Reaksi atas Isu Matahari Kembar setelah Menteri Prabowo Bertemu Jokowi

5 hours ago 2

ISU matahari kembar muncul setelah sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih berkunjung ke kediaman Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah. Kunjungan tersebut terjadi saat Presiden Prabowo Subianto melawat ke Turki dan negara-negara Timur Tengah pada 9-15 April 2025.

Dua menteri Prabowo menemui Jokowi di Solo pada Jumat, 11 April 2025, yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Beberapa menteri Prabowo lainnya juga terpantau menemui Jokowi saat momen Lebaran 2025. Mereka di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno. Hadir pula Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya.

Menanggapi kunjungan para menteri dan wakil menteri ke rumah Jokowi itu, Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera mengatakan semestinya para menteri Kabinet Merah Putih harus mendapat izin Prabowo apabila menemui mantan Presiden Jokowi. Politikus Partai Keadilan Sejahtera atau PKS itu menilai silaturahmi ke Jokowi baik, tetapi dia mengingatkan agar jangan sampai ada persepsi matahari kembar. 

Apalagi, pertemuan dengan Jokowi dilakukan pada jam kerja para menteri. “Silaturahmi bagus. Tapi jangan di jam kerja dan pastikan izin pada Presiden,” kata dia kepada Tempo pada Sabtu, 12 April 2025.

Isu soal matahari kembar tersebut mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, dari elite partai politik, politikus DPR, hingga jajaran Kabinet Merah Putih.

Dasco: Ini Bukan Matahari, Ini Bulan

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyinggung isu matahari kembar usai menghadiri acara halalbihalal Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada Ahad, 20 April 2025. “Ini bukan matahari, ini bulan,” ujar Dasco sembari menepuk punggung Cak Imin di hadapan media, seperti dikutip dari Antara.

Selanjutnya, Dasco berjalan menuju gerbang keluar sembari diminta klarifikasi perihal pernyataan tersebut oleh sejumlah wartawan. “Halalbihalal lho ini. Jangan ngomong politik,” ujarnya.

Namun wartawan terus mengajukan maksud pernyataan Dasco tersebut. “Ya, kalau matahari kan siang. Ini malam,” kata Dasco berkelakar.

Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Tak Akan Ancam Negara

Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin menilai isu matahari kembar yang merujuk pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan pengaruh mantan Presiden Jokowi tidak akan mengancam negara. “Kalau hatinya bersih semua, tidak ada ancaman,” ujar Ma'ruf saat ditemui usai acara halalbihalal PKB di Jakarta, Ahad.

Ketua Dewan Syuro PKB itu mengimbau masyarakat tidak resah, apalagi menganggap serius kunjungan para menteri Kabinet Merah Putih ke Kota Solo. “Itu harus diartikan sebagai silaturahmi dengan mantan presiden dan yang lain-lain juga,” kata dia. 

Wamentan Sudaryono Bantah Isu Matahari Kembar

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan isu matahari kembar, yang diembuskan setelah ada sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih menemui Jokowi, berlebihan. Dia menyampaikan pernyataan itu setelah bertemu dengan Jokowi di Kota Solo, Ahad. 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah itu membantah ada matahari kembar. “Nggak ada. Please lah. Nggak usah lebay (berlebihan) lah. Matahari kembar, matahari satu, terbit dari timur, terbenam di barat. Tinggal kita mau mengambil dari sudut pandang yang mana,” ucap Sudaryono kepada wartawan.

Menurutnya, hal itu hanya isu yang dibesar-besarkan untuk bahan pemberitaan. Mantan asisten pribadi Prabowo itu menegaskan lagi tidak ada matahari kembar.

Dia mengatakan Jokowi dan Prabowo hanya bertemu beberapa kali. Hal itu menunjukkan tudingan matahari kembar agak berlebihan. “Anda bisa lihat selama Pak Prabowo jadi presiden ketemu Pak Jokowi kan jarang. Menurut saya (matahari kembar) agak dilebih-lebihkan,” kata dia.

