Tunaikan Janji dan Membangun Fondasi Jakarta Kota Global

1 day ago 9

INFO NASIONAL - Setelah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan pidato rencana kerja selama seratus hari pertama dalam Rapat Paripurna DPRD DKI, 20 Februari 2025, dia bersama wakilnya, Rano Karno, langsung bekerja tanpa basa-basi. Memilih menyingsingkan lengan baju, menyusuri kampung dan lorong, menunaikan satu per satu janjinya.

Fokus kerja mereka selama tiga bulan pertama dibagi menjadi empat pilar. Pertama, menyelesaikan persoalan masyarakat di tingkat bawah secara partisipatif. Kedua, menyempurnakan program pemerintahan Jakarta yang sudah berjalan. Ketiga, merespons berbagai keluhan masyarakat yang tak kunjung usai, seperti banjir, macet, dan polusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keempat, meningkatkan peringkat Jakarta sebagai kota global dengan target mencapai posisi 50 dari 156 kota. Guna menjawab persoalan warga di tingkat bawah, pasangan Pram-Doel ini memulai pembenahan dari sektor yang paling bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar: pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan ketenagakerjaan.

Di bidang pendidikan, Pemprov DKI memutihkan ijazah 488 siswa yang tertahan karena tunggakan. Targetnya 6.652 siswa di tahun depan. Petunjuk teknis baru tentang bantuan pendidikan juga diterbitkan. “Tidak boleh ada anak Jakarta yang tertahan masa depannya hanya karena tidak mampu menebus ijazah,” ucap Pramono.

Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus juga diteruskan dan diperluas. Hingga Mei 2025, sebanyak 707.622 peserta didik menerima manfaat. Pemerintah juga membuka posko layanan KJP Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) di seluruh kecamatan, serta memperbarui data penerima agar tepat sasaran.

Di sektor kesejahteraan, warga eks-Kampung Bayam akhirnya dapat menghuni rusun yang mereka perjuangkan. Pramono menyerahkan kunci secara langsung kepada 34 keluarga pada awal Maret 2025. Kesejahteraan masyarakat ditingkatkan melalui perbaikan sanitasi. Pemprov DKI terus memperluas akses air bersih dengan pendekatan teknis yang konkret.

Caranya, menetapkan Zona Bebas Air Tanah (ZOBAT), membagikan ratusan toren air, memasang puluhan alat pemurni air, hingga menyiapkan 300 ribu Kartu Air Sehat sebagai subsidi bagi masyarakat. Dalam mendukung kesejahteraan, Pemprov DKI juga menghadirkan Homecare Lansia, Sentuhan Cinta Jakarta yang menyasar 4.736 orang dengan 604 pasukan putih, yang didukung layanan JakCare, JakAmbulans, dan Unit Reaksi Cepat (URC).

Pada sektor ketenagakerjaan, Pramono menerbitkan kebijakan yang melonggarkan syarat menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Jika semula ketentuannya minimal SLTA, sekarang cukup SD. “Yang penting bisa baca tulis,” kata Pramono. Dengan begitu, lapangan kerja terbuka lebar bagi masyarakat yang termarjinalkan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung di SMKN 57 Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025. DOK. PEMPROV DKI JAKARTA

Mengenai fokus kedua, yakni menyempurnakan program yang sudah berjalan, salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan manfaat bagi penerima KJP Plus. Kini, peserta KJP Plus bisa menikmati transportasi umum gratis, dari Transjakarta, MikroTrans, MRT, LRT, hingga Commuter Line. Mereka juga mendapat akses bebas biaya ke Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Monas, dan Museum Jakarta.

Kabar baik juga datang untuk Jakmania, kelompok suporter klub sepak bola Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai kandang resmi Persija. Kepastian ini diteguhkan lewat penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov dan manajemen Persija, lengkap dengan visualisasi branding JIS bertema Persija.

