TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan ajakan dia untuk tinggal di rumah susun sederhana sewa atau rusunawa adalah bentuk penawaran. Ia berujar tawaran ini jika warga Jakarta ingin mengubah kehidupan mereka yang selama ini terkena banjir.
"Kalau pun memang nanti saudara-saudara kami yang ingin mengubah hidupnya karena bertahun-tahun kena banjir," ucap Rano Karno di Rusun Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Rano akan tetap memberikan penawaran terhadap masyarakat Jakarta yang ingin tinggal di rumah susun. Sebab, menurut dia, saat ini Pemerintah Provinsi Jakarta telah menyediakan hunian vertikal di beberapa wilayah Jakarta.
Terbaru, rusunawa di Jakarta terletak di wilayah Jagakarsa, yaitu Rusunawa Green Jagakarsa. Hunian tersebut menyediakan 723 unit kamar bagi para penghuni yang ingin menempatkan rusun itu. "Kalau memang ingin pindah ke rumah susun, kami sudah siapkan. Kami sudah siap. Kami di selatan ini ada," kata Rano.
Rano berharap masyarakat Jakarta dapat menempati rumah susun yang telah disediakan oleh Pemprov Jakarta. Menurut dia, upaya tersebut juga untuk memperbaiki kondisi perekonomian warga Jakarta yang masih rendah. "Mudah-mudahan mereka mau pindah ke rumah susun. Ya, lanjut," ucap dia.
Sebelumnya, Rano Karno mengajak warga Jakarta, khususnya yang tinggal di rawan banjir agar dapat tinggal di rumah susun milik Pemprov Jakarta. Dengan begitu, Rano mengatakan mereka dapat tinggal di hunian yang layak dan aman. "Saya selalu menyosialisasikan di kesempatan ini. Ayo kita pindah ke rumah susun (rusun)," ujar Rano usai meninjau kawasan terdampak banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Maret 2025.
Kendati demikian, dia mengimbau agar warga yang ingin pindah ke rusun memang butuh waktu karena mereka tak terbiasa tinggal di rusun. Sekalipun sudah disediakan rusun, sejumlah warga masih memilih bertahan tinggal di lokasi yang sama. "Memang kita perlu waktu. Masyarakat Jakarta enggak terbiasa tinggal di rusun. Tapi tidak ada cara lain. Jakarta enggak akan selesai dalam waktu lima tahun. Harus berkesinambungan," kata dia.