Lewat Film Dokumenter Child Soldiers, TPNPB-OPM Bantah Rekrut Tentara Anak di Papua

3 days ago 7

TEMPO.CO, Jakarta -- Markas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah adanya tudingan merekrut anak-anak ke medan perang. "Kami memastikan tidak pernah ada perekrutan untuk anak-anak menjadi kombatan," ujar juru bicara TPNPB Sebby Sambom melalui telekonferensi pada Rabu, 26 Maret 2025.

Sebby mempersilakan publik untuk menonton film dokumenter "The Child Soldiers of West Papua" karya Paradise Broadcasting di kanal berbagi video YouTube. Film tersebut menggambarkan anak-anak bukanlah bagian milisi. Menurut dia, anak-anak memang ada di lokasi tapi dipastikan tidak ada perekrutan sebagai milisi TPNPB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebby mengatakan, milisi TPNPB di seluruh komando daerah pertahanan (Kodap) memahami dan mempedomani aturan hukum internasional dan hak asasi manusia. Karena itu, dia menegaskan, tidak pernah ada milisi yang merekrut anak-anak untuk maju ke palagan.

Ia mengatakan, orang Papua memiliki keterikatan budaya yang amat kuat, misalnya budaya satu tanah. Menurut Sebby, dari rasa kepemilikan satu tanah itulah timbul rasa untuk saling melindungi sesama orang Papua. "Kami ingin sampaikan pada seluruh dunia, tidak ada anak-anak yang kami rekrut untuk jadi kombatan. Mereka berjuang untuk Papua," ujar Sebby.

Dalam tayangan yang sempat dilihat Tempo, di film "The Child Soldiers of West Papua" tersebut terlihat anak-anak memegang senjata. Pada saat yang bersamaan terjadi pertempuran milisi TPNPB-OPM di wilayah Kiwirok, distrik di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Namun, dalam film berdurasi 30 menit 52 detik itu tidak terlihat anak-anak terlibat pertempuran.

Film "The Child Soldiers of West Papua" dibuat oleh filmmaker Australia Kristo. Sebby mengatakan, Kristo tiba di Kiwirok pada Februari dan mereka seluruh kejadian yang terjadi selama ada operasi militer. "Dia sudah lihat sendiri, dan memahami budaya, tradisi, sistem perang kami turun temurun," ujar dia.

Kepala Staf Umum TPNPB Terianus Satto mengatakan, anak-anak dalam tayangan film tersebut merupakan bagian dari korban kekerasan yang diduga dilakukan aparat di Papua. Menurut Terianus, anak-anak tersebut melihat kondisi yang ada dan tidak tinggal diam dengan semua yang terjadi. "Jadi itu keputusan mereka," ujar dia.

Dugaan keterlibatan tentara anak di palagan Papua merupakan isu lama yang telah mencuat sejak 2019 lalu. Isu ini kembali mencuat pada 2023, kala Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman mengatakan, TPNPB ditengarai merekrut pelajar Papua untuk menjadi kombatan.

Menurut Herman, TPNPB melalui para simpatisannya di lapangan berupaya menjadikan pelajar di Intan Jaya dan Nduga sebagai tameng dan ujung tombak dalam menyerang aparat. "Para pelajar juga dijadikan tameng hidup," kata Herman pada 25 April 2023.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online