TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan atau Kemenhan secara resmi membuka wisata edukasi lorong sejarah untuk masyarakat. Kepala Biro Informasi Pertahanan Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pembukaan ini merupakan keinginan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Jadi lorong sejarah ini, ini sebenarnya diinisiasi oleh Presiden Prabowo saat beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan, di mana interest beliau terhadap sejarah, perjuangan bangsa," kata Frega saat ditemui di kantornya, Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan lorong sejarah ini menampilkan berbagai infografis perjuangan Indonesia dari penjajah. Dimulai dari sebelum zaman kemerdekaan hingga negara ini bisa merdeka.
"Tadinya hanya perkantoran, dinding-dinding biasa sekarang dipasang dengan infografis dari perjuangan 1945, 1949, sampai dengan yang terakhir ada tahun 2019," ucap dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, lokasi lorong sejarah terletak di belakang kantor Kemenhan. Di dalam lorong itu terdapat sejumlah galeri foto membahas sejarah perjuangan Indonesia, pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), pahlawan nasional, hingga artefak berupa senjata api yang digunakan saat zaman penjajahan.
"Kemudian pada saat Menhan sekarang Pak Sjafrie Sjamsoeddin, beliau menyampaikan untuk membuka untuk ruang publik. Karena selama ini mungkin ada image ketika melihat Kemenhan, sulit diakses, angker, dan sebagainya," kata Frega.
Adapun wisata edukasi lorong sejarah ini terbuka secara terbatas. Frega mengatakan untuk saat ini wisata itu baru dibuka satu kali dalam sebulan yaitu setiap Sabtu. Hal ini karena keterbatasan pemandu dan infrastruktur bangunan yang masih pada tahap renovasi.
"Nah memang kami terbatas pada hari Sabtu, karena setiap hari kerja ini masih dipakai lalu lalang pejabat. Sehingga dipilihlah hari Sabtu untuk dibuka pertama hari ini," ujar dia.
Untuk bisa mengunjungi wisata lorong ini pengunjung perlu mendaftarkan diri atau membeli tiket ke Museum Nasional untuk dapat mendapatkan akses itu. "Jadi Lorong Sejarah ini gratis. Kalau untuk pembayaran semua harga itu punya Museum Nasional. Jadi kita hanya menambahkan bonus seperti add-on," ujarnya. "Jadi mekanismenya harus membeli tiket dulu, kemudian wisatawan upload ke laman resmi Museum Nasional dan Kemenhan karena itu kami kolaborasi, kemudian nanti akan dikonfirmasi."
Frega mengatakan sebanyak 165 orang telah mendaftarkan diri pada hari pertama pembukaan wisata tersebut. Dia berharap wisata edukasi lorong sejarah ini dapat memberikan informasi mengenai identitas dan perjuangan bangsa Indonesia. Wisata ini diharapkan juga membuat masyarakat mengetahui lebih rinci mengenai pertahanan Indonesia saat ini.
"Tapi ini sebagai inisiasi kami, harapannya ini bisa mengedukasi. Karena generasi kita kan kadang melihat sejarah perjuangan itu dianggap sebagai take it for granted," kata dia.