:

  • Stockmoney Lizards memperkirakan BTC bisa mencapai $400.000 (Rp6,48 miliar) pada November 2025.
  • Prediksi lain menyebut bahwa di bawah administrasi Trump, BTC bisa mencapai $249.000 (Rp4,03 miliar).
  • Menurut Metcalfe’s Law, dalam jangka panjang BTC bahkan berpotensi mencapai $1,5 juta (Rp24,3 miliar).

Kesimpulan

Bitcoin menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah tekanan pasar saham AS, yang oleh analis dianggap sebagai indikasi bullish yang kuat. Dengan dukungan investor besar dan masih berada dalam fase awal tren paraboliknya, BTC berpotensi mengalami reli lebih lanjut.

Namun, investor tetap perlu waspada terhadap kemungkinan koreksi jangka pendek jika pasar saham terus mengalami tekanan. Jika BTC berhasil menembus $110.000 (Rp1,78 miliar) dengan volume tinggi, tren bullish bisa semakin menguat menuju level yang lebih tinggi.

Baca Juga: Proyeksi Pasar Bitcoin (BTC) 2025: Tren Bullish atau Koreksi di Depan? (30/1/25)

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online