TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi menilai pernyataan perang dan penetapan zona perang yang disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) merupakan propaganda belaka. Menurut Kristomei, propaganda yang ditujukan untuk menakuti-nakuti hingga mengintimidasi masyarakat sipil di Papua acapkali dilakukan milisi TPNPB untuk membatasi ruang dan aktivitas masyarakat.
"Supaya masyarakat takut, dan kemudian pergi dari tempat tinggalnya," kata Kristomei kepada Tempo, Senin, 7 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kristomei mengimbau agar masyarakat tak menelan mentah-mentah pernyataan tersebut. Apalagi, prajurit TNI dan personel Polri di Papua telah berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kedaluatan negara dari ancaman TPNPB.
Syahdan, Kristomei mengatakan TNI tidak akan mengirimkan pasukan nonorganik ke Papua. Seluruh tugas patroli dan menjaga keamanan akan dilakukan prajurit yang saat ini ditugaskan. "Pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan humanis, dialogis, dan pembinaan teritorial," ujar mantan Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat itu.
Sebelumnya, markas pusat TPNPB OPM menetapkan sembilan wilayah di Papua sebagai zona perang milisi. Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi seluruh warga negara Indonesia dari sembilan wilayah tersebut. "Kami sudah peringatkan agar orang Indonesia tidak masuk ke wilayah tersebut," kata Sebby kepada Tempo, Jumat, 4 April 2025.
Sembilan wilayah di Papua yang dimaksud Sebby, antara lain Kabupaten Yahukimo; Pegunungan Bintang; Nduga; Puncak Jaya; Intan Jaya; Maybrat; Dogiyai; Paniai; dan Deiyai.
Sebby mengatakan untuk memperkuat teritorial, markas pusat TPNPB telah memerintahkan milisi di sembilan Kodap untuk memperkuat pasukan dalam rangka meladeni perlawanan TNI-Polri. "Di Intan Jaya, kami sudah perintahkan penambahan pasukan karena TNI beri masuk helikopter ke sana," kata Sebby.
Selain menetapkan zona perang, kata dia, TPNPB telah menyatakan kesiapannya untuk berperang dengan TNI-Polri. Sebby bercerita, pada 5 April lalu Komandan Operasi TPNPB Mayor Jenderal Lekagak Telenggen telah bertemu dengan seluruh perwakilan Kodap TPNPB dan menghasilkan satu kesepakatan penting, yaitu ihwal kesiapan perang. "Kami siap berperang untuk kemerdekaan Papua," ujarnya.