HMPV Bukan Virus Baru, Dinas Kesehatan Jakarta Imbau Masyarakat Tak Panik

11 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta Ani Puspitawati mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan adanya virus Human Metapneumovirus (HMPV). Dia mengatakan virus ini bukanlah virus baru seperti Covid-19, sehingga penanganannya sudah diketahui.

“HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), baik pada saluran napas atas maupun bawah, yang ditemukan hampir sepanjang tahun,” kata Ani melalui keterangan resmi, Rabu, 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ani menjelaskan, gejala umum penderita ISPA akibat berbagai virus atau mikroorganisme lain juga sama, antara lain batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Jika terjadi infeksi pada saluran napas bawah, maka akan menjadi bronchitis, pneumonia atau radang paru.

Setidaknya, kata Ani, ada 23 mikroorganisme atau agen penyebab lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti virus Influenza tipe A dan tipe B, Adenovirus, Coronavirus, dan lain-lain.

Ani pun meminta masyarakat tetap tenang. Namun, masyarakat diimbau agar melakukan langkah-langkah preventif, seperti menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sakit. “Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada,” kata dia.

Menurut Ani, meski mayoritas penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami sakit berat, tetapi pada kelompok rentan, yaitu pada kalangan anak, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi ini dapat menjadi lebih berat dan membutuhkan perawatan untuk penderitanya,

Adapun saat ini, Ani menyebut kondisi penyebaran virus tersebut masih relatif aman. Meski jumlah penderita ISPA dan pneumonia sedang meningkat sejak November 2024, tetapi pola ini relatif berulang setiap tahun. Sebab kasus ISPA cenderung meningkat menjelang akhir tahun hingga awal tahun.

Dari data hasil pemeriksaan, menunjukkan kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta. Virus penyebab ISPA, selain HMPV, yang saat ini beredar dan dominan adalah virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus dan Respiratory Syncytial Virus. Sampai dengan saat ini, sesuai data yang diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus pada 2022, 78 kasus pada 2023, dan 100 kasus pada 2024.

“Data ini akan kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium yang ada di Jakarta,” ucap Ani.

Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala ISPA serta upaya preventif untuk menghindarinya. Selain itu, pemerintah, kata Ani, telah menyiapkan fasilitas untuk menangani kasus ISPA dan penyakit menular.

Ani menyebut, Dinas Kesehatan Jakarta akan mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium, untuk melengkapi sistem surveilans ILI & SARI (Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection) yang telah ada sebelumnya. Tujuannya, untuk memperkuat kewaspadaan penyakit yang berpotensi wabah.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online