Cara Melakukan Diet Air Putih untuk Turunkan Berat Badan

6 hours ago 3

Bunda pernah dengar diet air putih? Mari bahas mengenai cara diet air putih yang efektif.

Diet air putih atau water fasting semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Metode ini hanya mengizinkan Bunda konsumsi air putih tanpa makanan atau minuman lain selama periode tertentu.

Meskipun terdengar ekstrem, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa water fasting dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari penurunan berat badan hingga potensi menurunkan risiko penyakit kronis, termasuk diabetes dan penyakit jantung.

Di balik manfaatnya, diet air putih tidak bisa dianggap sepele. Metode puasa ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan, terutama dalam jangka panjang. Water fasting dapat menyebabkan sejumlah efek samping seperti dehidrasi, kelelahan, bahkan penurunan tekanan darah secara drastis.

Untuk itu, diet air putih perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan sebaiknya di bawah pengawasan medis, terutama bagi Bunda yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Diet air putih termasuk bentuk paling ketat dari puasa karena tidak memperbolehkan asupan selain air. Durasi puasa biasanya berkisar antara 24 hingga 72 jam. Meski demikian, banyak orang tergoda mencobanya karena dianggap ampuh untuk detoksifikasi tubuh dan mempercepat pembakaran lemak.

Seperti apa cara menjalankan diet air putih yang efektif dalam menurunkan berat badan? Mengutip Healthline, mari bahas mengenai serba-serbi diet air putih.

Apa itu diet air putih?

Diet air putih merupakan metode puasa di mana seseorang hanya mengonsumsi air putih tanpa asupan makanan atau minuman lainnya selama periode tertentu. Umumnya, diet ini dilakukan selama 24 hingga 72 jam.

Diet air putih bisa dilakukan untuk berbagai alasan, mulai dari tujuan spiritual, persiapan medis, hingga keinginan menurunkan berat badan. Beberapa orang juga melakukannya untuk mendapatkan manfaat kesehatan lainnya seperti menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Manfaat utama dari diet ini menurut sejumlah penelitian, termasuk meningkatkan proses autophagy, yaitu kemampuan tubuh untuk mendaur ulang sel-sel tua yang rusak agar tidak memicu penyakit kronis. Diet ini juga disebut-sebut bisa membantu menurunkan risiko kanker, Alzheimer, dan penyakit jantung, meskipun bukti ilmiah pada manusia masih terbatas dan sebagian besar berasal dari penelitian pada hewan.

Cara melakukan diet air putih

Berikut cara melakukan diet air putih.

1. Kurangi makan secara bertahap

Tidak ada pedoman ilmiah yang baku mengenai cara memulai diet air putih. Namun bagi pemula, sangat disarankan untuk melakukan persiapan terlebih dahulu. Beberapa hari sebelum memulai, Bunda bisa mengurangi porsi makan secara bertahap atau mencoba puasa sebagian saat siang hari.

Hal tersebut bertujuan untuk mempersiapkan tubuh agar tidak kaget saat benar-benar tidak mendapat asupan makanan.

2. Puasa 24 sampai 72 jam

Cara diet air putih, Bunda harus berpuasa selama 24 hingga 72 jam sebagai pemula. Selama masa puasa (24 sampai 72 jam), satu-satunya asupan yang diperbolehkan hanya air putih, dengan jumlah konsumsi sekitar dua hingga tiga liter per hari.

Hindari aktivitas berat, mengemudi, atau mengoperasikan alat berat karena tubuh bisa mengalami lemas, pusing, hingga kehilangan fokus.

3. Setelah berpuasa

Setelah puasa selesai, Bunda juga tidak boleh langsung makan besar. Sebaiknya mulai dengan smoothies atau makanan ringan, lalu tingkatkan secara perlahan agar tubuh tidak mengalami gangguan pencernaan serius seperti refeeding syndrome.

Fase ini biasanya berlangsung sehari. Namun bagi Bunda yang berpuasa selama tiga hari atau lebih mungkin memerlukan waktu hingga tiga hari sebelum merasa nyaman mengonsumsi makanan yang berat.

