Demi Obati Kanker pada Rahim Ibundanya, Bayi Ini Lahir Dua Kali

4 hours ago 3

Bunda, pernahkah terbayang bahwa seorang bayi dalam kandungan ternyata bisa menjadi penyelamat hidup ibunya. Faktanya, hal itu bisa terjadi di kehidupan nyata. 

Kisah bayi yang menyelamatkan ibundanya sebelum ia lahir terjadi di Inggris. Bunda yang beruntung itu bernama Lucy Isaac. Dikutip dari The Bump, bayi dalam kandungan Lucy yang secara harfiah lahir 'dua kali' demi menyelamatkan nyawanya dari kanker rahim.

Simak kisah lengkapnya berikut ini!

Lucy didiagnosis kanker ovarium saat hamil

Lucy didiagnosis mengidap kanker ovarium saat hamil. Ketika usia kehamilan Lucy memasuki minggu ke-12, ia melakukan pemeriksaan USG.

Alih-alih mendengar suara detak jantung bayinya, Lucy justru mengetahui fakta mengejutkan tentang kondisi rahimnya. Dokter yang memeriksa telah menemukan sesuatu yang tidak biasa pada ovarium Lucy. Ia pun segera dirujuk ke dokter spesialis.

Tak lama kemudian, Lucy mengetahui bahwa ia mengidap kanker ovarium. Dokter di Rumah Sakit Universitas Oxford menyarankan Lucy untuk tidak menunda pengobatan hingga melahirkan karena hal itu dapat meningkatkan risiko metastasis. Artinya, kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dan menimbulkan ancaman serius bagi hidupnya.

Namun, karena bayi di dalam kandungan Lucy berkembang secara normal, tim medis menghadapi tantangan yang berat. Mereka memikirkan cara untuk mengangkat tumor yang terletak di belakang rahim tanpa membahayakan kehamilan Lucy.

Kanker diangkat sebelum Lucy melahirkan

Tim medis dari University Hospital Southampton menyusun rencana medis yang sangat langka untuk menyelamatkan Lucy dan bayinya. Mereka berencana untuk mengeluarkan bayi dari rahim Lucy secara sementara, lalu melakukan operasi pengangkatan kanker, dan kemudian  mengembalikan bayi itu ke dalam kandungan.

Prosedur pengangkatan tumor tersebut ternyata bisa berdampak langsung pada bayi dalam kandungan Lucy. Hal itu lantas membuat Lucy dan keluarganya dihadapkan pada keputusan tersulit, apakah harus melanjutkan kehamilan dengan risiko tinggi, atau mengakhiri demi menyelamatkan sang ibu?

Meski berisiko, prosedur ini setidaknya menawarkan satu harapan kecil yang penuh keajaiban untuk Lucy dan calon anaknya. Lucy pun setuju untuk melakukan operasi pengangkatan kanker. Di usia kandungan 20 minggu, tim yang terdiri dari 15 dokter spesialis melakukan prosedur tersebut selama lima jam. 

Operasi terbuka ini terbilang langka karena hanya dilakukan beberapa kali di seluruh dunia. Dalam operasi ini, rahim Lucy yang masih mengandung bayinya diangkat sementara dari perut sehingga dokter dapat mengakses dan mengangkat sel kanker dari kedua ovarium. Dua dokter lalu menahan rahimnya di luar dari tubuh selama dua jam, sambil memantau detak jantung serta suhu tubuh Lucy dan bayinya. 

Bayi Lucy diangkat keluar dari rahim dalam kondisi 'setengah lahir' atau masih terhubung lewat tali pusat. Saat bayi itu 'setengah lahir', dokter lalu menjalankan operasi besar untuk mengangkat kanker dari tubuh Lucy.

Sampel tumor yang diambil selama operasi mengonfirmasi kanker sudah masuk stadium dua, yang berarti kanker telah menyebar ke luar ovarium. Pada kondisi tersebut, tindakan operasi menjadi pilihan yang mendesak.

Setelah prosedur berhasil atau kanker berhasil diangkat, bayi kecil itu dikembalikan ke dalam rahim untuk melanjutkan masa tumbuhnya.

Kelahiran kedua yang penuh haru

Beberapa minggu setelah operasi, Lucy berhasil pulih dan kandungannya berkembang dengan baik. Di usia 38 minggu, atau hanya tiga bulan setelah operasi, ia akhirnya melahirkan secara normal. Lucy melahirkan bayi laki-laki bernama Rafferty dengan berat sekitar 2,9 kilogram (kg).

 "Ketika bayi Rafferty mengunjungi kami dua minggu setelah lahir, itu adalah momen yang sangat emosional bagi saya dan tim," kata Hooman Soleymani Majd, dokter yang menangani Lucy dalam sebuah pernyataan yang dibuat oleh rumah sakit. 

"Pencapaian ini tidak hanya menyoroti kemajuan dalam ilmu kedokteran, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk menyediakan prosedur yang inovatif dan menyelamatkan nyawa. Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami, dan bangga atas upaya kolaboratif yang memungkinkan hal ini," sambungnya.

Demikian kisah haru saat Bunda hamil mesti menjalani prosedur operasi demi menyelamatkan nyawanya dan sang bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online