Tasikmalaya Krisis Darah, Angka Kematian ibu Melahirkan Meningkat

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menyatakan bahwa daerah mereka mengalami krisis darah. Kondisi itu diakibatkan karena meningkatnya pembangunan fasilitas kesehatan dan rumah sakit. "Permintaan dan persediaan darah tidak berbanding lurus. Saya harap tidak terjadi krisis darah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Rabu, 19 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Uus, permintaan darah setiap bulannya mencapai antara 2.400-3.000 labu, dengan kebutuhan tiap hanya berkisar antara 80-100 labu darah. Sedangkan persediaan darah yang bisa dikumpulkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) baru mencapai 1.500 kantung darah setiap bulannya. Kebutuhan darah rutin di antaranya untuk penderita talasemia yang berjumlah sekitar 300 orang.

Permintaan darah juga meningkat karena merebaknya pembangunan fasilitas kesehatan. Jumlah rumah sakit yang tersedia saat ini sebanyak 16 unit, sedangkan dua di antaranya milik pemerintah. Rumah sakit tersebut telah menjadi rujukan bagi pasien di wilayah Priangan Timur, seperti dari Garut, Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar. 

Kurangnya persediaan darah ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, jumlah ibu meninggal saat melahirkan setiap tahunnya mencapai 20 orang.

Faktor penyebab utama kematian itu diakibatkan karena pendarahan postpartum atau pasca persalinan. "Saya harap di bulan Ramadhan ini tidak ada penurunan pendonor darah. Semoga di musium mudik nanti angka kecelakaan tidak banyak membutuhkan darah," ujar Uus. 

Karena itu untuk menutupi kekurangan darah ini Polres Kota Tasikmalaya bersama komunitas Give Blood meluncurkan program sosial bertajuk "Superhero Ramadhan." Program ini untuk mengajak masyarakat menjadi pahlawan kemanusiaan dengan mendonorkan darah mereka guna membantu pasien yang membutuhkan di berbagai fasilitas kesehatan.

Aksi donor darah mulai dilakukan di Gedung Creative Center, Selasa, 18 Maret 2025, menjelang berbuka puasa. Jumlah darah yang berhasil dikumpulkan dari anggota polisi mencapai 250 labu. "Kami mengajak seluruh masyarakat Tasikmalaya untuk menjadi 'superhero' dengan cara yang sederhana namun berdampak besar," ujar Kapolres Kota Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Mochamad Faruk Rozi. 

Dia mengaku kampanye donor darah juga dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti talk show dan juga penyebaran informasi melalui media sosial dengan menggandeng influencer. "Kami harap Tasik tidak terjadi krisis darah," ujarnya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online