Sudaryono menuturkan tidak perlu izin ke Presiden untuk bertemu Jokowi. “Saya tidak ada masalah. Saya tidak bilang (minta izin Prabowo untuk menemui Jokowi). Kader silaturahmi tidak masalah, fine. Harus bilang dulu (Prabowo), tidak ada. Namanya pemberitaan seolah-olah mendikotomi atau memisahkan Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Anda harus garis bawahi Pak Prabowo menyampaikan beliau adalah presiden yang melanjutkan pemerintahan Pak Jokowi,” ucapnya.

Ia pun menjelaskan kedatangannya di kediaman Jokowi itu untuk silaturahmi dan halalbihalal karena masih dalam suasana bulan Syawal 1446 Hijriah. “Kebetulan tadi ada konsolidasi partai, kami di Solo dekat ya. Terus dari sebelum acara kami sudah minta waktu untuk menghadap beliau,” ungkapnya.

Pihaknya juga minta masukan dan nasihat dari Jokowi. “Beliau juga kasih ini lah, khususnya kalau saya terkait pertanian. Misalnya, bagaimana serapan gabah, bagaimana petani, pupuk, dan seterusnya. Saya kan pernah jadi wakil menterinya (kabinet) Pak Jokowi empat bulan. Jadi ya sedikit banyak meneruskan,” tuturnya.

Zulhas: Tanya Mereka Saja

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merespons isu matahari kembar setelah dia sowan ke rumah Jokowi di Kota Solo saat Prabowo berada di luar negeri pada 9-15 April 2025. 

Pria yang karib disapa Zulhas itu justru meminta awak media bertanya kepada pihak yang memunculkan isu tersebut. Namun dia tidak menjelaskan hal apa yang perlu ditanyakan. “Tanya mereka saja,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 17 April 2025.

Menteri Koordinator Pangan itu mengklaim kehadirannya ke rumah Jokowi karena masih dalam suasana Lebaran. Dia memilih tanggal itu karena mencocokkan waktu dengan rutinitasnya. “Saya baru bisa tanggal 9 atau 10 gitu,” kata dia.

Puan Maharani Sebut Presiden Saat Ini Prabowo Subianto

Ketua DPR Puan Maharani menanggapi kunjungan para menteri Kabinet Prabowo Subianto ke rumah Presiden ke-7 Jokowi saat Prabowo bertolak ke Timur Tengah dan Turki. Puan menilai kunjungan itu merupakan wujud silaturahmi saat Lebaran 1446 Hijriah. “Silaturahmi di masa lebaran akan sangat baik,” kata Puan saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 14 April 2025.

Puan juga menanggapi soal isu ‘matahari kembar’ yang menganalogikan dualisme kepemimpinan di era pemerintahan Prabowo. Terlepas dari isu matahari kembar, Puan menegaskan siapa yang memegang kepemimpinan sekarang. “Matahari kembar? Presiden saat ini Presiden Prabowo Subianto,” tutur Ketua DPP PDIP itu.

Bahlil: Semua Menteri di Bawah Perintah Presiden Prabowo

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan semua menteri Kabinet Merah Putih berada di bawah perintah Presiden Prabowo. Dia menyampaikan hal itu ketika disinggung perihal pertemuan sejumlah menteri dengan Jokowi pada momen Lebaran 2025.

“Menteri sekarang ini, semuanya di bawah perintah dari Pak Presiden Prabowo,” ucap Bahlil ditemui setelah pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.

Bahlil menegaskan para menteri berkonsolidasi dengan Prabowo untuk membangun negara, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat.

Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan konsolidasi dilakukan oleh para menteri hanya kepada Prabowo dan tidak ke pihak lainnya, termasuk Jokowi yang dia temui di Kota Solo pada Selasa, 8 April 2025. “Yang jelas, kami melakukan konsolidasi dengan Pak Presiden. Dengan yang lainnya tidak ada konsolidasi,” kata Bahlil menegaskan.

Dian Rahma Fika, Septia Ryanthie, Dede Leni Mardianti, Eka Yudha Saputra, Hendrik Yaputra, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Soal Pembahasan RUU Perampasan Aset, Ini Respons Golkar dan Demokrat

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online