Bitcoin Mengalami Penurunan di Tengah Ketegangan Perdagangan AS-Kanada (3/2/25)

2 days ago 9

Jakarta, Pintu News – Bitcoin mengalami penurunan signifikan hingga mencapai level terendah dalam 14 hari terakhir, yaitu $96.821 (sekitar Rp1,58 miliar) pada 2 Februari 2025. Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kanada, yang memicu kekhawatiran di pasar keuangan global.

Setelah sempat naik melewati $105.000 (sekitar Rp1,71 miliar) akibat kebijakan suku bunga The Federal Reserve yang tetap, momentum bullish Bitcoin melambat. Ketidakpastian ekonomi dan kebijakan perdagangan yang lebih ketat memicu aksi jual di pasar kripto.

Dampak Ketegangan Perdagangan AS-Kanada pada Pasar Crypto

Ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada semakin meningkat setelah pemerintahan AS mengumumkan tarif baru pada ekspor utama Kanada. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan akan membalas langkah tersebut dengan kebijakan serupa.

Situasi ini menciptakan ketidakstabilan di pasar global, termasuk pasar cryptocurrency. Bitcoin mengalami penurunan harga sebesar 3,3% dalam 24 jam terakhir, menghapus lebih dari $600 juta (sekitar Rp9,78 triliun) dari total kapitalisasi pasarnya. Investor menjadi semakin khawatir dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Baca Juga: Bitcoin Tembus Rp1,729 Miliar atau Kembali Turun ke Rp1,486 Miliar? Ini Kata Analis! (31/1/25)

Investor Jangka Panjang Tetap Optimis terhadap Bitcoin

Meskipun terjadi penurunan harga, data on-chain menunjukkan bahwa investor jangka panjang tetap mempertahankan aset mereka. Hal ini terlihat dari metrik Bitcoin Age Consumed, yang melacak pergerakan kepemilikan BTC lama. Data dari perusahaan analitik blockchain, Santiment, menunjukkan bahwa metrik ini turun hingga 96% dari puncaknya pada 22 Januari.

Penurunan dalam metrik ini menandakan bahwa pemegang jangka panjang tidak terburu-buru menjual aset mereka. Secara historis, ketika tekanan jual dari investor jangka panjang rendah, Bitcoin cenderung mengalami pemulihan harga dalam beberapa waktu ke depan.

Prediksi Harga Bitcoin: Potensi Rebound atau Penurunan Lebih Lanjut?

Pada saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin berada di $98.500 (sekitar Rp1,6 miliar) setelah sempat menyentuh titik terendahnya di $96.821. Indikator teknikal menunjukkan bahwa BTC berada dalam fase konsolidasi dengan batas bawah di $94.346 (sekitar Rp1,54 miliar) dan batas atas di $109.588 (sekitar Rp1,79 miliar).

Jika Bitcoin dapat bertahan di atas $96.000 (sekitar Rp1,56 miliar) dan kembali ke level $101.967 (sekitar Rp1,66 miliar), maka potensi pemulihan akan semakin kuat. Namun, jika tekanan jual berlanjut dan BTC turun di bawah $96.000, harga dapat terus melemah hingga ke level $94.000 atau lebih rendah.

Kesimpulan

Bitcoin saat ini mengalami tekanan akibat ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan perdagangan AS-Kanada. Meskipun harga BTC mengalami penurunan signifikan, investor jangka panjang tetap mempertahankan aset mereka, memberikan indikasi bahwa pasar mungkin akan kembali pulih dalam beberapa minggu ke depan.

Jika volatilitas pasar tetap tinggi, Bitcoin berpotensi menjadi aset lindung nilai yang lebih menarik bagi institusi dan negara di tengah ketidakstabilan ekonomi global.

Baca Juga: Harga Ripple (XRP) Anjlok, Akankah Naik Kembali? Analis Pantau Investor Ritel Bertahan (3/2/25)

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online