Jakarta -
Selama ini, ketika bicara soal keguguran, banyak yang langsung mengaitkannya dengan kondisi kesehatan Bunda. Padahal, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kualitas sperma dari pihak Ayah juga memegang peranan penting dalam keberhasilan kehamilan.
Bahkan, sebagian besar kasus keguguran ternyata bisa dipengaruhi oleh buruknya kualitas sperma.
Penentu kualitas sperma
Kualitas sperma mencakup beberapa aspek, antara lain jumlah sperma, kemampuan bergerak (motilitas), bentuk (morfologi), dan yang tak kalah penting, kualitas DNA di dalamnya. Jika DNA sperma rusak, kemungkinan janin berkembang dengan sehat pun ikut menurun, yang pada akhirnya bisa berujung pada keguguran.
Berikut komponen utama yang menentukan kualitas sperma:
1. Jumlah sperma (konsentrasi)
Menunjukkan berapa banyak sperma dalam setiap mililiter air mani. Normalnya: ≥15 juta sperma/ml. Jumlah yang rendah disebut oligospermia, dan bisa menyulitkan pembuahan.
2. Pergerakan sperma (motilitas)
Mengukur kemampuan sperma untuk berenang ke arah sel telur. Sperma harus bergerak aktif dan cepat ke depan. Minimal 40 persen dari total sperma harus bergerak aktif.
3. Bentuk sperma (morfologi)
Menilai apakah sperma memiliki bentuk yang ideal seperti kepala lonjong, leher kuat, dan ekor panjang untuk berenang. Bentuk tidak normal (misalnya kepala bulat atau dua ekor) mengurangi peluang keberhasilan membuahi sel telur.
4. Volume cairan mani
Menunjukkan berapa banyak cairan yang dikeluarkan saat ejakulasi. Normal: sekitar 1,5–5 ml per ejakulasi.Volume rendah bisa menandakan gangguan produksi.
5. Kesehatan DNA sperma
Ini adalah kualitas tersembunyi yang tidak terlihat dari luar, tapi sangat berpengaruh. Sperma dengan kerusakan DNA dapat menyebabkan keguguran, kelainan janin, atau kegagalan kehamilan.DNA yang baik membantu proses pembelahan dan perkembangan embrio.
Fakta ilmiah peran sperma pada kasus keguguran
Dikutip dari Reproductive Biology and Endocrinology, studi menegaskan bahwa kerusakan DNA pada sperma (DNA fragmentation) memiliki hubungan signifikan dengan keguguran berulang (recurrent miscarriage). Pria dengan kerusakan DNA sperma tinggi memiliki kemungkinan lebih besar menyebabkan kehamilan gagal berkembang.
Selain itu, dikutip dari World Journal of Men’s Health, menyebutkan bahwa faktor lingkungan, usia, stres oksidatif, dan gaya hidup tidak sehat turut memperburuk kualitas sperma, yang kemudian meningkatkan risiko
Dilansir dari Tommys, penelitian terbaru menunjukkan bahwa adanya kerusakan DNA pada sperma dapat meningkatkan risiko keguguran hingga dua kali lipat. Hingga saat ini, keguguran sebagian besar dianggap sebagai masalah perempuan. Sebaliknya, penelitian tentang penyebab dan pencegahan keguguran difokuskan pada perempuan dan bukan pada pria.
Tommy meneliti apakah kerusakan sperma dapat dicegah dan apakah hal ini dapat mengurangi kemungkinan keguguran. Ia mencari tahu bagaimana sperma dapat rusak sejak awal.
Salah satu cara terjadinya kerusakan ini adalah jika sperma bersentuhan dengan spesies oksigen reaktif, yang merupakan bahan kimia sangat reaktif yang diproduksi secara alami oleh tubuh tetapi juga dapat berasal dari sumber luar seperti merokok. Kerusakan yang disebabkan oleh bahan kimia ini disebut kerusakan oksidatif.
Berikut hasil dari beberapa studi medis menunjukkan bahwa:
- Sperma dengan tingkat kerusakan DNA tinggi berisiko menyebabkan embrio tidak berkembang sempurna.
- Paparan rokok, alkohol, stres, polusi, serta pola hidup yang tidak sehat bisa memperburuk kualitas sperma.
- Usia juga berpengaruh. Meski pria bisa menghasilkan sperma seumur hidup, kualitasnya cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Penyebab sperma encer yang membuat sulit hamil/ Foto: haibunda.com/annisa shofia
Cara mengobati dan meningkatkan kualitas sperma
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan bersama untuk meningkatkan kualitas sperma secara alami maupun medis:
1. Ubah gaya hidup jadi lebih sehat
Bunda bisa melakukan beberapa perubahan gaya hidup berikut ini:
- Perbaiki pola makan
Ajak Ayah untuk mulai makan lebih banyak buah, sayuran hijau, ikan berlemak (seperti salmon), kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hindari makanan cepat saji dan gorengan. Contoh Nutrisi penting yang perlu dikonsumsi antara lain: Vitamin C, E, Zinc, Selenium, dan Omega-3.
- Berhenti merokok dan batasi alkohol
Kandungan racun dalam rokok bisa merusak sperma. Alkohol juga menurunkan kadar hormon testosteron yang penting untuk kesuburan.
- Kurangi stres
Stres memengaruhi keseimbangan hormon laki-laki dan bisa mengganggu produksi sperma. Ajak Ayah berolahraga ringan, jalan pagi, atau coba meditasi sederhana.
- Tidur cukup
Pastikan ayah cukup tidur (sekitar 7–8 jam per malam). Tidur yang berkualitas membantu menjaga hormon tetap seimbang.
- Hindari suhu panas di area testis
Testis bekerja paling baik dalam suhu yang lebih dingin dari suhu tubuh. Jadi, sebaiknya Ayah bisa menghindari memakai celana terlalu ketat dan Jangan terlalu sering menggunakan laptop di pangkuan. Selain itu, batasi sauna atau berendam air panas.
2. Suplemen yang bisa membantu kualitas sperma
Beberapa suplemen ini telah terbukti mendukung kesuburan Ayah:
- Zinc: untuk produksi hormon pria.
- Vitamin C & E: melindungi sperma dari kerusakan.
- L-Carnitine: membantu gerakan sperma.
- CoQ10: meningkatkan kualitas dan energi sperma.
- Asam folat: mendukung pembentukan sperma sehat.
Konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen secara rutin ya, Bunda.
3. Lakukan pemeriksaan medis
Kalau bunda sudah pernah mengalami keguguran atau belum berhasil hamil setelah lebih dari 6 bulan mencoba, ada baiknya mengajak Ayah untuk cek kesuburan juga. Tes yang bisa dilakukan:
- Analisis sperma: untuk mengetahui jumlah, gerakan, dan bentuk sperma.
- Tes DNA fragmentasi: untuk mengecek kerusakan DNA sperma yang bisa menyebabkan keguguran.
- Terapi hormonal atau pengobatan infeksi: jika ditemukan masalah medis tertentu.
- Operasi varikokel: jika ada pembuluh darah melebar yang mengganggu kualitas sperma.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)