Risiko Penurunan Saham MicroStrategy di Tengah Volatilitas Pasar Crypto

1 day ago 3

Jakarta, Pintu News – Saham MicroStrategy (MSTR) mengalami penurunan drastis hingga 40% dari puncaknya, seiring dengan pergerakan harga Bitcoin yang mengalami tekanan. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran di kalangan investor, terutama mereka yang melihat MSTR sebagai bentuk investasi leverage terhadap Bitcoin.

Meskipun mengalami koreksi besar, saham MicroStrategy masih diperdagangkan 60% di atas nilai wajarnya. Namun, perbedaan ini semakin menyempit, memicu pertanyaan mengenai apakah premi yang diberikan terhadap saham ini masih layak. Dengan ketidakpastian dari kebijakan Federal Reserve dan meningkatnya arus keluar dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis Bitcoin, pasar menjadi semakin berhati-hati.

Bitcoin dan Dampaknya pada MicroStrategy

#MicroStrategy Cracks as #Bitcoin Tests $90K—Is a Deeper Drop Coming?

👇1-16) During my time in derivatives trading at Goldman Sachs and Morgan Stanley, we observed structural demand for yield products in Asia, where interest rates tend to be relatively low. These products rely… pic.twitter.com/XS1Jk3nk2B

— 10x Research (@10x_Research) March 8, 2025

Bitcoin sempat mengalami lonjakan 96% antara September hingga Desember 2024, dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Namun, ketika pemotongan suku bunga akhirnya terjadi pada Desember, sikap hati-hati dari bank sentral AS membuat euforia pasar meredup. Akibatnya, harga Bitcoin mulai memasuki fase konsolidasi yang berkepanjangan.

Selain itu, Februari 2025 menjadi bulan yang berat bagi ETF berbasis Bitcoin, dengan arus keluar mencapai rekor tertinggi sebesar $1,3 miliar (Rp21,19 triliun). Banyak investor institusional yang sebelumnya memanfaatkan strategi arbitrase jangka pendek mulai menarik diri, menyebabkan tekanan jual baru yang turut menyeret harga Bitcoin dan saham MicroStrategy.

Baca Juga: Presiden El Salvador Menutup Rumah Sakit Hewan Bitcoin: Kontroversi dan Dampaknya

Strategi MicroStrategy dan Risiko yang Menghantui

MicroStrategy tetap mempertahankan strategi akumulasi Bitcoin secara agresif, dengan tambahan pembelian senilai $6 miliar (Rp97,8 triliun) sejak Desember 2024. Namun, analis dari 10x Research menyoroti tren yang mengkhawatirkan, yaitu penurunan premi saham MicroStrategy terhadap nilai aset bersihnya (NAV).

Pada puncaknya, saham MicroStrategy diperdagangkan dengan premi 3,4 kali dari nilai aset bersihnya. Namun, angka ini telah turun drastis menjadi hanya 1,6 kali, yang menunjukkan bahwa nilai wajarnya kini diperkirakan berada di angka $156 per saham (Rp2,54 juta). Ini kontras dengan harga tertinggi MSTR pada November 2024, yang sempat mencapai $453 per saham (Rp7,38 juta) saat Bitcoin juga berada di level tinggi.

Prospek ke Depan bagi MicroStrategy dan Pasar Crypto

Bitcoin saat ini menunjukkan pola teknikal yang mengkhawatirkan, dengan harga menembus pola ascending broadening wedge, yang sering kali menjadi sinyal bearish. Jika Bitcoin gagal mendapatkan kembali momentumnya, analis memperkirakan harga dapat turun lebih jauh hingga mendekati harga rata-rata pembelian Bitcoin oleh MicroStrategy, yaitu $66.300 (Rp1,08 miliar) per BTC.

Apabila skenario ini terjadi, saham MicroStrategy berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut, terutama karena investor semakin mempertanyakan apakah strategi agresif perusahaan ini masih relevan dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian. Dengan ketidakpastian suku bunga, meningkatnya tekanan jual ETF, serta volatilitas pasar crypto, investor diharapkan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Kesimpulan

Penurunan saham MicroStrategy yang signifikan mencerminkan dinamika kompleks antara investasi perusahaan dalam Bitcoin dan kondisi pasar crypto yang terus berubah. Meskipun strategi akumulasi Bitcoin tetap berjalan, tekanan dari kebijakan moneter dan perubahan sentimen investor dapat terus mempengaruhi harga saham perusahaan. Dengan banyaknya faktor yang berperan, keputusan investasi dalam saham MicroStrategy maupun Bitcoin memerlukan analisis yang lebih mendalam dan kehati-hatian ekstra.

Baca Juga: Cardano dan Check Point Berkolaborasi untuk Keamanan Blockchain Berbasis AI!

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online