Prospek Jangka Pendek Bitcoin (BTC) Setelah Keputusan Suku Bunga The Fed (31/1/25)

1 month ago 27

Jakarta, Pintu News – Bitcoin menunjukkan respons yang cukup moderat setelah keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25% – 4,5%. Pada 29 Januari, BTC berhasil menembus harga Rp1.713.540.000 setelah pengumuman tersebut. Keputusan ini diambil karena inflasi yang masih tinggi, meskipun tingkat pengangguran tetap stabil dan kondisi pasar tenaga kerja masih kuat.

Meskipun sikap The Fed cenderung tetap berhati-hati, Ketua Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga tetap menjadi opsi, bahkan jika target inflasi 2% belum tercapai. Sikap ini menyebabkan BTC tetap bergerak dalam kisaran Rp1.632.900.000 hingga Rp1.713.540.000 dalam jangka pendek. Namun, beberapa faktor, termasuk data inflasi mendatang, masih berpotensi memengaruhi volatilitas harga cryptocurrency ini.

Dampak Data Inflasi AS terhadap Bitcoin

Salah satu faktor utama yang akan menentukan pergerakan Bitcoin dalam waktu dekat adalah laporan indeks harga PCE (Personal Consumption Expenditures), yang merupakan indikator inflasi favorit The Fed. Laporan ini dijadwalkan rilis pada 31 Januari dan diperkirakan akan menjadi penentu arah pasar crypto ke depan.

Menurut Matt Mena, seorang analis crypto dari 21Shares, keputusan The Fed tidak banyak mengguncang pasar saat ini. Namun, para investor masih menunggu kepastian bahwa pemangkasan suku bunga akan segera dilakukan. Hingga saat itu tiba, BTC kemungkinan akan tetap bergerak dalam kisaran saat ini, dengan Rp1.713.540.000 sebagai level resistensi utama dan Rp1.761.264.000 sebagai target kenaikan berikutnya, jika data inflasi mendukung aset berisiko seperti cryptocurrency.

Baca Juga: Prediksi Pergerakan Harga Polygon (POL): Tren Bearish atau Peluang Pemulihan? (31/1/25)

Prediksi Pergerakan Harga Bitcoin Berdasarkan Likuiditas

Analisis dari Coinglass menunjukkan bahwa level likuiditas Bitcoin dalam dua minggu terakhir dapat menjadi indikator pergerakan harga selanjutnya. Dalam banyak kasus, area dengan likuiditas tinggi cenderung menarik harga untuk bergerak ke arah tersebut. Jika terjadi lonjakan likuiditas, BTC kemungkinan akan menargetkan level resistensi di Rp1.761.264.000 atau bahkan Rp1.794.390.000 dalam waktu dekat.

Namun, jika data inflasi memberikan sentimen bearish bagi pasar, harga BTC dapat turun ke area support di sekitar Rp1.588.070.000. Oleh karena itu, investor disarankan untuk terus memantau data ekonomi terbaru dan reaksi pasar guna mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.

Kesimpulan

Bitcoin mengalami pergerakan yang stabil setelah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga, dengan level resistensi utama di Rp1.713.540.000 dan potensi kenaikan jika data inflasi mendukung. Namun, jika laporan PCE menunjukkan angka yang tidak menguntungkan bagi aset berisiko, BTC bisa turun ke level support di sekitar Rp1.588.070.000. Investor perlu tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi global yang dapat memengaruhi harga cryptocurrency dalam waktu dekat.

Baca Juga: Proyeksi Pasar Bitcoin (BTC) 2025: Tren Bullish atau Koreksi di Depan? (30/1/25)

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online