Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Beri Perlindungan ke Pekerja Migran Korban Penembakan Otoritas Maritim Malaysia

2 months ago 44

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Cucun Ahmad Syamsurijal meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penembakan di Malaysia. Penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menyebabkan seorang WNI tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Insiden itu terjadi pada Jumat, 24 Januari lalu. Lima orang PMI ditembak oleh otoritas maritim Malaysia di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politikus dari fraksi PKB ini mengimbau kepada pemerintah Indonesia untuk segera memberikan bantuan kepada korban. Terlebih lagi, empat orang PMI yang mengalami luka disebut masih dalam pengawasan APMM.

"PMI kita harus mendapat perlindungan dari negara. Baik untuk mengawasi PMI yang terluka, maupun pendampingan terkait permasalahan hukum," ujar Cucun dalam keterangan resminya, Selasa, 28 Januari 2025.

Cucun menyarankan agar Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan atase kepolisian untuk berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia ihwal penanganan korban penembakan. Dia mengatakan bahwa pemerintah juga harus memastikan adanya akuntabilitas proses hukum oleh otoritas Malaysia.

Cucun pun mengapresiasi langkah KBRI di Kuala Lumpur yang mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia. Tujuan nota diplomatik itu untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden penembakan tersebut. Tak terkecuali, penyelidikan terhadap potensi penggunaan kekuatan secara berlebihan.

Menurut Cucun, penggunaan senjata oleh otoritas maritim Malaysia berlebihan sehingga tidak dapat dibenarkan. Dia berujar semestinya langkah yang diambil sebagai tindak peringatan ialah pendekatan lunak. "Indonesia harus meminta pertanggungjawaban dari Malaysia terkait dengan masalah penembakan yang menghilangkan nyawa warga Indonesia," ujarnya.

Berdasarkan informasi dari KBRI di Kuala Lumpur, korban yang meninggal itu berinisial B, seorang WNI dari Provinsi Riau. Jenazah B baru dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi. 

KBRI di Kuala Lumpur akan melakukan seluruh prosedur pemulangan jenazah serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal. Sedangkan untuk empat pekerja migran lainnya yang mengalami luka-luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisinya stabil. KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada Rabu, 29 Januari 2025.

Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah perahu di perairan Tanjung Rhu, Selangor saat berpatroli. Penembakan dilakukan setelah para penumpang perahu diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online