Jakarta -
Menyuguhkan ASI pada bayi biasanya jarang dilakukan dengan kondisi dingin sehingga perlu dicairkan dan dihangatkan hingga suhu suam-suam kuku. Tetapi, benarkah rumor yang mengatakan kalau mencairkan ASI perah beku bikin ASI tidak enak?
Menyimpan ASI perah dan membekukannya di freezer memang berisiko ketika tidak disimpan dengan benar, Bunda. Seperti diketahui, ASI perah beku sebenarnya jika disimpan dengan baik dan sesuai prosedur tentunya bisa tetap berkualitas dan tidak mengubah rasa yang ada. Hanya saja, ketika penyimpanan ASI kurang tepat, kualitas ASI perah pun bisa terganggu. Termasuk munculnya aroma busuk dan rasa yang berbeda.
Mengapa ASI perah berbau tidak enak?
ASI sama halnya seperti makanan yang memiliki risiko mudah untuk basi ya, Bunda. Ketika Bunda mendapati aromanya berubah dan menjadi tidak enak, seperti muncul bau asam yang khas dan bahkan terasa seperti logam, biasanya ASI tersebut sudah tidak layak dikonsumsi atau basi seperti dikutip dari laman Lactapp.
Jika ASI memunculkan bau asam, kemungkinan hal tersebut dikarenakan aksi enzim lipase pada kandungan lemak ASI, Bunda. Lipase sendiri adalah enzim yang terdapat dalam ASI yang fungsinya mencerna gumpalan lemak dalam ASI terlebih dahulu. Selain itu, lipase juga berfungsi memecah lemak, Bunda. Sehingga tubuh bayi lebih mudah mencerna dan mengasimilasi lemak saat mengonsumsinya. Itulah lipase yang ternyata memiliki banyak fungsi dan memberikan deretan manfaat bagi bayi.
Melansir dari laman The Bump, ada juga kategori perempuan yang memiliki banyak lipase dalam susu mereka. Dalam kondisi tersebut, mereka biasanya menemukan bahwa lipase terus memecah lemak bahkan saat susu dibekukan. Sehingga, ASI perah beku mereka pun akhirnya menghasilkan bau seperti sabun atau tengik saat susu dicairkan.
Pemecahan lemak ini memang tidak berbahaya bagi bayi kok, Bunda. Bahkan, susu tersebut sebenarnya tetap aman diberikan pada bayi. Namun, beberapa bayi mungkin akan menolak karena perubahan aroma tersebut. Sementara sebagian bayi lainnya kerap tidak menyadarinya.
Bagaimana menyelamatkan ASI dari lipase yang berlebihan?
Setelah ASI dibekukan, sebenarnya tidak banyak yang dapat dilakukan terhadap lipase di dalamnya. Dan, kemungkinan besar semua susu akan berbau sedikit aneh saat Bunda mencairkannya.
Namun, setelah Bunda menyadari bahwa ASI tersebut mengandung kadar lipase yang tinggi, Bunda dapat menonaktifkan lipase yang ada di dalamnya sebelum ASI dibekukan sehingga terjadi perubahan bau.
Dalam hal ini, Bunda dapat memanaskan ASI hingga mendidih, lalu mendinginkannya kembali sebelum membekukannya. Tetapi, hal ini tidak perli dilakukan jika Bunda memberikan ASI saat masih segar atau baru diperah ya, Bunda.
Apa penyebab ASI perah beku berubah bau dan rasa?
Berbagai faktor memang bisa menyebabkan perubahan bau dan rasa pada ASI perah beku. Salah satunya ialah dalam proses penyimpanan ASI itu sendiri ya, Bunda.
Ya, sebagian ibu mungkin mendapati aroma seperti asam yang tampak lebih jelas saat ASI disimpan di lemari es atau freezer. Sebagian ibu bahkan menggambarkannya seperti bau asam atau tengik. Kondisi tersebut memang bukan tanpa sebab ya, Bunda. Realitanya, munculnya ASI yang berubah rasa dan berbau asam biasanya memang disebabkan berbagai faktor seperti berikut ini, Bunda:
1. Aktivitas lipase selama penyimpanan
ASI yang diperah dan disimpan di freezer mengalami waktu penyimpanan, suhu, dan kontak udara yang berbeda di mana dapat memengaruhi aktivitas lipase, Bunda. Dan, membekukannya tidak menghentikan aktivitas lipase begitu saja seperti dikutip dari laman Breastfeeding.support.
2. Oksidasi kimia
Meskipun sudah disimpan dengan benar, oksidasi kimia dari beberapa komponen dalam ASI seperti terpapar udara, kontaminan dalam air minum ibu, atau karena lemak tertentu yang dimakan ibu juga bisa memengaruhi perubahan rasa dan aroma ASI.
Menurut sebuah studi 2019, oksidasi atau paparan udara juga turut berperan dalam bau dan rasa ASI yang tersimpan. Faktor itulah yang bisa menyebabkan ASI menjadi bau. Menurut Melinda Cockeram, IBCLC, seorang konsultan laktasi dan pendidik menyusui selama 15 tahun, dengan mengurangi paparan susu terhadap cahaya dan udara sambil makan diet dengan campuran lemak jenuh dan tak jenuh ganda dapat mencegah oksidasi, Bunda.
Cockeram mengatakan agar ASI yang berbau busuk bisa diselamatkan, Bunda dapat mencampur susu yang sebelumnya didinginkan atua beku dengan ASI segar. "Pilihan terakhirnya ialah melemahkan ASI berbau busuk dalam wajan panas,"katanya
3. ASI yang terkontaminasi
ASI sangat kuat dan penuh dengan faktor pelindung, tetapi ada kemungkinan kontaminasi bakteri dapat menjadi penyebab ASI berbau tengik dalam beberapa kasus jika tidak dikumpulkan dalam kondisi bersih.
Dalam kebanyakan kasus, bayi akan senang minum ASI yang telah disimpan dengan aman termasuk yang sudah dibekukan dan dicairkan. The Art of Breastfeeding mengatakan bahwa ASI yang rasanya aneh masih aman dan sebagian besar bayi tetap meminumnya.
Jika Bunda ragu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan info lebih lanjut. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)