TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan membantu Kementerian Sosial dalam menjalankan program Sekolah Rakyat. Namun, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mengatakan skema kolaborasi dan bantuan yang diberikan masih menunggu kajian lengkap dari Kemensos.
“Konsep lengkapnya masih dikaji Kemensos,” kata Fajar saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan tujuan pembangunan sekolah ini adalah untuk membantu pelajar dari kelompok tidak mampu dan miskin ekstrem bisa bersekolah gratis. Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul ini, pembangunan Sekolah Rakyat merupakan perintah dari Presiden Prabowo Subianto.
Sekolah Rakyat yang akan dibangun nantinya menyerupai sekolah asrama (boarding school) sehingga tidak hanya gratis dan berkualitas, namun juga bisa menjamin asupan gizi para siswanya. Gus Ipul juga sudah melakukan pertemuan dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen pada Selasa, 7 Januari 2024.
Mengenai rencana kerja sama, Abdul Mu’ti berjanji tidak hanya membantu, namun juga siap berkolaborasi mempercepat realisasi Sekolah Rakyat. “PPDB yang kita punya sebenarnya untuk membantu mereka yang tidak mampu. Jalurnya ada 4 salah satunya afirmasi untuk disabilitas dan anak kurang mampu ditampung di sekolah negeri jadi konsepnya itu yang elite dan alit (kecil) bisa berkumpul,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini.
Dengan pembangunan Sekolah Rakyat, anak yang kurang mampu yang selama ini mungkin belum tertampung di sekolah negeri bisa masuk ke Sekolah Rakyat.
Kementerian Pendidikan saat ini juga memiliki relawan pendidikan yang bisa diperbantukan. Relawan pendidikan ini biasanya ditempatkan di daerah terpencil dengan jumlah penduduk yang sedikit sehingga tidak memungkinkan dibangunkan sekolah.
Hendrik Yaputra berkontribusi pada artikel ini.