Bitcoin Stagnan, Analis Peringatkan Potensi Jual dari Penambang (10/2/25)

1 month ago 23

Jakarta, Pintu News – Bitcoin mengalami stagnasi harga dalam empat hari terakhir, bertahan di atas Rp1,57 miliar (sekitar $96.500) pada 9 Februari 2025. Kondisi ini muncul di tengah ketidakpastian makroekonomi serta potensi aksi jual dari para penambang. Menurut Charles Edwards, pendiri Capriole Investments, tekanan jual dari penambang bisa menjadi faktor yang mendorong pergerakan harga BTC ke arah yang lebih bearish dalam beberapa hari mendatang.

Konsolidasi ini terjadi setelah pasar crypto mengalami tekanan akibat sentimen negatif dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Sementara beberapa altcoin seperti Binance Coin dan Solana mengalami kenaikan, Bitcoin justru menunjukkan pergerakan yang lebih stagnan.

Tekanan Jual dari Penambang dan Dampaknya terhadap Bitcoin

Ketika sebuah aset penting seperti Bitcoin tertinggal dari tren kenaikan pasar crypto secara keseluruhan, hal ini sering kali menjadi indikasi adanya tekanan jual dari dalam ekosistem. Charles Edwards menyoroti fenomena “kapitulasi penambang,” di mana sejumlah besar Bitcoin dilepas ke pasar karena para penambang mengalami tekanan profitabilitas.

Indikator Hash Ribbons, sebuah metrik on-chain yang digunakan untuk mengidentifikasi periode kapitulasi penambang, menunjukkan adanya penurunan tajam dalam tingkat hash. Dalam kondisi seperti ini, penambang yang mengalami kesulitan keuangan cenderung menjual simpanan BTC mereka untuk menutupi biaya operasional.

Meskipun dalam jangka panjang kapitulasi penambang sering kali menjadi pertanda pemulihan harga Bitcoin, dalam jangka pendek, aksi jual ini dapat menambah tekanan ke bawah pada harga BTC dan memperpanjang periode stagnasi.

Baca Juga: 5 Cryptocurrency Jadi Sorotan Investasi Potensi Jangka Pendek di Februari 2025

Cadangan Bitcoin di Dompet Penambang Berkurang

Data dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa antara 4 hingga 8 Februari 2025, cadangan Bitcoin yang dimiliki oleh penambang turun dari 1,94 juta BTC menjadi 1,91 juta BTC. Dengan harga Bitcoin saat ini, jumlah ini setara dengan sekitar Rp48,8 triliun (sekitar $3 miliar), yang mencerminkan tingkat tekanan jual yang cukup signifikan di pasar.

Penurunan jumlah Bitcoin yang disimpan oleh penambang menunjukkan bahwa mereka tengah melepas kepemilikan mereka dalam jumlah besar, yang dapat meningkatkan pasokan BTC di pasar dalam waktu singkat. Dalam beberapa kasus sebelumnya, kondisi serupa telah menyebabkan stagnasi harga atau bahkan koreksi sementara karena suplai Bitcoin yang bertambah tidak diimbangi dengan permintaan yang cukup besar.

Jika aksi jual dari penambang terus berlanjut, Bitcoin kemungkinan akan kesulitan bertahan di atas Rp1,56 miliar (sekitar $96.000). Jika level ini tertembus, ada kemungkinan Bitcoin akan turun lebih jauh menuju Rp1,54 miliar (sekitar $94.500) atau bahkan lebih rendah dalam beberapa sesi perdagangan mendatang.

Prospek Pergerakan Harga Bitcoin ke Depan

Beberapa investor jangka panjang melihat periode kapitulasi penambang sebagai peluang untuk membeli Bitcoin dengan harga lebih rendah sebelum harga kembali naik. Namun, dalam jangka pendek, arah pergerakan Bitcoin masih belum pasti.

Jika tekanan jual dari penambang mulai mereda dan Bitcoin berhasil menembus resistensi Rp1,58 miliar (sekitar $97.000), maka ada peluang tren bullish dapat kembali terbentuk. Sebaliknya, jika tekanan jual masih berlanjut, Bitcoin bisa tetap stagnan atau bahkan memasuki tren penurunan dalam waktu dekat.

Dengan kondisi pasar crypto yang masih dinamis, para investor akan terus memantau aktivitas penambang serta perkembangan ekonomi makro untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arah harga Bitcoin dalam beberapa hari ke depan.

Kesimpulan

Saat ini, Bitcoin berada dalam fase kritis dengan tekanan jual dari penambang menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga. Jika tekanan ini berlanjut, ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami koreksi lebih dalam. Namun, jika resistensi di Rp1,58 miliar dapat ditembus, peluang kenaikan harga bisa kembali terbuka. Para investor disarankan untuk terus mengikuti perkembangan pasar dan indikator on-chain sebelum mengambil keputusan investasi.

Baca Juga: 6 Cryptocurrency yang Dinilai Analis Mampu Pimpin Tren Bull Run Selanjutnya

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online