TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah akan berunding dengan Amerika Serikat untuk bernegosiasi masalah tarif impor yang dikenakan oleh Presiden Donald Trump.
Prabowo mengatakan Indonesia menghadapi tantangan setelah negara-negara dunia digoncang perang dagang karena tarif Trump. Namun ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk berunding dengan AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita akan menyampaikan kita ingin hubungan yang baik, hubungan yang adil, hubungan yang setara, resiprokal. Jadi, apa yang mereka minta masuk akal, wajib kita hormati,” kata Prabowo dalam pidato acara panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.
Menurut Prabowo, pemimpin-pemimpin Amerika Serikat tentu mementingkan kepentingan rakyat mereka. Tetapi ia percaya Indonesia memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan perang dagang.
Sebelumnya Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan pemerintah telah mengirimkan tim lobi ke AS untuk merundingkan tarif impor terhadap Indonesia.
“Pemerintah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah US (United States),” kata Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis pada Jumat, 4 April 2025.
Perundingan dengan AS sulit karena jabatan Dubes Indonesia di Washington DC kosong hampir dua tahun setelah Rosan Roeslani pulang ke Tanah Air. Rosan adalah Dubes RI untuk Amerika terakhir yang menjabat.
Rosan mengakhiri masa tugasnya di Washington pada 17 Juli 2023 saat mantan Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Saat ini Rosan ditunjuk Prabowo sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi.
Wakil Ketua Komisi bidang Luar Negeri DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan penarikan Rosan pada saat itu dilakukan karena kemampuan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran itu amat dibutuhkan oleh negara.
"Ditarik karena ada tugas yang lebih penting untuk dilakukan di Indonesia. Namun, sekali lagi, bukan karena Amerika dianggap tidak penting," kata Dave melalui pesan singkat, Senin, 7 April 2025.
Dave membantah anggapan penarikan Dubes AS karena Indonesia menilai AS tidak penting. Sebaliknya, ia mengklaim status kemitraan Amerika Serikat amat penting bagi Indonesia. Menurut Dave, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menjadi mitra penting bagi Indonesia selama ini, terutama dalam sektor ekonomi, pertahanan, dan lain sebagainya.
Dihubungi terpisah, anggota Komisi bidang Luar Negeri DPR Tubagus Hasanuddin meminta pemerintah untuk segera menempatkan figur laik di jabatan Dubes RI untuk Amerika Serikat.
Menurut dia, kekosongan posisi tersebut akan mempengaruhi hubungan bilateran antara Jakarta dan Washington. Sebab, komunikasi antar negara umumnya dijembatani melalui masing-masing Kedutaan Besar.
"Hemat saya, ini tidak bagus. Makanya, harus segera dipilih figur untuk mengisi kekosongan ini," kata politikus PDIP itu.
Pada 2 April kemarin, Presiden AS Donald Trump merilis kebijakan tarif impor baru yang dinamakan 'Reciprocal Tariffs' atau tarif Trump. Kebijakan ini akan memberlakukan tarif tambahan terhadap produk impor dari berbagai negara, tak terkecuali pada beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.
Dalam pengumuman kebijakan perdagangan baru di Rose Garden Gedung Putih pada Rabu sore waktu setempat, Presiden Trump menyatakan AS akan menerapkan tarif impor minimum 10 persen untuk semua produk impor.
Selain itu, beberapa negara tertentu akan dikenakan tarif resiprokal (timbal balik) yang lebih tinggi sebagai bagian dari kebijakan baru ini. Besaran tarif Trump ke negara-negara Asia bervariasi. Kamboja menjadi negara Asia yang mendapatkan tarif paling tinggi. Sedangkan Singapura hanya terkena 10 persen. Adapun Taiwan dan Indonesia sama-sama dikenakan tarif 32 persen.
Andi Adam Faturahman dan Achmad Giffary Mannan berkontribusi dalam penulisan artikel ini