Megawati Titip Pesan Buat Prabowo di Retret Kepala Daerah, Hendri Satrio: Hindari Kegaduhan

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, mengatakan pesan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk menghindari konflik antara mereka berdua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hendri, langkah Megawati ini mencerminkan sikap strategis untuk menjaga stabilitas politik di tengah situasi yang dinilainya cukup sensitif bagi partai berlambang banteng tersebut. Ia mengatakan ada keinginan Megawati untuk menghindari konflik atau perpecahan politik.

“Jadi kan semakin jelas, Megawati juga sebetulnya enggak ingin ada kegaduhan politik, dia cukup ingin enggak ada kegelisahan politik,” kata Hensa -sapaan Hendri, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 1 Maret 2025.  

Presiden ke-5, Megawati, menitipkan pesan lewat putrinya sekaligus Ketua DPR Puan Maharani kepada Presiden Prabowo. Pesan ini disampaikan Puan saat menghadiri retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Kamis, 27 Februari 2025.

Pesan tersebut disampaikan setelah sebelumnya Megawati memerintahkan kepada kepala daerah PDIP untuk menunda keikutsertaan mereka di retret. 

Hensa mengatakan instruksi penundaan keikutsertaan dalam retret kepala daerah tersebut bukan sekadar keputusan spontan, melainkan respons reaktif terhadap situasi yang mengejutkan PDIP.

Situasi tersebut, menurut Hensa, adalah penangkapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 20 Februari 2025 lalu. “Hasto ditangkap, sekjen ditangkap itu kan dia belum pernah mengalami itu, jadi respons reaktif dia ya (penundaan) retret,” ujar Hensa.

Penangkapan ini, menurut dia, menjadi pukulan psikologis dan politis bagi PDIP. Sebab Hasto merupakan salah satu figur kunci dalam struktur partai. Namun, di balik respons reaktif tersebut, Hensa melihat ada niat tulus dari Megawati untuk tetap membina hubungan yang konstruktif dengan Presiden Prabowo Subianto.

Pesan salam yang disampaikan melalui Puan Maharani, kata Hensa, menjadi sinyal bahwa Megawati tidak ingin memperkeruh suasana politik meski ada ketegangan sebelumnya. “Aslinya kan kelihatannya dia ingin tetap membina komunikasi dan hubungan yang baik antara dirinya dengan Prabowo,” ujarnya.

Daniel A. Fajri, Andi Adam Faturahman, dan Salsabilla Azzahra Octavia berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online