Branding Persija juga akan hadir di sejumlah armada bus Transjakarta. Komitmen terhadap kesejahteraan keluarga turut diwujudkan lewat pengembangan Taman Anak Sejahtera (TAS), sebuah fasilitas penitipan anak untuk keluarga berpenghasilan rendah di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fasilitas serupa rencananya hadir di gedung-gedung perkantoran milik Pemprov.

Pramono menerbitkan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2025 yang mewajibkan penyediaan fasilitas daycare di seluruh perusahaan daerah dan BUMD. Selanjutnya, dalam upaya membangun keterampilan masyarakat, tersedia pelatihan kerja di tingkat kelurahan. Hingga kini, sebanyak 960 warga telah dilatih.

Dari jumlah itu, 32 orang di antaranya langsung bekerja dan 110 lainnya merintis usaha setelah mengikuti pelatihan di Mobile Training Unit (MTU). “Program pelatihan MTU merupakan upaya nyata kami dalam mengurangi angka pengangguran, meningkatkan keterampilan masyarakat, dan menciptakan peluang kerja, serta wirausaha baru,” kata Pramono.

“Kami ingin pelatihan kerja tidak hanya tersentralisasi di balai pelatihan, tetapi bisa hadir langsung di lingkungan tempat tinggal warga.” Perihal merespons keluhan warga yang menjadi fokus ketiga, menurut Pramono, masalah paling mendasar adalah kemacetan. Tantangan ini dijawab dengan memperluas jangkauan transportasi umum yang bukan hanya untuk warga Jakarta, tetapi menjangkau juga warga Bekasi, Depok, Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Dua rute Transjabodetabek telah aktif yaitu Alam Sutera-Blok M dan Vida Bekasi-Cawang. Sementara tiga lainnya, yakni Sawangan-Lebak Bulus, Bojong Gede-Kampung Rambutan, dan Terminal Bekasi-Kampung Melayu lewat Tol Becakayu, segera menyusul dalam waktu dekat. Pramono juga menggratiskan ongkos naik kendaraan umum kepada 15 golongan masyarakat, antara lain lansia, penyandang disabilitas, penghuni rusun, warga rentan, pemegang KJP Plus dan KJMU, kader PKK, tenaga pendidik PAUD, hingga pengurus rumah ibadah.

Upaya mengatasi kemacetan dan beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik juga dipertegas melalui Instruksi Gubernur Nomor 6 Tahun 2025 yang mengatur kewajiban ASN naik angkutan umum sehari sepekan. “Setiap Rabu, kami memaksa semua ASN di Jakarta naik angkutan umum.

Tidak ada fasilitas kendaraan dinas di hari tersebut,” ucap Pramono. Dia pun memberi contoh dengan naik bus Transjakarta ke kantor gubernur atau saat menghadiri kegiatan. Adapun fokus keempat, yakni meningkatkan peringkat Jakarta sebagai kota global, Pramono membuka ruang publik dengan durasi operasional yang lebih lama.

Dia merealisasikan janji kampanye dengan membuka lima taman kota selama 24 jam, yakni Taman Lapangan Banteng, Taman Menteng, Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Waktu operasional Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki juga diperpanjang hingga pukul 22.00.

Menurut dia, ruang publik yang hidup hingga malam hari adalah elemen penting dalam membentuk Jakarta sebagai kota global. “Jakarta sebagai kota global, kota besar, membutuhkan banyak tempat untuk itu,” katanya. Usai sudah seratus hari pertama dengan menancapkan tonggak kepemimpinan hingga lima tahun ke depan.

Pramono Anung dan Rano Karno terus berupaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang modern, sekaligus merayakan identitasnya. Mereka berambisi menjadikan usia 500 tahun Jakarta sebagai momentum mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi, membuka ruang kolaborasi lintas sektor, sekaligus melestarikan nilai-nilai lokal budaya Betawi.

“Jakarta akan terus naik peringkat, tanpa kehilangan jati diri,” kata Pramono. “Kami akan betul-betul membuat Jakarta menjadi kota global dengan tidak kehilangan budaya utamanya, yaitu budaya Betawi.”(*)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online