TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan telah menindaklanjuti keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk memangkas anggaran kementeriannya pada tahun ini. Adapun total efisiensi anggaran Kemenko PM mencapai Rp 65 milyar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di kementerian saya dari cuma Rp 130 miliar anggaran kami, dipotong Rp 65 miliar. Tapi kami happy,” ujar Cak Imin -sapaan Muhaimin, ketika ditemui di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, pada Jumat, 7 Februari 2025.
Adapun pemangkasan itu dilakukan setelah terbit Instruksi Presiden (Inpres) tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 yang dikeluarkan Prabowo Subianto pada 22 Januari 2025.
Ia menargetkan penghematan sebanyak Rp 50,5 triliun dana transfer ke daerah (TKD). Sehingga secara keseluruhan, APBN ditargetkan mengalami efisiensi senilai Rp 306,6 triliun.
Sebagai respons dari Inpres tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menerbitkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tentang Efisiensi Belanja K/L dalam Pelaksanaan APBN TA 2025.
Menurut dia, pemberlakuan efisiensi anggaran merupakan mimpi yang sudah sejak lama menunggu direalisasikan. Dengan pemotongan tersebut, kata dia, kementerian yang ia pimpin bertekad untuk berjalan dengan berlandaskan inovasi, bukan berdasarkan jumlah anggaran.
“Saya pribadi sangat bahagia dengan seluruh bentuk efisiensi ini. Ini memang cita-cita lama ya, negara ini harus efisien,” ujarnya.
Adapun, salah satu kementerian di bawah Kemenko PM yang turut terdampak pemangkasan adalah Kementerian Sosial (Kemensos). Kendati demikian, Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan pemangkasan anggaran yang dilakukan di instansinya, tidak akan berdampak pada bantuan sosial (bansos).
Dia menyebut pemangkasan hanya menyasar aspek operasional, bukan program-program yang menyentuh langsung kepentingan rakyat. Namun, dia tidak merinci jumlah anggaran yang terkena efisiensi.
“Prinsipnya, kami harus menyesuaikan dengan Instruksi Presiden. Pemangkasan ini lebih kepada hal-hal seperti alat tulis kantor, perjalanan dinas, dan kegiatan seminar yang masih bisa dikurangi,” kata Gus Ipul usai Sarasehan Nahdlatul Ulama (NU) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Februari 2025.
Ilona Estherina dan Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.