Jakarta, Pintu News – Bitcoin kembali mencetak sejarah setelah menembus harga tertinggi sepanjang masa, $120.000 (setara Rp1,95 miliar, kurs 1 USD = Rp16.287) di Coinbase pada 14 Juli 2025 pukul 09:47 WIB. Lonjakan harga ini tidak hanya didorong oleh spekulasi, tapi juga oleh kombinasi akumulasi besar-besaran institusi, permintaan ETF, dan sentimen bullish investor jangka panjang.
Arus Dana Institusi dan Rekor ETF Bitcoin BlackRock

Salah satu pendorong utama rally kali ini adalah derasnya arus dana dari institusi ke ETF Bitcoin spot, terutama IBIT milik BlackRock. ETF tersebut kini mengelola lebih dari 700.000 BTC — sekitar $84 miliar (Rp1.366 triliun) — melampaui jumlah kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan MicroStrategy.
BlackRock juga mencatat rekor sebagai ETF dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah, mencapai $83 miliar aset kelolaan hanya dalam 374 hari. Masuknya institusi besar membuat tekanan beli Bitcoin semakin kuat dan memberi legitimasi lebih pada aset crypto utama ini sebagai alat investasi dan lindung nilai global.
Baca Juga: CZ Binance: “Akan Ada Lebih Banyak Penurunan, Ini Fase Akumulasi!” — Apa Artinya Bagi Investor?
Aktivitas On-chain: Akumulasi dan Minim Jual Panik
Data on-chain juga menunjukkan sinyal bullish yang solid. Indikator Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) untuk pemegang jangka panjang Bitcoin masih berada di level 0,69 — di bawah ambang “overheat” pasar (0,75). Artinya, mayoritas pemilik lama belum banyak mengambil untung sehingga tekanan jual masih minimal.
Jumlah transaksi harian juga meningkat stabil, dengan rata-rata mencapai 364.000 transaksi per hari, namun tetap di bawah puncak siklus sebelumnya. Selain itu, alamat “accumulator” — wallet yang rutin menambah BTC tanpa melakukan penjualan signifikan — kini memegang 250.000 BTC, rekor tertinggi selama 2024 dan naik 71% dari akhir Juni lalu.
Analisis: Harga Bisa Naik Lagi, Profit Taking Masih Rendah

Analis menilai suasana pasar tetap kondusif dan belum memasuki fase euforia. Berbagai indikator menunjukkan bahwa pemilik Bitcoin justru semakin yakin untuk menahan aset mereka, bukan terburu-buru mengambil untung. Banyak pihak memprediksi target harga berikutnya di sekitar $130.000–$150.000 (Rp2,11 miliar–Rp2,44 miliar).
Momentum positif ini memperbesar peluang harga Bitcoin naik lebih tinggi, terutama jika arus institusi dan akumulasi jangka panjang berlanjut.
Kesimpulan
Lonjakan harga Bitcoin ke $120.000 menegaskan bahwa crypto utama ini kini sudah menjadi aset institusi. Dengan kombinasi arus dana ETF, akumulasi investor, dan minimnya aksi jual panik, BTC masih berpotensi menguat dalam beberapa bulan ke depan. Namun, investor tetap diingatkan untuk selalu melakukan riset dan manajemen risiko secara mandiri.
Baca Juga: Drama Besar: Coinbase dan Binance Saling Bantah Soal Bocoran Media dan Perebutan Pasar!
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. Bitcoin hits new all-time high at $120K. Diakses tanggal 15 Juli 2025.