Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin terus menunjukkan tren menurun dalam beberapa minggu terakhir, dengan pergerakan harga yang semakin mendekati level support yang penting.
Baru-baru ini, harga Bitcoin tercatat di sekitar $97.060 (Rp1,58 miliar), namun berhasil turun di bawah level support antara $94.000 dan $95.700 untuk kedua kalinya pada bulan Februari. Hal ini menandakan bahwa sentimen pasar semakin memburuk, dengan penjual semakin menguasai pasar.
Harga Bitcoin Mencapai Titik Kritis
Bitcoin saat ini sedang mendekati area support yang sangat krusial antara $91.000 dan $95.000 (Rp1,48 miliar – Rp1,54 miliar). Ini adalah titik yang harus dipertahankan jika BTC ingin menghindari penurunan lebih lanjut.
Baca juga: Google Membuka Era Baru dengan Integrasi Dompet Bitcoin (BTC) pada Akun Pengguna!
Data pasar dari CryptoQuant menunjukkan bahwa Bitcoin telah menguji area support ini dua kali pada bulan Februari, dan jika level ini tidak dapat dipertahankan, kemungkinan besar kita akan melihat kapitulasi lebih besar di pasar, yang dapat menyebabkan penurunan harga lebih dalam.

Menurut analisis teknikal, Bitcoin sedang membentuk pola reversal dengan adanya double top di sekitar harga $108.000. Pola ini diperburuk dengan adanya divergensi bearish pada Relative Strength Index (RSI) mingguan.
Pada titik ini, harga Bitcoin telah jatuh lebih dari 2% sejak awal minggu ini, dan diperdagangkan di sekitar $95.746 (Rp1,56 miliar) pada sesi London pertengahan hari, 19 Februari 2025.
#Bitcoin Cost Basis at $95K:
• ETFs/Custody Wallets: $89K
• Binance Traders: $59K
• Mining Companies: $57K – Falling below this level in past downturns (May 2022, March 2020, November 2018) confirmed a bear market.
• Old Whales: $25K – Never breached historically. pic.twitter.com/QlfUx8bO08
Salah satu tanda kuat yang menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut adalah menurunnya minat dari investor besar (whales) terhadap Bitcoin. Dalam beberapa minggu terakhir, permintaan dari para pemegang Bitcoin besar ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2024.
Berdasarkan analisis dari CoinGlass, jumlah Bitcoin yang ada di bursa terpusat (CEX) telah meningkat hampir 54.000 BTC dalam empat minggu terakhir, dengan total sekitar 2,24 juta BTC yang berada di bursa.
Kenaikan pasokan ini sebagian besar dipengaruhi oleh arus keluar dana yang besar dari ETF Bitcoin spot di AS. Pada hari Selasa (18/2/25), ETF Bitcoin spot di AS tercatat mengalami arus keluar sekitar $60 juta (Rp976 miliar).
Baca juga: Coinbase Meluncurkan Proof of Reserves (PoR) untuk cbBTC: Menjamin Keamanan Deposito Bitcoin
Meskipun begitu, BlackRock terus melakukan akumulasi BTC dalam jumlah moderat dengan arus masuk sebesar $68 juta (Rp1,1 triliun) pada hari yang sama. Di sisi lain, MicroStrategy (MSTR) diperkirakan akan terus mengakumulasi BTC setelah mengumumkan rencana penerbitan obligasi senilai $2 miliar.
Aspek Fundamental Bitcoin yang Kuat

Walaupun harga Bitcoin menunjukkan tanda-tanda penurunan jangka pendek, aspek fundamental dari jaringan Bitcoin tetap kuat. Bitcoin terus berkembang menjadi ekosistem yang solid, didorong oleh investor institusional dan regulasi yang semakin jelas di banyak negara.
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah memimpin dalam adopsi Bitcoin melalui investor institusional, serta adanya kerangka regulasi yang lebih jelas di tahun 2025.
Sebanyak lebih dari 20 negara bagian di AS telah mengusulkan strategi cadangan Bitcoin, termasuk negara-negara besar seperti Texas, Florida, Massachusetts, dan Wyoming. Keberhasilan El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah juga semakin meyakinkan bank sentral di seluruh dunia untuk mempertimbangkan Bitcoin sebagai emas digital.
Baca juga: MicroStrategy Michael Saylor Kembali Borong Bitcoin (BTC), Siapkan Dana Rp32 Triliun!
Sementara itu, hashrate jaringan Bitcoin terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, berada pada 792 Ehash/s, naik sekitar 1,1% dalam 24 jam terakhir (19/2/25).
Keterlibatan negara-negara dan investor institusional dalam penambangan Bitcoin semakin memperkuat jaringan Bitcoin, memberikan dukungan jangka panjang terhadap kestabilan dan keberlanjutan harga Bitcoin di masa depan.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- CoinSpeaker. Bitcoin Price Prediction: BTC Price Signals Major Selloff Below $90K, Whales Capitulation. Diakses 20 Februari 2025.