10 Cara Menghadapi Mertua yang Pura-pura Baik atau Manipulatif

4 hours ago 1

Jakarta -

Semua orang tentunya menginginkan mertua yang penuh kasih sayang dan supportif. Namun, beberapa lainnya mungkin terjebak dengan mertua yang pura-pura baik atau memiliki perilaku manipulatif.

Mertua yang sering manipulatif dapat memengaruhi hidup Bunda dalam banyak hal. Ia mungkin mencoba mengendalikan tindakan yang Bunda lakukan, pilihan pasangan, atau bahkan mengarahkan anak-anaknya untuk menentang Bunda.

Situasi ini bisa saja membawa awan gelap pada kebahagiaan dan membuat bertanya-tanya tentang kesalahan Bunda dan bagaimana cara mengatasinya.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

10 Cara menghadapi mertua yang pura-pura baik

Untuk mengatasi permasalahan ini, berikut beberapa cara menghadapi mertua yang sering pura-pura baik.

1. Pahami motifnya

Melansir dari laman Marriage, jika ingin menyesuaikan diri, Bunda perlu memahami mengapa dia berperilaku seperti ini.

2. Hindari pemicu

Meskipun tidak selalu memungkinkan, cobalah untuk mengenali dan kemudian menghindari pemicunya. Pelajari apa yang dapat membuat mertua kesal, hindari pemicunya.

3. Meredakan perkelahian

Ketika dia mencoba memancing Bunda ke dalam pertarungan emosional, cobalah beberapa teknik penyelesaian konflik. Meski akan tetap merasa marah, Bunda akan bereaksi dengan lebih terkendali.

Dengan demikian, tidak banyak kekacauan yang harus dihadapi setelah perkelahian.

4. Berikan mertua kepastian

Melansir dari laman Times of India, ibu mertua mungkin berpikir bahwa Bunda telah menggantikannya sebagai perempuan utama dalam hidup putranya. Hal ini dapat menciptakan keretakan besar di antara kalian berdua.

Bunda dapat meyakinkannya tentang kekuatan dan tempat yang dimilikinya dalam kehidupan putranya.

5. Komunikasi tentang segala hal

Ini mungkin terdengar melelahkan, tetapi dapat membantu Bunda dalam jangka panjang. Berbicara dengannya tentang setiap hal kecil akan membantu Bunda menyelesaikan masalah yang mengganggu selama ini.

6. Coba temukan sesuatu yang baik dalam dirinya

Dia mungkin bukan ibu mertua yang baik, tetapi dia mungkin ibu atau nenek yang hebat. Mungkin ada hal-hal tentangnya yang akan membuat interaksi dengannya lebih menyenangkan.

7. Kembangkan rasa percaya diri

Semakin percaya diri, semakin kecil kemungkinan mertua akan menjatuhkan Bunda. Gunakan hal tersebut sebagai wawasan yang dapat memberikan sinyal tentang hal-hal yang dapat Bunda kerjakan dan tingkatkan, sehingga dia tidak dapat mengungkitnya.

8. Belajar memaafkan

Jika memungkinkan, cobalah untuk memaafkannya sehingga Bunda dapat melupakan bagaimana rasa sakitnya. Memaafkan bukan untuknya, melainkan untuk Bunda.

9. Tetapkan harapan yang realistis

Mungkin sudah saatnya untuk mulai bersikap jujur tentang mertua dan melepaskan harapan agar dia berubah menjadi lebih baik.

Daripada mencoba mengubahnya, cobalah ubah pikiran Bunda tentangnya. Berlatihlah untuk bersimpati padanya dan tetaplah ingin tahu tentang alasan di balik tindakannya.

10. Merawat diri

Mertua yang toxic tentunya dapat membuat Bunda stres. Tindakannya yang kasar dan manipulatif membebani kesejahteraan seseorang dan menyebabkan perasaan stres, cemas, dan depresi.

Merawat diri, seperti melakukan meditasi, adalah cara yang tepat untuk meredakan perasaan negatif ini.

Nah, itulah beberapa cara menghadapi mertua yang pura-pura baik atau manipulatif. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online