TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengklaim bahwa partainya solid. Putri dari Megawati Soekarnoputri ini meyakini PDIP akan melewati dinamika yang terjadi di internal partai menjelang kongres pada April mendatang.
“Kami solid. Kami meyakini bahwa semuanya akan saling menghormati dan menghargai bahwa proses di semua partai itu akan dijalani di internal partainya tersebut,” kata Puan usai perayaan Hari Ulang Tahun PDIP di sekolah partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PDIP tengah diuji oleh kasus hukum yang menimpa sekretaris jenderal partai itu, Hasto Kristiyanto. Internal partai juga terbelah mengenai keputusan bergabung ke pemerintahan Presiden Prabowo atau tidak. Berikut poin pernyataan Puan menjawab isu-isu tersebut:
Sekjen PDIP Ikuti Proses Hukum
Hasto menjadi tersangka tersangka atas kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan dalam penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024. Selain itu, Sekjen PDIP ini juga dijerat kasus dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice seputar penanganan perkara ini.
Kubu Hasto menepis segala tuduhan terhadapnya. Sejumlah elite PDIP beberapa kali menyuarakan ada upaya politisasi hukum di balik penetapan tersangka Hasto oleh KPK. Menurut informasi dari seorang pejabat KPK yang mengetahui perkara ini, Hasto akan diperiksa pada Senin, 13 Januari mendatang.
Puan mengatakan mengatakan Hasto akan mengikuti proses hukum sebagai warga negara. Cucu presiden pertama Soekarno ini mengatakan belum ada pembicaraan mengenai pengganti Hasto di PDIP Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini menekankan yang paling penting tetap harus ada asas praduga tak bersalah. "Ya, kita lihat dulu apa yang akan terjadi.”
Pergantian Ketua Umum dan Sekjen
Puan tidak mau berspekulasi lebih jauh mengenai pergantian ketua umum dan sekjen di PDIP. Mantan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini juga enggan mengomentari seruan mundur terhadap Megawati.
"Kita jangan berandai-andai. Kita saling menghargai dan menghormati proses internal yang ada di suatu partai. Jadi, nanti kita ikuti kongres itu akan berjalan seperti apa," kata Puan.
Eks kader PDIP Effendi Simbolon menyerukan Megawati mundur dari kursi ketua umum saat ditanya terkait kasus yang menimpa Hasto sebagai tersangka. Megawati juga pernah menyinggung pihak yang ingin mengawut-awut partai menjelang Kongres partai pada 2025 dan mengincar posisinya sebagai ketua umum.
Peluang Bergabung Pemerintahan Prabowo
PDIP satu-satunya partai pemilik kursi DPR yang saat ini berada di luar pemerintahan. Prabowo dan Megawati dikabarkan akan bertemu sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024. Namun rencana itu batal.
Dalam pidato di HUT PDIP kemarin, Megawati mengatakan sesama ketua umum partai, dia dan Prabowo punya tujuan sama melindungi para kadernya. Namun Megawati mengisyaratkan belum ada waktu pertemuan dengan Prabowo. Presiden ke-5 ini bagaimana pun menegaskan komunikasi tetap terjaga dengan Jenderal TNI Purnawirawan ini.
Puan tidak bisa memberikan kepastian apakah hubungan baik Mega-Prabowo akan membawa PDIP menjadi partai pendukung pemerintah. Dia hanya menegaskan hubungan ketua umum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto berjalan baik. Hubungan itu kata Puan sudah berjalan lama. “Hubungan itu tetap berjalan dengan baik. (Soal gabung pemerintah) Kita lihat nanti setelah kongres,” katanya. Pilihan Editor: