Tak sedikit orang tua bertanya-tanya, mengapa anak-anak di Finlandia dikenal cerdas dan punya performa akademik yang sangat baik, padahal mereka tidak mengikuti sistem belajar yang padat seperti di negara lain.
Meskipun terdengar sepele, nyatanya sistem pendidikan Finlandia memang sengaja dirancang untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih seimbang bagi anak-anak. Mereka tidak dipaksa bangun pagi buta untuk belajar, dan tetap berhasil menunjukkan hasil luar biasa dalam berbagai tes internasional.
Alih-alih menekankan kompetisi dan hafalan, Finlandia lebih fokus pada kesejahteraan siswa, kenyamanan guru, dan proses belajar yang menyenangkan. Lalu, apa saja rahasia di balik keberhasilan sistem pendidikan mereka?
Sekolah di Finlandia mulai jam 09.00-09.25
Berbeda dengan banyak negara lain yang menerapkan jam sekolah mulai pukul 06.00 atau 07.00 pagi, sistem pendidikan di Finlandia justru menganjurkan agar anak-anak memulai hari belajarnya sekitar pukul 09.00–09.25.
Hal ini bukan tanpa alasan, Bunda. Riset menunjukkan bahwa waktu belajar yang terlalu pagi bisa berdampak negatif pada kondisi fisik dan psikologis anak.
Dengan memulai sekolah lebih siang, anak-anak dapat memperoleh waktu istirahat yang cukup, menikmati sarapan dengan tenang, serta tiba di sekolah dalam keadaan lebih segar dan siap untuk menerima pelajaran. Jam sekolah pun diatur hingga sekitar pukul 14.00 atau 14.45, dengan jeda istirahat yang cukup lama di antara sesi pelajaran.
Hal ini membuat anak-anak tidak merasa kelelahan, dan tetap bisa menyerap pelajaran secara maksimal. Pendekatan ini mencerminkan prinsip pendidikan di Finlandia yang menitikberatkan pada kenyamanan serta keseimbangan dalam proses belajar.
Fokus utamanya bukan hanya mengejar nilai sempurna, melainkan membangun suasana belajar yang positif, mendukung, dan menyenangkan bagi setiap anak. Dengan begitu, pencapaian akademik dapat diraih secara alami tanpa beban atau tekanan yang berlebihan.
Cara mendidik anak jadi pintar dan cerdas di sekolah Finlandia
Salah satu kunci keberhasilan pendidikan di Finlandia adalah kebebasan guru dalam menyusun materi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Meskipun kurikulum sudah ditetapkan pemerintah, guru dapat menyesuaikan bahan ajar agar relevan dengan minat dan kondisi murid.
Sejak 2016, pembelajaran di Finlandia pun lebih kolaboratif, memungkinkan siswa memilih topik yang menarik bagi mereka dan menggabungkan teknologi serta sumber belajar dari luar sekolah secara inovatif.
Di Finlandia, perhatian guru tidak hanya terfokus pada siswa berprestasi, tetapi juga diberikan kepada mereka yang mengalami kesulitan belajar. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesenjangan dalam pencapaian akademik.
Pendekatan yang digunakan mencakup penguatan pembelajaran dasar, pemberian ruang bagi siswa untuk menyampaikan pendapat, serta menciptakan hubungan yang hangat antara guru dan murid guna membangun kepercayaan diri serta rasa tanggung jawab.
Salah satu ciri khas sistem pendidikan Finlandia adalah dimulainya sekolah formal pada usia tujuh tahun. Jam belajar dibuat singkat, siswa tidak diwajibkan mengenakan seragam atau mengerjakan pekerjaan rumah, dan mereka menikmati masa liburan musim panas yang cukup panjang.
Cara orang tua di Finlandia mendidik anak agar tumbuh pintar
Dari berbagai riset dan laporan, ternyata rahasia anak-anak Finlandia pintar-pintar bukan hanya berasal dari sistem sekolahnya, tetapi juga dari cara orang tua mereka mendidik dan terlibat aktif dalam proses belajar.
Berikut ini beberapa langkah penting yang dilakukan oleh orang tua di Finlandia agar anak mereka tumbuh cerdas dan sukses:
1. Kerjasama dengan guru
Orang tua di Finlandia tidak memandang guru hanya sebagai pengajar di sekolah, tapi juga sebagai mitra sejajar. Mereka secara konsisten bekerja sama dan bertukar gagasan dengan para guru demi memastikan setiap anak menerima dukungan yang optimal Komunikasi.
2. Komunikasi terbuka dan rutin
Komunikasi yang intensif dan terbuka antara orang tua dan guru menjadi kunci utama dalam memantau perkembangan anak. Melalui dialog yang rutin, orang tua memahami kelebihan dan tantangan belajar anaknya sehingga bisa memberikan bantuan yang tepat dan meningkatkan kualitas pembelajaran di rumah.
Orang tua turut berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka di luar jam pelajaran. Dukungan tersebut diwujudkan melalui kegiatan sederhana seperti membacakan buku dan membahas apa saja yang anak alami di sekolah.
Selain itu, mereka juga mendampingi anak saat mengerjakan tugas sekaligus memberikan dukungan emosional, sehingga anak merasa lebih termotivasi dan percaya diri dalam proses belajar.
3. Terlibat dalam pengambilan keputusan sekolah
Di samping perannya di lingkungan rumah, orang tua turut berkontribusi dalam merumuskan kebijakan pendidikan lewat keterlibatan mereka dalam organisasi komite sekolah atau asosiasi bersama guru.
Di sana, mereka bisa menyampaikan pendapat, memberikan masukan, dan ikut serta dalam proses pengambilan keputusan penting yang berdampak pada lingkungan belajar anak.
4. Partisipasi dalam kegiatan sekolah
Orang tua Finlandia sangat menghargai kegiatan sekolah seperti pertunjukan, pameran, dan acara lainnya. Kehadiran mereka di acara tersebut tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tapi juga menunjukkan komitmen dan dukungan nyata terhadap pendidikan anak.
Itu dia alasan kenapa anak Finlandia pintar-pintar. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi Bunda untuk lebih terlibat dalam mendampingi dan menyemangati anak, baik saat belajar di rumah maupun saat berada di sekolah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)