Dampak Penurunan Open Interest Bitcoin terhadap Tren Bullish di Akhir Maret 2025

6 days ago 15

Jakarta, Pintu News – Penurunan hampir $12 miliar (Rp195,6 triliun) dalam open interest (OI) Bitcoin awal bulan ini mungkin menjadi katalis yang diperlukan untuk mengembalikan momentum bullish aset tersebut, menurut analis crypto.

Kontributor CryptoQuant, DarkFost, dalam laporan pasar pada 17 Maret menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari reset alami pasar yang penting untuk mempertahankan tren naik. Ia menambahkan bahwa dalam sejarah pasar, setiap kali terjadi deleveraging seperti ini, selalu muncul peluang investasi yang baik dalam jangka pendek hingga menengah.

Data dan Faktor Penyebab Penurunan Open Interest

Menurut data CoinGlass, pada 20 Februari, open interest Bitcoin berada di angka $61,42 miliar (Rp1.000 triliun). Namun, dalam kurun waktu dua minggu hingga 4 Maret, angka tersebut turun 19% menjadi $49,71 miliar (Rp810,3 triliun).

Penurunan ini terjadi di tengah volatilitas pasar yang disebabkan oleh ketidakpastian seputar kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump serta spekulasi mengenai suku bunga di Amerika Serikat. Analis DarkFost mencatat bahwa kepanikan politik ini memicu likuidasi besar-besaran posisi Bitcoin yang menggunakan leverage.

Selama periode tersebut, harga Bitcoin jatuh di bawah dua level harga penting. Pada 25 Februari, Bitcoin mengalami koreksi hingga di bawah $90.000 (Rp1,47 miliar), dan dua hari kemudian, pada 27 Februari, harganya turun hingga di bawah $80.000 (Rp1,3 miliar) untuk pertama kalinya sejak November.

Baca Juga: Penjualan Bitcoin Miner Masih Tinggi, Data On-Chain Ungkap Tren Bearish (19/3/25)

Dampak Kebijakan The Fed terhadap Bitcoin

Ryan Lee, Kepala Analis di Bitget, mengatakan bahwa dengan harga Bitcoin yang saat ini bertahan di kisaran $83.000 (Rp1,35 miliar), volatilitas pasar masih bisa meningkat tergantung pada hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 19 Maret.

Lee menjelaskan bahwa meskipun mayoritas pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga, setiap pernyataan yang lebih agresif (hawkish) bisa memberikan tekanan terhadap Bitcoin dan aset berisiko lainnya.

Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan 99% bahwa The Fed tidak akan mengubah suku bunga, menurut alat prediksi FedWatch dari CME Group. Dengan ekspektasi tersebut, OI Bitcoin kembali mengalami kenaikan sekitar 6,5% dalam lima hari terakhir dan saat ini berada di angka $49,02 miliar (Rp799,4 triliun).

Kesimpulan: Penyesuaian Pasar sebagai Peluang Baru

Penurunan open interest Bitcoin bukanlah tanda akhir dari tren bullish, melainkan bagian dari proses penyesuaian pasar. Dalam sejarah pergerakan harga Bitcoin, momen shakeout seperti ini sering kali menjadi kesempatan bagi investor untuk masuk sebelum tren naik berikutnya terjadi.

Namun, dengan adanya ketidakpastian makroekonomi dan kebijakan moneter AS, pasar crypto masih berpotensi mengalami fluktuasi lebih lanjut. Investor disarankan untuk tetap melakukan riset dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi.

Baca Juga: Ethereum (ETH) Berpotensi Melonjak Tajam, Analis Ungkap Kemiripan dengan Tren 2020

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online