PRESIDEN Prabowo Subianto telah bertemu dengan Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Pertemuan yang sempat tertunda beberapa waktu itu akhirnya terjadi di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam, 7 April 2025.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan pertemuan antara Prabowo dan Megawati membahas soal kolaborasi. “Yang dibicarakan tentu saja hal-hal yang terkait bagaimana sama-sama bersinergi dalam membangun bangsa dan negara,” ucap Puan pada Senin, 14 April 2025.
Dia menuturkan, dalam pertemuan itu, Megawati memberikan dukungan kepada pemerintahan Kabinet Merah Putih. “PDIP akan bersama-sama bersinergi untuk membangun, membantu, bersinergi dalam menjalankan tugas-tugas presiden ke depan bersama dengan Pak Prabowo,” ujar Ketua DPR tersebut.
Belakangan terdapat wacana pertemuan antara Prabowo dan Megawati akan berlanjut. Berikut pernyataan PDIP dan Gerindra soal peluang pertemuan berikutnya antara kedua tokoh tersebut.
Puan Maharani: Akan Ada Silaturahmi dan Pertemuan Selanjutnya
Puan Maharani menyebut akan ada pertemuan berikutnya antara Prabowo dan Megawati. Puan menegaskan silaturahmi Prabowo dengan Megawati pada 7 April lalu itu tidak akan menjadi yang terakhir.
“Akan ada silaturahmi dan pertemuan-pertemuan (Prabowo dengan Megawati) yang selanjutnya,” kata Puan saat ditemui di kompleks parlemen DPR, Jakarta Pusat, Senin, 14 April 2025. Namun dia belum membagikan kapan pertemuan kedua ketua umum partai politik itu akan berlangsung kembali.
Mengenai pertemuan pada 7 April lalu, Puan mengatakan momen pertemuan saat Idulfitri1446 Hijriah itu merupakan bentuk silaturahmi yang ditunggu-tunggu. Silaturahmi itu, kata dia, akhirnya terwujud sesuai rencana seperti yang pernah dia ungkap sebelumnya.
Ahmad Muzani: Pertemuan Lanjutan Prabowo-Megawati Baik untuk Bangsa
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai pertemuan lanjutan antara Prabowo dan Megawati, apabila terjadi, adalah hal yang baik untuk bangsa. “Pertemuan di antara kedua pemimpin saya kira baik, karena Pak Prabowo perlu pandangan dari berbagai macam tokoh,” kata Muzani ditemui di kompleks parlemen, Kamis, 17 April 2025.
Namun dia belum mengetahui apakah kedua pemimpin partai itu bakal mengadakan pertemuan lanjutan. “Saya belum tahu tentang pertemuan lanjutan antara Presiden Prabowo dengan Bu Megawati, jadi saya tidak mengikuti tentang pembicaraan kedua beliau,” ujar Ketua MPR itu.
Muzani menegaskan pertemuan antara keduanya tentu akan membawa dampak positif terhadap pemerintahan Presiden Prabowo, karena Megawati memiliki pengalaman dalam memimpin negara. Dia mengatakan pengalaman Megawati itu layak didengarkan oleh kepala negara ihwal mengelola bangsa dan negara.
Dia menuturkan pihaknya memandang penting adanya dukungan PDIP terhadap pemerintahan Prabowo. “Tentu saja bagi kami penting artinya dukungan dan support dari PDI Perjuangan dalam berbagai macam kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah di bawah Presiden Prabowo,” kata dia.
Meski demikian, dia menyadari bahwa mendukung pemerintahan tak harus melulu bergabung dalam koalisi. “Artinya, membantu dan mendukung pemerintah tidak harus masuk dalam koalisi dan itu yang sekarang dilakukan oleh PDI Perjuangan,” ucapnya.
Muzani mengatakan pihaknya telah mengetahui PDIP mengambil posisi di luar koalisi menjelang Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024. “Memang seperti yang sudah ditegaskan beberapa kali, misalnya menjelang pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober, PDIP adalah kekuatan partai politik yang akan memberikan support dan dukungan kepada pemerintah, tanpa harus masuk dalam koalisi,” kata dia.
Prasetyo Hadi: Pertemuan Prabowo-Megawati Tidak Bahas Koalisi
Adapun Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Megawati baru-baru ini tidak membahas soal koalisi.
“Kita nggak tahu ya, pembicaraan hanya berdua, hanya empat mata. Rasa-rasanya bukan perkara itu (koalisi),” ujar Prasetyo dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon di Jakarta pada Kamis, 17 April 2025, seperti dikutip dari Antara.
Politikus Partai Gerindra itu menuturkan tidak semua partai politik harus bergabung dalam pemerintahan. Dia menilai hubungan antara pemerintah dan PDIP tetap berjalan baik, terlebih Megawati saat ini masih menjabat sebagai Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). “Tidak harus semuanya gabung pemerintahan, meskipun dalam kapasitas beliau sebagai pengarah BRIN, PDIP tidak ada masalah,” ujarnya.
Dian Rahma Fika, Dani Aswara, Novali Panji Nugroho, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Wakil Wali Kota Depok Kaget Tak Ada Kepengurusan RT/RW di Lokasi Perusakan Mobil Polisi