TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan pendiri Microsoft Group, Bill Gates, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei 2025. Prabowo mengatakan kedatangan filantropi asal Amerika Serikat itu bertujuan untuk memberikan dukungan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya itu, mereka juga membahas sejumlah inisiatif pembangunan berkelanjutan, khususnya pada isu kesehatan global, nutrisi, inklusi keuangan, dan infrastruktur digital publik.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo ditemani para pembantunya di kabinet yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi; Menteri Luar Negeri Sugiono; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin; Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Roeslani; Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya; dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
Tempo merangkum serba-serbi pertemuan Prabowo Subianto dan pengusaha Bill Gates:
Ajak Bill Gates Pantau Pelaksanaan Program MBG
Presiden Prabowo Subianto mengajak Bill Gates melihat penerapan kebijakan program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 03, Pulo Asem, Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025. Prabowo mengajak Bill Gates melihat menu makan bergizi gratis yang masih berada di dalam ompreng. Setelah itu, Prabowo mengajak pemilik Microsoft itu untuk melihat cara siswa mengonsumsi makan bergizi di salah satu ruang kelas.
Di dalam ruang kelas itu, setiap siswa sudah disiapkan ompreng makan bergizi. Mereka kemudian membuka dan langsung mengonsumsi makanan itu. Di depan pintu masuk kelas, Prabowo terlihat menjelaskan pelaksanaan makan bergizi itu kepada Bill Gates. Namun, tidak terdengar apa yang dibicarakan.
Kendati demikian, sebelumnya Prabowo mengklaim Bill Gates berencana memberikan bantuan untuk program MBG. Namun, Prabowo mengatakan belum mengetahui bentuk bantuan tersebut. "Namun, saya tegaskan, bantuan atau tidak, penghargaan atau tidak, program ini adalah investasi untuk anak-anak bangsa," ujar Prabowo dalam memberikan arahan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2025.
Bawa Belasan Konglomerat ke Istana
Dalam kunjungan pertemuan kali ini, Prabowo membawa belasan konglomerat Indonesia untuk dikenalkan dengan Bill Gates. Para pengusaha yang hadir di antaranya adalah CEO CT Corp Chairul Tanjung; pemilik Citra Borneo Indah Group Abdul Rasyid; pemilik PT Alamtri Resources Tbk., Garibaldi 'Boy' Thohir; pemilik Arsari Group Hashim Djojohadikusum; dan pemilik Grup Barito Pacific Prajogo Pangestu.
Kemudian, Komisaris Indika Energy Arsjad Rasjid; pemilik Artha Graha Group Tomy Winata; pemilik Lippo Group James Riady; serta petinggi Salim Group Anthony Salim; pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir; serta pemilik Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam.
Bakal Beri Gelar Kehormatan
Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan memberikan gelar kehormatan kepada Bill Gates. Menurut dia, gelar kehormatan tersebut diberikan karena kontribusi Bill Gates, bukan hanya untuk rakyat Indonesia, tetapi juga untuk umat manusia.
“Saya akan menggelar rapat dewan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan karena saya ingin atas nama bangsa Indonesia memberi bintang tertinggi kita untuk salah seorang warga negara asing karena jasa-jasanya membantu rakyat Indonesia dan rakyat dunia,” kata Prabowo di Istana Merdeka saat berbincang dengan Bill Gates dan para pengusaha.
Prabowo mengatakan akan memberikan penghargaan tersebut saat Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat pada September. “Jadi, saya pikir banyak dari kita, bukan banyak, tetapi semuanya akan sepakat bahwa Anda pantas mendapatkannya atas kontribusi Anda terhadap kemanusiaan,” kata Prabowo kepada Bill Gates.
Beri Hibah Rp 2,6 Triliun
Saat memberikan sambutan, Presiden Prabowo mengungkapkan Bill Gates telah memberikan bantuan dana hibah kepada Indonesia sebesar USD 159 juta atau setara Rp 2,6 triliun. Dana hibah ini diberikan sejak 2009 dan kebanyakan untuk bidang kesehatan.
