Lokasi Perusakan Nisan Umat Nasrani di Bantul Terjadi di 3 Lokasi, Total Ada 13 Nisan

4 hours ago 2

TEMPO.CO,Yogyakarta - Perusakan nisan umat nasrani di Desa Baturetno Kecamatan Banguntapan Bantul Yogyakarta ternyata tak hanya di satu lokasi. Hingga Senin, 19 Mei 2025, setidaknya ada tiga lokasi makam di Bantul yang mengalami perusakan orang tak dikenal yakni dua lokasi makam di Desa Baturetno Kecamatan Banguntapan dan makam di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, Bantul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Desa Baturetno Kecamatan Banguntapan, Bantul, perusakan makam terjadi di Makam Ngentak dengan total 10 unit nisan nasrani yang dirusak dan di Makam Ironayan dengan satu unit makam yang jadi sasaran.

"Laporan terbaru perusakan nisan nonmuslim juga terjadi di Dusun Jaranan, Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, sebanyak dua nisan yang dirusak," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul, Ajun Komisaris Polisi I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Senin, 19 Mei 2025.

Jeffry mengatakan, hingga saat ini baru dua laporan polisi yang diterima terkait perusakan di tiga lokasi itu. Yakni perusakan di Makam Ngentak Banguntapan dan di Makam Jaranan Kecamatan Sewon.

"Pelaku masih belum diketahui, semua masih dalam proses penyelidikan," kata dia.

Adapun di Desa Baturetno Kecamatan Banguntapan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kecamatan Banguntapan Bantul menemukan, aksi perusakan terjadi setidaknya di dua makam yang masih berada di satu desa dan kecamatan.

"Selain 10 nisan (nonmuslim) yang dirusak di Makam Ngentak, ada juga perusakan 1 nisan di Makam Ironayan, sama-sama di Baturetno, Banguntapan Bantul," kata Ketua FKUB Banguntapan I Ketut Santosa saat mengecek kerusakan nisan di Makam Ngentak Bantul, Senin, 19 Mei 2025.

Ketut menuturkan, yang membedakan antara perusakan di dua lokasi makam itu selain jumlahnya, juga tingkat kerusakannya. Adapun perusakan di Makam Ironayan lebih menyasar simbol dari nisan kayu yang dirusak dengan cara dipatahkan.

Sedangkan di Makam Ngentak, pelaku yang tengah diburu polisi itu turut merusak nisan-nisan keramik dengan menghancurkan nyaris seluruh permukaannya hingga tampak berlubang-lubang. Dengan dua lokasi perusakan di Baturetno itu, saat ini total ada 11 nisan Nasrani yang dirusak.

"Kami dengan kepolisian, koramil, dan tokoh masyarakat akan terus berkoordinasi dan mengimbau kejadian ini jangan sampai menimbulkan kesalahan informasi dan meluas dampaknya," kata Ketut.

Salah satu warga yang makam neneknya turut dirusak di Makam Ngentak, Hermawan Riyadi, 53 tahun mengatakan sudah mengumpulkan ahli waris dari makam-makam yang dirusak itu.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan berharap bisa diusut tuntas," kata Hermawan saat menengok kondisi makam neneknya di Makam Ngentak.

Hermawan menjelaskan, kerusakan yang terjadi di area Makam Ngentak beragam. Untuk nisan kayu rata-rata simbol salib dipatahkan jadi beberapa bagian dan dilepas. Sedangkan di nisan makam yang sudah permanen dengan keramik, dihancurkan dengan semacam cor-coran.

"Ada 10 makam yang dirusak di Makam Ngentak, tujuh nisan kayu dan tiga nisan permanen," kata dia.

Baharuddin Kamba, aktivis Jogja Police Watch (JPW) mendesak agar kasus perusakan makam umat Nasrani di Bantul bisa segera terungkap dan ada pihak bertanggung jawab atas aksi itu

"Jangan sampai berlarut-larut, siapa pun pelakunya harus di proses hukum," kata dia.

Kamba mengatakan kasus perusakan makam di Bantul ini menambah daftar kasus serupa di wilayah DIY yang dikenal sebagai 'city of tolerance'. 

Kamba juga berharap nantinya apabila pelaku perusakan sejumlah makam ini ditangkap, pihak kepolisian tidak buru-buru menyebut bahwa pelaku merupakan orang gila atau orang dalam gangguan jiwa atau ODGJ. 

"Jika melihat jumlah makam nisan salib yang dirusak yakni ada 10, kecil kemungkinan pelakunya tunggal," kata dia.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online