Megawati Sindir Slogan Indonesia Emas: Lebih Nasionalis Indonesia Raya

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir slogan Indonesia Emas 2045 yang menurutnya kurang cocok dengan karakter bangsa. Begitu juga dengan slogan Indonesia Kerja yang merupakan ciri khas dari pemerintahan Joko Widodo.

“Lah kok banyak sekali tagline seperti Indonesia Kerja, Indonesia Emas, dan lain-lain. Lah itu kan gak jelas, menurut saya loh,” kata Megawati dalam pidato pembukaannya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat, 10 November 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Presiden Republik Indonesia ke-5 ini, banyak pihak lupa tentang jati diri asli bangsa Indonesia. Ia menilai, seharusnya slogan Indonesia Raya yang digemakan dimana-mana, bukannya slogan-slogan lain yang ia nilai tidak ada juntrungannya.

“Sepertinya kok orang lupa ya, kita ini Namanya Indonesia Raya. Jadi saya mempertanyakan pada diri saya sendiri,” lanjut Megawati.

Megawati memandang, slogan Indonesia Raya jauh lebih nasionalis dan patriotik untuk digunakan oleh pemerintah. Slogan yang berasal dari judul lagu kebangsaan resmi Indonesia tersebut, kata Megawati, lebih dapat menggambarkan kekayaan dari republik ini.

“Maunya saya, Indonesia Raya. Itu kan berkibarnya saja rasanya sampai ke sana,” ucapnya.

Megawati juga mengungkapkan kekagumannya terhadap keberanian sang pencipta lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman yang tidak takut akan ditangkap oleh penjajah. Ia menyebutkan, sangat tersentuh dengan lirik yang ada dalam lagu tersebut.

Sebagai ketua umum partai, Megawati mengatakan dia selalu mewajibkan para kadernya untuk mengibarkan bendera merah putih atau menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza pada setiap acara partai. Hal ini guna memupuk jiwa nasionalisme dan patriotik para kader.

“PDI Perjuangan saya minta kalau tidak naikkan bendera, maka harus (nyanyikan Indonesia Raya) 3 stanza. Karena apa, itu luar biasa menurut saya,” ungkap Megawati.

Perayaan HUT PDIP ke-52 diadakan secara sederhana dan berlokasi di Sekolah Partai PDIP di bilangan Lenteng Agung, Jakarta. Perayaan yang sederhana tersebut, kata Megawati, disebabkan kekalahan GanjarPranowo dan Mahfud MD selaku pasangan calon (paslon) usungan partai banteng tersebut di ajang Pilpres 2024. Alasan lainnya adalah kondisi ekonomi bangsa sedang tidak baik-baik saja.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online