Prabowo mengatakan, sebesar Rp 1,3 triliun telah digunakan untuk pengembangan vaksin polio yang diproduksi Biofarma. “2 miliar dosis vaksin tiap tahun dan ini untuk dimanfaatkan 42 negara di seluruh dunia, dipakai oleh 902 juta orang,” kata Prabowo.
Bill Gates akan menjadikan Indonesia sebagai tempat uji coba vaksin tuberkolosis atau vaksin TBC yang dikembangkannya. Prabowo mengatakan pengembangan vaksin ini positif karena TBC memakan korban jiwa hampir 100.000 setiap tahun. Prabowo menyambut positif komitmen Bill Gates untuk membantu Indonesia di bidang vaksinasi. Selain vaksin TBC, Bill Gates juga sedang mengembangkan vaksin Malaria.
Bill Gates mengatakan dunia membutuhkan vaksin TBC dan dirinya menaruh perhatian terhadap angka TBC di Indonesia. Ia menuturkan, uji coba untuk vaksin tuberkulosis telah dimulai, termasuk di Indonesia. Selain Indonesia, India dan Afrika juga menjadi tempat uji coba vaksin TBC yang dikembangkan Gates. “Kami memiliki dua situs uji coba vaksin tersebut di sini, dan itu akan membantu kami mengetahui seberapa efektif vaksin tersebut,” katanya.
Jadikan Indonesia Tempat Uji Coba Vaksin TBC
Bill Gates akan menjadikan Indonesia sebagai tempat uji coba vaksin tuberkolosis atau vaksin TBC yang dikembangkannya. Bill Gates mengatakan dunia membutuhkan vaksin TBC dan dirinya menaruh perhatian terhadap angka TBC di Indonesia.
Ia menuturkan, uji coba untuk vaksin tuberkulosis telah dimulai, termasuk di Indonesia. Selain Indonesia, India dan Afrika juga menjadi tempat uji coba vaksin TBC yang dikembangkan Gates. “Kami memiliki dua situs uji coba vaksin tersebut di sini, dan itu akan membantu kami mengetahui seberapa efektif vaksin tersebut,” katanya.
Bill Gates Cerita Soal Ambisi Ciptakan Pembangkit Nuklir Murah
Pendiri Microsoft dan filantropi asal Amerika Serikat Bill Gates menceritakan ambisinya untuk membangun reaktor nuklir kecil yang murah. Saat itu, adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, bertanya Bill Gates soal pandangannya terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan lingkungan hidup.
Bill Gates bercerita, saat mendirikan yayasan The Gates Foundation ia menyadari dunia membutuhkan listrik dengan biaya murah untuk membantu negara-negara berkembang. Di sisi lain, kata Gates, ia mulai tercerahkan tentang perubahan iklim dan memahami bahwa harus mengurangi emisi hingga nol persen. Walhasil, Bill Gates membangun desain reaktor baru bernama Small Modular Reactor (SMR).
Awalnya, dia memulai proyek SMR dengan usaha patungan dengan Cina. Namun, rupanya pemerintah Amerika Serikat tidak suka TerraPower bekerja sama dengan Cina. “Jadi kami harus beralih dan sebenarnya sekarang kami sedang membangun reaktor pertama kami di Amerika Serikat (Wyoming),” ucap Gates di Istana Merdeka, Jakarta, 7 Mei 2025.
Bill Gates mengatakan TerraPower akan membangun 20 proyek SMR. Sebagian dari proyek tersebut bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai dan SK Group. “Hyundai dan SK adalah investor dalam pekerjaan ini. Jadi pada tahun 2030, reaktor pertama itu akan dioperasikan dan selama dekade itu, kami berharap bisa membangun lebih dari 30 gigawatt listrik,” ujarnya.
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.