Manfaat diet air putih

Pahami beberapa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan diet air putih.

1. Meningkatkan autophagy

Proses alami tubuh yang menghancurkan komponen sel yang rusak. Autophagy diyakini dapat melindungi tubuh dari kanker dan penyakit degeneratif.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa autophagy dapat membantu melindungi terhadap penyakit seperti kanker, Alzheimer, dan penyakit jantung.

Misalnya saja, autophagy dapat mencegah bagian-bagian sel yang rusak terakumulasi, termasuk faktor risiko bagi banyak kanker. Ini dapat membantu mencegah sel-sel kanker tumbuh.

Penelitian pada hewan secara konsisten menemukan bahwa puasa air putih membantu meningkatkan autophagy. Penelitian tersebut juga menunjukkan kalau autophagy dapat membantu memperpanjang rentang hidup.

Studi menunjukkan bahwa puasa air dalam pengawasan medis bisa menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL (jahat).

Satu studi pada 48 orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas menemukan bahwa puasa air putih selama rata-rata 17 hari di bawah pengawasan medis menyebabkan penurunan tekanan darah. Hal tersebut juga dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol LDL (jahat) dan peradangan.

3. Meningkatkan sensitivitas insulin dan leptin

Kedua hormon ini penting untuk metabolisme. Ketika sensitivitas meningkat, tubuh lebih efektif dalam mengatur gula darah dan rasa lapar.

Penelitian menunjukkan bahwa puasa air putih dapat membuat tubuh Bunda lebih sensitif terhadap leptin dan insulin. Sensitivitas yang lebih besar membuat hormon-hormon ini semakin efektif.

Water fasting juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan radikal bebas, dua faktor risiko utama penyakit jantung serta kanker. 

Dalam satu studi tahun 2013, 30 orang dewasa yang sehat mengikuti puasa air putih selama 24 jam. Setelah puasa, kadar trigliserida dalam darah mereka secara signifikan lebih rendah.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa puasa air dapat melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak bagian sel.

Selain itu, studi pada hewan dan manusia telah menemukan bahwa puasa air putih dapat menekan gen yang membantu sel kanker tumbuh. Ini juga meningkatkan efek kemoterapi.

Risiko dan bahaya diet air putih

Meski terlihat menjanjikan, diet ini tidak bebas risiko. Beberapa potensi bahaya yang bisa terjadi adalah:

  • Kehilangan otot dan air, bukan lemak: Berat badan yang turun di awal lebih banyak berasal dari air dan massa otot.
  • Dehidrasi: Makanan juga menyumbang asupan cairan, berhenti makan bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan.
  • Hipotensi ortostatik: Tekanan darah bisa turun drastis saat berdiri, menyebabkan pusing hingga pingsan.
  • Efek negatif pada kondisi medis tertentu: Orang dengan gout, gangguan makan, lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penderita diabetes tidak disarankan melakukan diet ini tanpa pengawasan dokter.

Diet air putih memang dapat menurunkan berat badan dengan cepat karena defisit kalori yang ekstrem.

Hanya saja, banyak dari penurunan ini berasal dari cairan dan otot, bukan lemak. Selain itu, diet ini tidak cocok untuk jangka panjang karena dapat memicu kekurangan nutrisi.

Jika tujuan utama Bunda menurunkan berat badan secara sehat dan berkelanjutan, metode lain seperti intermittent fasting atau alternate-day fasting jauh lebih disarankan. Kedua metode ini tetap memberikan jeda makan namun memungkinkan konsumsi makanan sehat sehingga risiko kekurangan nutrisi pun lebih rendah.

Diet air putih dapat menjadi metode yang efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan fungsi tubuh, terutama dalam jangka pendek. Namun karena risiko kesehatannya cukup tinggi, diet ini tidak disarankan dilakukan sembarangan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencobanya, terutama jika Bunda memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online