Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency mengalami tekanan besar setelah Bitcoin exchange-traded funds (ETF) di Amerika Serikat mengalami penarikan dana besar-besaran pada 3 Februari 2025.
Kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China memicu kekhawatiran global akan perang dagang, menyebabkan gelombang likuidasi lebih dari $2 miliar (Rp32,5 triliun) di pasar derivatif crypto.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Bitcoin ETF Berbalik ke Arus Keluar
![arus keluar bitcoin etf](https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2025/02/arus-keluar-bitcoin-etf-1024x579.jpg)
Berdasarkan data dari SoSoValue, total 12 ETF Bitcoin mencatatkan arus keluar bersih sebesar $234,54 juta (Rp3,8 triliun), mengakhiri tren empat hari sebelumnya di mana dana segar senilai $1 miliar (Rp16,2 triliun) masuk ke dalam dana tersebut.
Anjloknya minat investor pada Bitcoin ETF menjadi indikasi bahwa ketidakpastian makroekonomi mulai mempengaruhi pasar crypto secara signifikan.
Baca juga: Countdown Mainnet Pi Network (PI) Dimulai: Ini yang Perlu Diketahui Investor!
Fidelity dan ARK Alami Penarikan Terbesar
Sebagian besar arus keluar berasal dari Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC), yang mencatatkan penarikan sebesar $177,64 juta (Rp2,8 triliun). ARK 21Shares Bitcoin ETF (ARKB) juga mengalami penarikan besar dengan dana keluar mencapai $50,75 juta (Rp826 miliar).
Selain itu, VanEck Bitcoin Trust (HODL) dan Bitwise Bitcoin ETF (BITB) masing-masing kehilangan $8,63 juta (Rp140 miliar) dan $5,54 juta (Rp90 miliar) dari total dana mereka.
Sementara itu, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mencatatkan aliran masuk pertama sejak 17 Januari, dengan tambahan $8,02 juta (Rp130 miliar), meskipun secara keseluruhan telah kehilangan $21,88 miliar (Rp356,2 triliun) sejak diluncurkan karena biaya yang lebih tinggi dibandingkan ETF lainnya.
Di sisi lain, BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT)—yang merupakan ETF Bitcoin terbesar dengan total arus masuk melebihi $40 miliar (Rp651 triliun)—tidak mengalami perubahan dana pada hari itu. Namun, aktivitas perdagangan Bitcoin ETF melonjak signifikan, dengan volume harian meningkat dari $3,45 miliar (Rp56,1 triliun) menjadi $5,88 miliar (Rp95,7 triliun).
Baca juga: Robert Kiyosaki: “Pasar Ambruk, Tapi Ini Waktu Terbaik untuk Menjadi Kaya!”
Harga Bitcoin Sempat Jatuh ke Titik Terendah dalam Tiga Minggu
Dilansir dari Crypto.news, setelah pengumuman tarif Trump, harga Bitcoin (BTC) turun drastis dari $105.000 (Rp1,7 miliar) pada 31 Januari menjadi titik terendah tiga minggu di $91.441 (Rp1,48 miliar) pada 3 Februari.
Dampaknya juga terasa di pasar crypto secara keseluruhan, dengan nilai total pasar crypto turun hampir 10% dan mayoritas altcoin seperti Ethereum , Ripple , dan lainnya anjlok hingga 20%.
Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) Berapa Rupiah (4/2/25)?
Namun, setelah kesepakatan antara Trump dan para pemimpin Kanada serta Meksiko untuk menunda tarif selama satu bulan, Bitcoin berhasil pulih dan sempat menembus angka $100.000 (Rp1,63 miliar) pada 4 Februari, sebelum kembali stabil di $99.047 (Rp1,61 miliar).
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Crypto News. Bitcoin ETFs switch to outflows as Trump’s tariffs shake markets. Diakses 4 Februari 2025.
- Featured Image: X