TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung mengatakan ingin dikenang sebagai kepala daerah yang berani mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat, meski hanya menjabat selama satu periode. Dia mengatakan bakal bekerja maksimal usai dilantik sebagai gubernur untuk lima tahun ke depan.
Dia mengungkapkan, ambisinya itu terbentuk usai melihat realitas kehidupan Jakarta saat bersosialisasi dan berdialog dengan masyarakat selama masa kampanye lalu. Pramono menilai persoalan utama ialah tingginya ketimpangan sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Persoalan di Jakarta adalah perbedaan kaya dan miskin, itu luar biasa," katanya saat menghadiri acara perayaan Natal dan Tahun Baru di GPIB Immanuel, Jakarta pada Jumat malam, 10 Januari 2025.
Pramono mengatakan akan berusaha untuk membuat kebijakan yang adil bagi semua kelompok masyarakat. Dia menyatakan tidak ingin membuat suatu kebijakan yang tidak mungkin untuk direalisasikan dan dipertanggungjawabkan.
"Maka kalau dilihat, saya tidak pernah menjanjikan membangun sesuatu yang tidak mungkin saya kerjakan," ucapnya.
Pramono menyebutkan beberapa janji kampanyenya, seperti desentralisasi Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, pemasangan kamera pemantau di tiap RW, hingga penyelesaian polemik di Kampung Bayam. Dia menyatakan bahwa persoalan-persoalan itu akan menjadi prioritas pemerintahanya dalam 100 hari kerja.
Selain itu, Pramono menyatakan bakal menjadikan taman-taman yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta beroperasi selama 24 jam. Dia menilai, Jakarta memiliki banyak taman yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga.
Dia mengatakan bakal memperbolehkan pedagang kaki lama untuk berjualan di taman-taman tersebut. Dengan demikian, ujarnya, taman yang ada di Jakarta bisa difungsikan sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi.
"Maka kalau ada yang mau curhat, curhatnya enggak pakai mobil, (di) taman saja," ujarnya.